Saat ini Chaeyoung sudah berada di rumah June, di temani teman teman June yang tak lain adalah Bobby, Jinhwan,Donghyuk, Chanwoo, Yunhyeong dan Hanbin.
Mereka berkumpul di kamar June, dengan posisi duduk melingkar.
"Jadi kau butuh bantuan apa dari kami?"tanya Hanbin selaku ketua geng.
"Keluargaku sedang di terror, mereka selalu mengawasi kami. Bisakah kalian amati seluruh murid laki laki di sekolah yang menurut kalian mencurigakan. Dan aku dengar kalian adalah hacker terkenal"ucap Chaeyoung yang membuat keenam pria itu membelalak sedangkan June hanya memasang wajah tak terkejut.
Semua mata menatap June tajam, mereka mengira June yang memberi tahu pada Chaeyoung identitas asli mereka.
"Bukan June yang memberi tahu identitas kalian padaku"ucap Chaeyoung yang mengetahui pria pria itu menatap June.
"Lalu? Dari siapa?" tanya Jinhwan bingung.
Chaeyoung mengedikkan bahunya, ia menatap serius pria pria di sekitarnya.
"Kalian mau kan membantuku? Aku harap kalian tidak memberitahu saudari saudari ku yang lain" ucap Chaeyoung dengan tatapan dingin.
Mereka semua mengangguk dan mulai melakukan pekerjaan mereka. Hanbin dan Bobby bertugas melacak nomor telepon milik si peneror.
Chaeyoung memerhatikan layar komputer matanya membelalak melihat layar kelompok karena posisi si peneror berada di daerah rumahnya.
"Aku harus segera pulang, kalian hubungi aku jika sudah mendapatkan hasil" ucap Chaeyoung terburu-buru.
"Biar aku antar, tidak ada penolakan" ucap June yang langsung diangguki Chaeyoung.
Akhirnya June mengantar Chaeyoung pulang, dan benar saja telihat mobil van hitam yang terparkir tak jauh dari rumah Chaeyoung.
Dengan cepat Chaeyoung turun dari motor June dan berlari menuju rumah diikuti June yang mengikuti Chaeyoung dari belakang.
Brak!
June membuka pintu rumah Chaeyoung dengan kencang, terlihat lima orang pria yang menggunakan pakaian hitam bertopeng sedang memegang pisau.
"Yak lepaskan Jennie unnie!!" ucap Chaeyoung.
"Hahahaha, tidak akan!" ucap penodong pisau.
"Apa yang kau mau?" tanya Chaeyoung yang melihat Jisoo,Lisa dan Dara di ikat dengan mulut di tutup mulutnya.
"Kehancuran keluargamu hahahah"ucap pria itu.
Chaeyoung berdecak ia melihat keempat pria lain yang menjaga eomma dan kedua saudarinya. Ia sedang berpikir dan sebuah ide gila muncul otaknya.
"Kalian bawa aku dan lepaskan mereka!" ucap lantang Chaeyoung yang mendapat pelototan kelima orang di sana dan tawa dari kelima pria itu.
"Kau gila?!" ucap June yang menatap Chaeyoung tak percaya.
"Jangan chaeng" ucap Jennie dengan kepala yang menggeleng.
"Penawaran yang cukup bagus haha" ucap pria yang menodong Jennie.
Chaeyoung tersenyum miring dan menatap pria itu dengan tatapan sinis.
"Sekarang lepaskan mereka dan bawa aku" ucap Chaeyoung.
Chaeyoung menoleh kearah june dan menggerakan mulutnya tanpa suara, menyuruh june melihat sakunya. June yang peka akan hal itu lantas mengikuti perintah Chaeyoung dan melihat ponsel Chaeyoung.
June yang mengerti maksud Chaeyoung hanya mengangguk dan diam.
"Baiklah, bawa dia!" ucap pria lain dan ketiga pria lain langsung berjalan menuju Chaeyoung dan memborgol tangannya.
Mata jennie mulai berkaca-kaca ia tak mau adiknya dibawa oleh kelima pria jahat itu. Jennie menggeleng kan kepala nya dan menatap Chaeyoung yang menatapnya dengan kepala mengangguk dan tersenyum.
"Hanya dengan cara ini aku bisa mengetahui siapa pelaku yabg sebenarnya" batin Chaeyoung yakin.
Pria yang menodong Jennie lantas mendorong Jennie kearah Jisoo,dara, dan Lisa yang terikat. Sedangkan June ia mengepalkan tangannya dan membantu Jisoo,Lisa,Dara dan Jennie.
Kelima pria itu keluar dari rumah Chaeyoung dengan membawa Chaeyoung yang terlihat sedikit murung.
Setelah mobil van hitam itu pergi, Lisa langsung berlari keluar rumah berusaha membantu Chaeyoung namun nihil kelima pria itu sudah membawa Chaeyong pergi.
"Andwae!! Chaeng mianhe..hiks hiks" isak Lisa yang jatuh dengan posisi berlutut.
Jennie, Jisoo, Dara dan June menyusul Lisa dan ikut menunduk sedih. Tapi berbeda dengan June ia menunduk dan melacak posisi Chaeyoung.
"Kalian tenang saja, aku akan membantu kalian. Aku akan kembali bersama dengan teman teman ku kesini nanti malam untuk menolong Chaeyoung. Kalian tutup semua pintu dan jendela! Aku akan mengirin beberapa orang yang akan menjaga kalian" jelas June diangguki Jennie, Jisoo dan Dara.
Jennie dan Jisoo membantu Lisa bangkit, June mengantar mereka ke dalam rumah dan pergi setelah memastikan semuanya aman.
Di dalam Rumah, di kamarnya Dara tak berhenti menangis ia sangat mencemaskan Chaeyoung. Sedangkan Jisoo,Jennie dan Lisa mereka hanya sedang duduk melamun dan berdoa agar Chaeyoung baik baik saja.
Telepon milik Jisoo berdering, Jisoo menoleh dan mendapati Wendy yang menelponnya, sebelum mengangkat teleponnya ia menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.
"halo unnie"
"Hallo Jisoo-ya, aku sedang berada di depan rumah kalian. Boleh aku mampir?"
"A-Ah bo-boleh unnie"
"Baiklah"
Jisoo menutup teleponnya ia melihat kearah jendela dan melihan Wendy yang berjalan menuju pintu utama rumah mereka.
Dengan inisiatif Jisoo turun dari lantai dua menuju lantai pertama. Ia membuka pintu dan mendapati Wendy yang tersenyum kearahnya.
"Masuk unnie" ucap Jisoo yang memaksakan senyum nya.
"Ada apa? Dimana yang lain? Kenapa rumah kalian berantakan?" tanya Wendy dengan wajah panik nya.
Jisoo diam, ia menuntun Wendy menuju kamar Lisa yang berisi Jennie dan Lisa. Lisa dan Jennie lantas memeluk Wendy dengan tangis mereka.
"Ceritakan padaku apa yang terjadi" ucap Wendy pada Jisoo yang memasak wajah sedih.
Jisoo mulai menceritakan apa yang terjadi, Wendy membelalakan matanya terkejut. Ia menutup mulut nya tak percaya.
"La-Lalu? Bagaimana? Bagaimana jika di sana jantungnya kambuh?" Tanya Wendy yang membuat Jisoo menangis.
Akhirnya Wendy memutuskan untuk menginap. Ia masih mengawathirkan Chaeyoung yang entah bagaimana keadaanya sekarang.
Di malam hari nya June dan keenam sahabatnya datang dengan laptop dan alat alat yang tidak di ketahui Jisoo,Jennie,Lisa dan Wendy.
Mereka mulai melacak ponsel Chaeyoung dan mereka menemukan posisi Chaeyoung yang berada di luar kota.
"Kami akan menolong Chaeyoung, Bobby, Hanbin, Chanwoo kalian jaga mereka" ucap June yang di setujui keenam pria disana.
"Aku ingin ikut!" ucap Lisa.
"Tidak bisa, kau tetap disini" ucap June yang menatap Lisa tajam.
"Tapi aku ingin membantu Chaeyoung" lirih Lisa yang membuat June menghela nafas panjang.
"Kau bantu Chaeyoung dengan doa dan aku akan membantunya" ucap June yang akhirnya di angguki lemah Lisa.
June, Donghyuk, Jinhwan dan Yunhyeong pergi menuju Busan. Sepanjang perjalanan June berdoa agar Chaeyoung baik baik saja.
"Tunggu aku Chaeng" batin June.
~~~~~~~~~~~~~~~~-',((❀));
Hola, selamat eid mubarak. Minal aidzin walfaizin mohon maaf lahir batin ya say.vote dan komen ya jangan lupa.
Bakal triple up tapi di waktu dan jam yang berbeda
See you guys love you
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't go ✓
Fanfiction"Kau kuat.. Jangan tinggalkan unnie.." - Jennie "Maafkan unnie, unnie mohon kembalillah jangan pergi" -Jisoo "ku mohon tetap disisi ku, jangan pargi" -Lisa "Maafkan aku, selamat tinggal" -Chaeyoung Park Chaeyoung anak ketiga dari keluarga Park mengi...