Terkunci

98 39 5
                                    

Keesokan paginya seperti biasa dia akan berangkat sekolah, menyapa temannya dengan ceria, mengobrol dengan para sahabatnya,, seperti tidak ada yang terjadi masalah apapun dalam hidupnya.

Hari ini adalah hari dimana murid kelas A untuk dibagikan hasil ulangan harian Fisika kemarin.

Anisa tau bahwa ulangan hari ini pasti tidak memuaskan. Sebenarnya Anisa adalah anak yang pintar, tetapi dia kurang paham apa yang dijelaskan oleh guru mata pelajaran fisika. Jika guru tersebut sabar dan juga menyenangkan Anisa akan mudah paham dalam pelajaran tersebut.

Akhirnya guru Fisika pun datang untuk membagikan hasil ulangan harian murid dikelas A.

"Baik, anak-anak bapak akan membagikan hasil ulangan harian kemarin. Yang bapak sebut maju kedepan." Ucap pak Ahmad.

Pak Ahmada adalah guru Fisika yang biasa dianggap killer oleh para murid kelas XII, siapa yang menyangka bahwa dibalik wajah yang adem tersimpan jiwa iblis tersembunyi ( kata para murid ) dia tidak akan segan untuk menghukum anak yang melakukan kesalahan dengan hukuman yang berat, sehingga dia dijuluki oleh para murid Hades si raja kejam.

...

"Hedri."

"Selamat kamu mendapat nilai tertinggi ulangan harian kemarin."

"Terimakasih pak." Ucap Hedri.

"Nick"

"Wullan"

"Dinda"

"......."

Setelah beberapa saat akhirnya nama Anisa disebut.

"Anisa"

"Kamu harus belajar lagi dengan giat, selalu saja kamu mendapat nilai kecil pada saat ulangan di pelajaraan saya.

"Baik pak, terimakasih."

.........

Entah karena apa, apakah hari ini adalah hari sialnya. Anisa selalu saja mendapat hukuman dari beberapa guru yang mengajar.

Ada saja yang membuat para guru tidak puas dengan nilai murid mereka dengan menjatuhi humuman seperti membersihkan wc, menyapu halaman belakang dan lain sebagainya.

........

"Nih Nis, dari tadi lo belum makan kan? Kami bawakan kamu roti dan susu kotak. Jangan lupa dimakan yah" ucap Meri

"Makasih." Ucap Anisa dengan tersenyum manis.

"Sama-sama." Ucap mereka.

Setelah itu akhirnya jam istirahat pun berakhir dilanjutkan dengan pelajaran berikutnya.

Sekarang Anisa berada dikoridor. Tadi dia meminta izin kepada guru bahwa dia 8ngin ketoilet.

Di menyelusuri koridor yang terlihat lenggang.

Tapi dia tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang mengawasinya.

.......

Akhirnya dia masuk kedalam toilet. Tapi tidak ada yang tahu bahwa seseorang telah mengunci pintu toilet tersebut.

Setelah beberapa saat akhirnya Anisa selelasi dengan urusannya ditoilet. Akhirnya dia berbalik dan ingin membuka pintu. Tapi pintu tersebut tidak mau dibuka, dia dengan keras berusa agar pintu tersebut bisa dibuka.

Akhirnya dia berteriak meminta tolong, tetapi tidak ada siapapun di toilet tersebut.

"Tolong, siapapun tolong gue!" Seru Anisa.

Dia terus meminta tolong, tetapi tidak ada yang menyahutinya. Sampai akhirnya ia pun menyerah dan duduk diatas kolset tersebut.

Dia bertanya-tanya siapa kira-kira yang menguncinya didalam toilet. Siapa, siapa yang begitu tega dengan dirinya.

BROKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang