Happy reading...
Murid Baru
Anisa POV
Malam pergi digantikan oleh pagi, kata orang pagi adalah awal semangat setiap orang. Tapi tidak dengan gue, pagi yang selalu diawali kesendirian yang memuakkan. Membuat diri gue benci yang namanya pagi. Memang gue gak terlalu menyukai banyak hal termasuk pagi.
Seperti biasanya gue akan memulai pagi dengan berada dikamar mandi, membereskan kamar dan buku serta sarapan pagi.
Setelah selesai dengan aktivitas dikamar, gue akhirnya turun untuk sarapan. Setelah sampai, betapa terkejutnya gue melihat meja makan itu komplit dihadiri oleh mereka.
"Uhhh.... terkejut gue. Gak biasanya mereka makan bareng begini. Kakakpun ada, udahlah gak usah dipikirin." Minolog gue dalam hati.
Setelah acara terkejut gue, akhirnya gue duduk ditempat dimana gue biasa duduk. Gak usah ditanya gue itu selalu dianggep gak ada, dengan makan bareng gini aja, gue berasa paling kecil dan suasa akward.
Dengan suasana begitu gue makan dengan cepat, dan akhirnya sarapan gue habis dan gue akan langsung berangkat sekolah sebelum.
"Sekolah yang bener, jangan membuat masalah dan kamu jangan lagi mendapat nilai yang buruk. Ingat itu, atau papa gak segan-segan sama kamu." Ucap Papa gue.
"Iya Pa, aku berangkat dulu."
"Hm."
Setelah mendapat jawaban itu gue langsung mengambil tas di ruang tamu, saat gue mau pergi gak sengaja melihat tatapan aneh kakak gue. Tapan yang sangat rumit, entah apa yang membuat dia menciptakan tatapan tersebut dan gue gak peduli juga.
Setelah itu gue berlalu untuk mengambil tas. Kemudian gue langsung pergi kesekolah. Seperti biasanya gue berangkat dan pulang sendiri. Akhirnya gue sampai gerbang.
Anisa POV and
Seperti biasa Anisa memasang senyum manis, tapi ingat itu palsu. Senyum yang aslinya memberi kebahagian tapi bagi Anisa senyum adalah sebuah topeng yang mampu menutupi jati dirinya.
Setiap masuk dalam gerbang dan lorong Anisa selalu disapa, jika kenal ia akan menjawab jika tidak ia akan memberikan senyum manisnya.
"Uhhhhh, capeknya gue harus senyum gini terus." Keluhnya dalam hati.
Setelah mengganti sepatunya, ia harus menyusuri koridor untuk mencapai kelasnya. Dan tiba-tiba..
Brukkk
"Akh." Pekik Anisa.
"Aduhhhhh,, maa... maaf gue gak sengaja." Ucap Anisa tanpa melihat orang yang ditabraknya yang masih berdiri seakan kejadian tadi tidak terjadi.
"Hn." Jawabnya.
"Hah.... maksudnya?" Tanya Anisa.
Tetapi sosok nya ditabraknya pergi tanpa meboleh atau membantu Anisa.
"Ah, bodo lah. Mending langsung kekelas." Ucap Anisa sambil menepuk roknya yang agak kotor.

KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN
Teen FictionAnisa adalah gadis manis yang ceria, Anisa selalu tersenyum dimanapun dan kapanpun. Tapi itu hanya diluar, tidak ad yang tau bagaimana sifat asli dari dirinya. Dia juga bingung siapa dia yang sebenarnya??? keceriaan? kegembiraan? semua hanyalah tope...