Tidak jadi pergi

66 21 0
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.

Tidak jadi pergi

Meri POV

Akhirnya gue nyampe rumah, apa beneran yah disekolah ada setan. Ah bodo amatlah, yang penting gue masalah gue harus kelar. Gue gak mau masalah ini gak selesai-selesai.

"Mbok, kemana semua orang?" Tanya gue ke mbok jun.

"Semuanya pada belum pulang, Non." Jawabnya.

"Kalau gitu, gue mau masuk kamar dulu ya, Mbok." Ujar gue lagi.

"Iya, Non." Jawabnya.

~Makan Malam~

Seperti biasanya makan malam dutemani dengan keheningan hanya ada dentingan sendok dan garpu melengkapi keheningan makan malam gue, semua gak pernah berubah. Gak ada kehangatan keluarga, gak ada canda tawa yang melengkapi kebisuan. Tapi gue udah biasa, gue udah biasa dengan ini semua. Karena gue gak bearti apa-apa bagi mereka.

Dengan keberanian akhirnya gue mulai niat gue untuk menyelesaikan masalah yang gue hadapi. Gue narik nafas untuk menstabilkan detak jantung gue yang berdetak kencang.

Padahal keluarga sendiri tapi gue gugup. Gue harus tenang dan pelan-pelan mengutarakan isi hati gue. Moga aja bisa dikabulin.

"Pa, Ma. Gue mau ngomong." Ucap gue.

"Hemm." Gumam bokap gue, nyokap gue hanya penatap gue penasaran.

"Gue gak mau ikut kalian. Gue hanya mau disini, gue gak mau sendirian disana. Dan gue gak mau pindah. Karena pasti kalian juga gak bakal pulang kan? Turus juga ngapain juga gue disana? Gue kan udah SMA, udah gede juga. Gue disini aja, kalian aja yang pergi." Ucap gue jelasin.

"...."

"Hahhh, gue gak mau sendirian disana Pa, Ma. Gue juga gak ada temen, gue gak mau." Ucap gue dikeheningan yang melanda.

"Gue gak mau, kejadian kaya dulu lagi. Kejadian yang ngebuat gue jadi takut. Gue gak mau itu terulang lagi." Lanjut gue.

"....."

Tidak ada yang berbicara setelah gue jelasin. Hanya keheningan dan juga bokap nyokap menatap gue.

Mata gue penuh harap, gue gak mau kejadian masa lalu terulang kembali. Masa lalu yang membuat gue kadang-kadang waswas dan takut.

Kejadian yang tak pernah gue lupakan, yang tak pernah gue duga menjadi mimpi buruk gue setiap gue sendiri.

Meri POV end

(Flashback)

Hari yang begitu cerah dan juga terlihat seperti biasanya, Meri dan keluarganya akan pergi keluar negeri. Walaupun tidak dianggap sebagai pertama kali bagi Meri, tapi ini pertama kalinya semua keluarga Meri ikut untuk keluar negeri. Walaupun hanya untuk pekerjaan bagi kedua orang tuanya.

Tapi Meri kecil sangat senang, karena itu dia sangat tidak sabar. Setelah berjam-jam duduk dipesawat akhirnya mereka mendarat Bandara Udara Internasional Los Angeles, yang merupakan sebuah bandar udara yang melayani kota Los Angeles, California, Amerika Serikat. Bandara LAX terletak di barat daya Los Angeles di kota Westchester. Letaknya sekitar 16 mil dari pusat kota.

BROKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang