32 [END]

4K 225 38
                                    

Suasana sedih saat ini, rintik rintik hujam membasahi bumi. Ikut menangis dan berduka dengan apa yang terjadi hari ini. Taman itu begitu mencekam dengan garis-garis polisi yang terlihat menutup taman.

"Aku benar benar kasihan pada korban"

"Aku sungguh berdoa agar pria kejam itu di penjara seumur hidup"

"Kau benar"

Suara tiga polisi pria itu terdengar di suasana hening, angin berhembus semakin kencang membuat ketiga polisi pria itu menatap langit dan memutuskan mencari tempat berteduh.

Kejadian beberapa jam yang lalu cukup membuat suasana di sekitar taman itu menjadi mencekam, berita sudah tersebar di seluruh saluran tv dan menjadi trending topik.

Masyarakat menuntut tersangka penembakan pagi itu, mereka meminta hakim untuk memberi hukuman terkait pembunuhan tersebut.

Banyak masyarakay yang berspekulasi bahwa pria itu adalah pembunuh bayaran atau seorang mafia. Mereka tidak tahu bahwa dari semua kejadian ini adalah 'dendam' dan 'keegoisan'.

•••

Tak berbeda jauh,Koridor yang di dominasi oleh warna putih dan banyak di lewati oleh para perawat medis itu di penuhi oleh isakan isakan yang mengiris hati.

Orang orang berkumpul di depan ruangan bertuliskan 'Operasi 24jam' . Lampu di ruangan itu masih berwarna merah menandakan bahwa operasi belum selesai Perasaan gelisah, takut dan sedih bercampur.


Banyak air mata yang keluar hari ini, Dengusan hingga umpatan dapat terdengar dari para pria yang berada di sana. Sedangkan para wanita hanya menangis dengan pandangan kosong, berpikir dengan dugaan dugaan buruk atau baik yang akan terjadi kedepannya.

Hingga akhirnya penantian yang mereka tunggu datang,salah satu ruangan operasi merubah lampunya menjadi hijau menandakan operasi sudah berakhir.

Ceklek

Akhirnya pintu yang di tunggu hampir 8 jam itu terbuka, menampilkan dokter wanita dengan mata sembab dan masker mereka.

"Bagaimana Seul?" tanya Irene dengan mata sembab yang tak berbeda jauh dari dokter alias Seulgi di hadapannya.

"Dengan sedih aku ucapkan, Hwang Hyunjin meninggal karena pendarahan di area jantung. Peluru itu mengenai salah satu organ penting  di tubuhnya, sedangkan kabar baik nya Hwang Yeji ia berhasil kami selamatkan karena peluru itu tak mengenai organ penting di area perutnya" jelas Seulgi dengan wajah sedih nya, ia sungguh menyesal karena tak bisa menyelamatkan Hyunjin.

Seluruh orang di sana tampak menunduk, mereka berduka saat ini. Walaupun Hyunjin bukanlah berasal dari keluarga mereka,karena Hyunjin dan Yeji lah yang.menyelamatkan Chaeyoung, tapi mereka senang karena Yeji bertahan di sini bersama mereka.

"Wendy belum juga keluar?" tanya Seulgi yang menatap ruang operasi lain yang lampunya masih berwarna merah.

"Hiks... aku harap Chaeng baik baik saja" ucap Jisoo yang memeluk pria di sampingnya. Bobby dengan erat.

Tak lama Warna lampu di ruangan operasi lain berubah menjadi hijau, pintu terbuka menampakkan wajah kacau Wendy.

Wendy menunduk, ia tak sanggup menatap Saudari dan sahabat sahabatnya, ia hanya menunduk dan mulai terisak, tangannya masih bergetar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't go ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang