Happy Reading!
Sepulang dari SQ'caffe, Aya langsung dipanggil oleh Ayahnya untuk berkumpul ke ruangan keluarga.
"Aya, kamu bisa bantu Ayah?" Tanya Ayah basa-basi.
"Bisa lah! Udah nggak usah basa-basi Yah, bantu apa?" Ucap Aya sedikit malas.
Plakk
"Apasih bang! Sakit tau!" Ringis Aya saat lengannya ditabok oleh Satrio.
"Itu Ayah lagi ngomong serius bego!" Bisik Satrio tajam,
"Ya terus, gimana? Aya juga serius." Jawab Aya, bingung dengan gelagat abangnya itu.
"Bodo lah!" Kesal Satrio, harapannya waktu Aya pulang adalah sifat kepolosan--lebih ke begoan nya bakalan hilang. Ehh nggak ilang-ilang ternyata. Malah nambah:)
Kan tersiksa Iyo selalu dibuat emosi sama Aya:)
"Hm, Ayah mau kamu pindah sekolah ke BIHS--"
"Loh kok gitu?!" Potong Aya cepat, hello! Dia udah kuliah loh! Gelar S3 nya tinggal setengah semester lagi malah disuruh pindah ke Sekolah Menengah Atas?
Gila sekaliii!
"Siapa yang ngajarin kamu motong ucapan orang?" Suara dingin itu berasal dari Mamah nya yang baru saja kembali dari dapur untuk mengambil remot tv. Ya gitu, remotnya kadang pindah-pindah. Heran juga Mamah Lisa sih! Kok bisa setiap jam remot pindah tempat?
"Maaf mah!" Cicit Aya. Jangan salah! bobrok-bobrok gini keluarga mereka tetap menjunjung tinggi kesopanan dan kesantunan loh ya!
"Jadi, kamu pindah ke BIHS untuk memberantas pembullyan di sana. Juga, Ayah mau kamu sekolah di BIHS itu biar kamu menemukan hal baru. Kamu itu sudah terlalu lama meninggalkan negara Indonesia, dan pasti budaya yang ada di sini kamu juga lupa kan?" Jelas Ayah,
"Ngga juga! Dikit doang yang lupa." Bantah Aya.
"Mau nggak sekolah di BIHS?" Tanya Ayah memastikan.
"Iya yah. Tapii,," Jawab Aya, dirinya menyetujui perintah Ayahnya tetapi dia memiliki syarat yang harus keluarganya penuhi.
"Elah! Sok-sok an pake tapi!" Kesal Demian sambil memutar bola matanya malas.
"Apasih ih?! Aya tadi mau ngomong tau!" Kesal Aya karena tadi dirinya baru saja akan mengucapkan sesuatu harus terpotong oleh ucapan abangnya.
"Nih, pake tapi ya! Tapi nya itu, Aya sekolah di sana sama yang lainnya oke?" Lanjutnya,
"Lainnya?" Tanya Mamah, Ayah, dan ketiga abangnya heran.
"Ck! Jasmine sama yang lainnya." Jawab Aya.
"Bol--"
"Mau jadi nerd tapi, boleh nggak?" Potong Aya cepat.
"Wes! Nggak boleh!" Bantah anggota keluarga nya. Tadinya mereka mau menyetujui usul Aya, tapi saat Aya mengusulkan syaratnya lagi mereka tidak akan memperbolehkan Aya melakukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYA'S LIFE STORY (ON GOING)
Teen Fiction📣𝚆𝙰𝚁𝙽𝙸𝙽𝙶📣 • '𝚁𝙴𝚅𝙸𝚂𝙸 𝙳𝙰𝙽 𝚄𝙿 𝙼𝙰𝚂𝙸𝙷 𝙱𝙴𝚁𝙹𝙰𝙻𝙰𝙽. 𝙹𝙰𝙳𝙸 𝙷𝙰𝚁𝙰𝙿 𝙼𝙰𝙺𝙻𝚄𝙼𝙸 𝙹𝙸𝙺𝙰 𝙼𝙴𝙽𝙴𝙼𝚄𝙺𝙰𝙽 𝙺𝙴𝚂𝙰𝙻𝙰𝙷𝙰𝙽 𝚃𝙴𝙺𝙽𝙸𝚂/𝚃𝚈𝙿𝙾 𝙱𝙴𝚁𝙻𝙴𝙱𝙸𝙷𝙰𝙽' • '𝙼𝙴𝙽𝙶𝙰𝙽𝙳𝚄𝙽𝙶 𝙺𝙰𝚃𝙰-𝙺𝙰𝚃𝙰 𝙺𝙰�...