chapter 9

40 13 1
                                    

Aku masih memikirkan kejadian tadi, kejadian yang tidak akan pernah aku lupakan seumur hidup.

Aku kira tidak ada orang yang sayang denganku di dunia ini, tetapi tuhan kirim malaikat pelindung untuku. Aku harap dia tidak menyakitiku... Semoga saja.

Suara notif dari handphone ku berhasil membuatku tersadar dari lamunanku.

Aku melihatnya, ternyata itu chat dari Garka.

Garka
Tidur udah malem.

Aku langsung mengetikan sebuah balasan untuknya.

Sabil Sabila
Emang siapa yang bilang kalo ini siang?

Garka
Kamu, barusan.

Skak. Demi apapun bicara dengan Garka selalu saja kalah sampai kehabisan kata-kata.

Sabil Sabila
Emmm..

Garka
Haha, udah tidur sana udah malem gue juga mau tidur.

Sabil Sabila
Bisa ga manggilnya jangan gue elo?

Garka
Terus apa dong? Sayang gitu?

"Tahan tahan jangan baper," ucapku sembari menarik nafas pelan ketika membaca balasan chat dari Garka.

Sabil Sabila
Pake aku kamu emang ga bisa ya?

Garka
Ooh jadi mau pake aku kamu? Bisa kok bisa apasi yg ga buat kamu, eh izin ya.

Sabil Sabila
Gombal Mulu ihhh, btw izin? Izin kenapa? Besok kamu ga berangkat sekolah?

Garka
Izin ganti nama kontak kamu.

Sabil Sabila
Emang mau di ganti apa?

Garka
Princess:v hehehee
Dah sana tidur, good night princes

Pipiku sudah berhasil memerah, sungguh Garka ternyata bisa seromantis ini? Ya padahal ini sangat receh.

Sabil Sabila
Good night too🌙

Aku sedari tadi terus saja tersenyum ketika membaca chat dari Garka.

Sepertinya aku harus benar-benar tidur, kepalaku masih sedikit agak pusing.

Sebelum tidur aku menuju kamar Papah dulu, mengeceknya apakah dia sudah tidur?

Aku berjalan menuruni anak tangga satu persatu, langkahku terhenti ketika mataku melihat Papa dan seorang wanita sedang duduk berdua di sofa ruang tamu, mereka benar-benar romantis.

"Pa," panggilku pelan ketika sudah berada di ruang tamu.

Papa dan wanita itu menoleh secara bersamaan, ku lihat Papa sangat santai beda dengan wanita itu yang menatapku bingung.

"Oh ini yang kemaren saya bilang kalo saya juga akan menikah," ucap Papa yang sedang duduk sembari merangkul bahu wanita itu.

Me and my broken heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang