Anisa terus menangis dengan tubuh bergetar ketakutan lalu dia mengeluarkan semua bukunya dari dalam tas dan mulai belajar. Dia tetap duduk dilantai kamar sambil menulis beberapa rumus dan mengerjakan soal yang dia bisa tapi lagi-lagi dia bingung harus jawab apa.
"Bagaimana ini?" tanya bingung dan juga takut. Kedua mata choklatnya menatap soal-soal di buku dengan sangat takut.
Anisa terus berpikir keras bagaimana caranya mengerjakan soal tersebut tapi otaknya benar-benar buntu saat ini. Dia tidak peduli kalau dirinya akan kelaparan karena yang dia takutkan adalah kalau dia akan di pukul oleh sang papa kalau dia kembali mendapat nilai kecil.
Dia sangat takut bahwa jika ulangan lagi dia mendapat nilai kecil lagi, dan papanya akan marah jika dia mendapatkan nilai kecil kembali.
Akhirnya dia terus menerus memikirkan bagaimana cara mengerjakannya, dia bingung, dia putus asa, apa yang harus dia perbuat.
Akhirnya dia termenung dan teringat kata temannya dulu
'Kau tahu Anisa, saat dirimu stres cobalah untuk menghirup benda ini, kau pasti akan merasa bahagia.'
Tapi dia tau bahwa benda yersebut dilarang jadi dia menyatakan....
'Aku tidak mau menangkan diri dengan cara seperti itu.'
Dan temannya melanjutkan 'Kalau begitu, lukai dirimu sendiri dan nikmati setiap darah yang mengalir dari tubuh mu karena itu rasanya sama saja seperti kau menghirup benda ini. Nikmat dan tenang.'
Percakapannya dengan salah satu teman sekolahnya tadi membuat dia terdiam sejenak. Nikmat dan tenang. Dia ingin merasakannya. Dan harus merasakannya. Sekarang juga!
Anisa langsung berdiri dari duduknya dan langsung saja mengambil gunting kecil yang ada di atas meja belajarnya. Kedua mata indahnya melihat ujung gunting dengan tatapan penuh harap. Berharap kalau benda tajam itu bisa memberikannya rasa nikmat dan tenang seperti yang dikatakan temannya.
Anisa langsung tersenyum senang lalu dengan cepat dia menyayat tangan kananya hingga membentuk luka goresan panjang. Anisa melihat terdiam sejenak lalu tertawa kecil karena rasanya benar-benar membuatnya tenang. Anisa dengan cepat menutup kedua matanya untuk menikmati setiap tetes darah dari tangannya.
"Aku suka...aku suka...aku suka..." Anisa langsung terus bergumam lalu tertawa keras.
"Hahahahahahahaha..." tubuhnya langsung terjatuh kelantai kamar dan kembali terdiam untuk sejenak. Gadis itu mengahapus air matanya dengan kasar agar bisa melihat darah yang mengalir dengan jelas. "Khehehehe~" dia terkekeh pelan dan, "Kyaaaaaaaaaa..." berteriak keras.
_________________________________________
Tidak pernah terfikirkan bahwa tindakannya tersebut akan menjadi candu baginya.
Jika dia merasa tidak bahagia dia akan melakukan hal yang membuat dia tenang yaitu melukai dirinya sendiri.
Tidak ada seorang pun tau akan rahasianya ini. Orang-orang mengira bahwa dia selalu diliputi oleh kegembiraan tapi kenyataannya berbeda.
Padahal dia cukup untuk menunjukkan bahwa dia bisa menjadi apa yang mereka inginkan, tetapi karena tanpa dorongan keluarganya dia menjadi seperti ini.
Selalu merasa bahwa dia tidak layak, merasa bahwa dia kurang pantas, merasa dia itu tidak memiliki siapapun untuk membagi rasa sepinya.
Setiap hari, setiap saat hanya ada pertengkaran kedua orang tuanya, kekerasan terhadap dirinya.
Dia telah kehilangan cahaya hidupnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN
Fiksi RemajaAnisa adalah gadis manis yang ceria, Anisa selalu tersenyum dimanapun dan kapanpun. Tapi itu hanya diluar, tidak ad yang tau bagaimana sifat asli dari dirinya. Dia juga bingung siapa dia yang sebenarnya??? keceriaan? kegembiraan? semua hanyalah tope...