35. Understand

157 25 13
                                    

Malam ini Aerin, Yina dan Nenek Choi sudah ibadah dari Gereja. Malam ini menyadarkan Aerin akan satu hal, ia selama ini telah lupa dengan Tuhan, bahkan jarang untuk ke Gereja berbeda dengan Yina dan nenek Choi yang sudah terjadwal apabila akan pergi ke Gereja setiap malam minggu sedangkan hari minggu akan digunakan untuk membersihkan rumah.

Aerin mulai sadar bahwa Tuhan menyayanginya, ia masih mengingat pesan  yang disampaikan pendeta tadi, Tuhan memberikan cobaan untuk dilalui, Tuhan tidak menyukai umat yang membenci sesamanya maupun saudara sendiri.

Dari pesan tadi Aerin sudah mulai menyadari bahwa ia berlebihan membenci anggota keluarganya, ia berfikir hal yang paling susah adalah memaafkan. Namun itu harus ia lakukan, selagi ia masih hidup, mengingat hidupnya tidak akan bertahan lama.

Sekarang ini mereka menaiki Taksi untuk menuju pulang. Awalnya Yina dan nenek Choi menolak dan lebih menyarankan untuk menaiki bus saja, karena lebih hemat namun Aerin tetap bersikeras untuk menaiki Taksi agar lebih cepat dan nyaman daripada menaiki bus yang ramai.

Hingga akhirnya mereka tidak dapat menolak ajakan Aerin untuk menaiki Taksi yang kebetulan ada dijalan depan gereja. Malam ini Aerin malah mengajak Yina dan nenek Choi untuk makan di restoran, yang dapat dibilang sangat mahal.

"Yina Eonnie, Halmoni, kalian ingin apa ?" Tanya Aerin kepada kedua orang yang lebih tua darinya.

"Aerin-ah, apa kau yakin ? Disini sangat mahal harganya," Tanya Yina hati-hati pasalnya ia pernah kemari disaat Gyera dan Eommanya kemari. Bahkan harganya dapat dibilang 6 kali lipat dari pada harga sebenarnya. Itu membuat nenek Choi kembali berfikir, dan bertanya kepada Aerin, "Aerin, lebih baik kita keluar sekarang dan mencari rumah makan yang lebih murah."

"Aniya, nanti Aerin akan membayarnya, mari kita makan !" Kata Aerin dengan senang, baru kali ini Aerin kembali merasakan rasa kasih sayang seakan keluarganya sendiri padahal baru siang tadi mereka saling mengenal.

Namun pikir Aerin orang sebaik Yina dan Nenek Choi hanya pantas untuk mendapatkan semua hal-hal yang baik saja, mereka tak pantas untuk merasakan keburukan dari Gyera dan Eommanya. Aerin tak habis fikir akan hal itu.

"Yina Eonnie, Halmoni, kalian seperti keluarga bagi Aerin, tolong tetaplah berbuat baik," Kata Aerin sambil tersenyum, dan dibalas dengan pelukan dari Yina dan nenek Choi  yang berada disamping Aerin.

Tanpa disadari saat Aerin kekasir tadi ia memesan daging sapi siap panggang dengan sup ayam ginseng dan tambahan seafood sekan hari ini adalah pesta makan bagi mereka.

Mereka memanggang daging dengan diiringi candaan dan saling menyuapkan lauk dengan senang.

Acara makan malam direstoran sudah selesai dan Aerin mulai membayarnya, betapa terkejutnya Yina dan Nenek Choi mengetahui total harga tersebut. Dari yang kasir katakan bahwa total semuanya sekitar 650 ribu.

Aerin kemudian mengingat bahwa hari senin besok Sasa akan mengadakan pesta Ulangtahun bersama teman sekelasnya namun Aerin belum sempat membeli kado untuk Sasa, sebenarnya ia ingin membelinya saat ini juga selagi masih berada diluar, namun Aerin mengurungkan niatnya karena ia tidak ingin merepotkan Yina dan nenek Choi nantinya.

Aerin berfikir lagi, ia ingat tadi pagi Sasa, Hain dan Hyemi mengajaknya pergi ke Mall pada hari senin untuk merayakan ulang tahun secara pribadi bersama, setelah itu pergi ke Makam Nara sahabat dari Sasa karena Sasa ingat bahwa ia mulai merindukan sahabatnya itu.

Mungkin saat ke Mall, senin besok ia akan membeli kado sekalian dengan bantuan Hain dan Hyemi agar Sasa tidak mengetahui kado yang akan ia berikan nantinya. Bahkan Aerin sudah memikirkan apa yang akan ia berikan kepada Sasa.

Sebelumnya Sasa sempat memberitahu bahwa acara pestanya akan diadakan 2 kali, yang pertama sore hari bersama teman-teman sekelasnya, dan yang kedua adalah malam hari bersama orang-orang terdekatnya.

Kemungkinan Aerin akan datang untuk acara yang kedua saja, karena ia tidak begitu menyukai keramaian, dan baiknya juga ia dapat beristiraat mengingat sepulang sekolah pergi ke Mall lalu ke Makam Nara setelah itu pulang, ia tidak ingin sakitnya kambuh nantinya apabila tidak beristirahat pada sore harinya.

Tak terasa kini sudah sampai pada tujuan yaitu dirumah nenek Choi, apakah ia terlalu lama berfikir hingga lupa dimana ia berada sekarang. Kemudian Aerin membayarkan biaya Taksi tadi dan mulai keluar bersama Yina dan Nenek Choi.

Aerin sempat berfikir, mengapa tanggal lahir Sasa dan dirinya bisa bersamaan ? Bahkan wajah keduanya mirip ? Ia selama ini juga bingung akan hal ini, apakah kedua orangtuanya tidak peduli karena Aerin bukan anak kandung mereka ? Aerin sangat bingung akan keadaan ini, apalagi sikap Sasa menunjukkan seakan dirinya adalah adik Sasa sendiri, Arghhhh Aerin bingung sendiri akan hal yang tidak pasti ini.

THANK YOU FOR READ, VOTE AND COMMENT AT MY STORY !!!!

BERSAMBUNG EPS 36
➡➡➡➡

💖🌟💜💜😍😍👇
Nantikan Next episode !

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Aerin yang didalam sana terisak dan menangis didalam kamar mandinya.

Ia kembali mendapati hidungnya mengeluarkan darah yang begitu banyak bahkan sulit untuk dihentikan, karena mengalir dengan derasnya.

Tubuhnya tersungkur dilantai kamar mandinya, namun ia masih bertahan dan belum kehilangan kesadaran.

Ia mencoba meraup kembali oksigen yang ada, rongga dadanya terasa sulit untuk mengambil nafas kepalanya pusing dan mengeluarkan keringat.

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●


Yang udah baca ceritaku wajib jawab pertanyaan dibawah !!

Bagaimana perasaannya baca cerita ini ??

Aku perkirain ini mau tamat, setuju gak ??

Enaknya Happy Ending atau Sad Ending ?

Aku rencanyanya mau buat buku ketiga lanjutannya ini setuju gak ? Tapi sayangnya Aerin bakal gaada dan Sad ending, setuju ?

Atau mau aku terusin ini aja sesuai keinginan kalian ?

Tapi aku pikir lebih efektif kalau ini tetep lanjut dan endingnya masih lama, terus cerita yang mau dibuku ke3 digabung disini, gimana?

Kalau aku buat buku ketiga kayanya kurang efektif ehe, minta pendapatnya yaaa, jangan jadi silent readers yang suka cerita ini tapi ga kasi komen😢😢 sedih, aku ikhlas nulis tanpa gaji....setidaknya ada antusias komen gitu.....

Okeeee aku tunggu jawaban kaliann !!!💖💖💖💕

[2/2]  Thanks Yerin Eonnie [ Gfriend FF By.wyohana406 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang