27. Memoria

189 32 12
                                    

Pagi ini Member Gfriend sudah mulai berangkat ke Agensi, dan menuju kedalam ruang dance untuk pengarahan. Sebelumnya mereka cukup terkejut karena ada staff yang menunggu mereka diluar sambil memasangkan Mic pada baju mereka.

Sejak awal mereka sudah curiga bahwa ada sesuatu yang disembunyikan dibalik alasan, jalan-jalan ini.

Saat itu Yerin terlebih dahulu masuk kedalam dan melihat banyak kamera serta staff disana, Yerin yang didalam tanpa member merasa canggung, dan dia memutuskan untuk berteriak memanggil member.

Setelah seluruh member Gfriend masuk, kecurigaan mereka benar. Mereka tidak hanya jalan-jalan tetapi melakukan Shooting Reality Show.

CEO mereka menjelaskan bahwa banyak Buddy yang meminta Gfriend melakukan Reality Show dengan cara mengirimkan pesan melewati E-mail Source Music. Setelah banyak pertimbangan akhirnya CEO dan para Staff menyetujui semua itu dengan tanpa memberitahu member Gfriend.

Rencananya untuk memberi kejutan Gfriend  yang sudah lama tidak liburan bersama, bahkan mereka telah berjuang untuk menang dan selalu sibuk dengan dunia Entertainment.

CEO juga paham akan keadaan anak didiknya yang memerlukan Refreshing guna menjernihkan fikiran mereka.

Setelah semua penjelasan diterima oleh Member Gfriend mereka mulai melakukan perjalanan sesuai pinta dari CEO dengan mengendarai mobil sendiri.

Perjalanan ini dikemudikan oleh Sowon untuk menuju lokasi mereka yang tidak lain adalah Chuncheon. Perjalanan Reality mereka kali ini memiliki judul 'Memoria' dan dilakukan selama 2 hari 1 malam.

Hanlim Multi Art School

Dilain tempat Aerin sedang memperhatikan Guru dengan bosan, dia memang pintar tetapi ia tidak suka apabila harus menyimak guru mengajar. Karena Hobinya membaca, ia juga mengoleksi buku-buku diatas tingkatnya dan mungkin beberapa hari lagi ia ingin keluar membeli buku, tanpa merepotkan Nyonya Leta.

Ingatlah satu hal bahwa Aerin belum pernah memegang HP bahkan ia terlihat acuh akan benda itu tanpa mengetahui memiliki banyak manfaat. Mungkin hanya telepon rumah yang pernah ia gunakan sebelumnya.

Tak terasa pelajaran tersebut telah usai dan Aerin tersenyum lega perutnya lapar dan ia ingin pergi kekantin bersama teman-temannya.

Sejak hari kedua Aerin bersekolah sebelumnya ia mulai akrab dengan sahabatnya Sasa yang tidak lain adalah Hyemi dan Hain, mereka juga sering bercanda satu sama lain, walaupun Aerin terkadang sering bersikap dingin.

"Hyemi, Hain aku ikut kalian ke Kantin !" Kata Aerin memberitahu.

"Nee ?" Tanya Hyemi dan Hain heran, pasalnya baru kali ini Aerin ingin mau ke kantin. Karena apabila ada waktu istirahat, Aerin lebih memilik untuk menitip kepada mereka.

"Tentu kau boleh ikut !" Jawab Hain dengan senyumannya yang selalu tersungging diwajahnya.

"Aku juga ikut !" Panggil Sasa

"Tumben ikut ?" Tanya Hyemi heran sambil memincingkan matanya menatap Sasa.

"Ya masa dikelas sendiri ? Gamau ah, ikut aja,"

"Nanti kantin bakal gempar liat wajah kalian, karena kau saja jarang kekantin apalagi Aerin juga murid baru,"  Jawab Hyemi, yang tidak merasakan bahwa Hain  dan Aerin sudah lebih dahulu berlari kekantin dan mengabaikan keduanya.

"Nah kan kita ditinggal !" Ucap Hyemi dengan kesalnya.

"Maka dari itu sekarang Lariiiiii !" Teriak Sasa yang kemudian diikuti oleh Hyemi dibelakangnya.

Tak lama dari itu keempatnya sudah duduk tenang dan selesai memakan pesanan mereka, tinggalah mereka di meja kantin sambil bercanda gurau.

Hingga akhirnya pandangan Aerin tertuju pada seorang gadis yang tetap diam membaca buku pelajaran, sebenarnya Aerin sudah memperhatikan gadis itu sejak tadi memesan 4 mangkuk ramyeon dengan membawa nampan namun hanya dirinya yang tidak makan, dan Aerin bingung, kalau mau belajar lebih baik dikelas daripada diKantin yang suasananya sangat tidak mendukung.

Lebih tepatnaya setelah itu Aerin dan teman-temannya memilih untuk kembali kekelas karena mereka sudah makan.

Mungkin kali ini Aerin akan menanyakan hal itu kepada teman-temannya, entah mengapa tiba-tiba ia ingin berkenalan dengan gadis tadi yang sepertinya satu angkatan dengan dirinya hanya saja berbeda kelas.

Tak terasa Bell pulang sekolah telah berbunyi dan para murid  kelas 10 dan 11 mulai berhamburan keluar dari kelas, sedangkan untuk kelas 12 masih tetap melaksanakan kegiatan sekolah untuk persiapan ujian minggu depan tepatnya pada hari selasa.

Aerin dan ketiga temannya berjalan beriringan, dengan Sasa dan Hyemi dibagian depan sedangkan Aerin dan Hain dibagian belakang.

Saat sampai pada gerbang depan, mereka mendengar teriakan memanggil nama Hain dengan keras, dan itu membuat mereka terkejut.

"Hain ! Yak kau cepatlah kemari ! Ini sangat panas, aku ingin segera melakukan perawatan nanti, dan jangan menghambat waktuku !" Teriak seorang gadis yang tidak lain adalah Gyera, saudara tiri Hain yang memiliki sikap angkuh serta perilaku yang buruk dimata banyak orang.

Hain yang mendengar itu hanya menghembuskan nafasnya kesal, ia tidak menyukai sikap saudara tirinya itu.

"Kawan, aku pulang dulu yaa, kasihan supirku menunggu lama, anyeong !" Pamit Hain dengan senyumannya yang terkesan sedih. Saat - saat seperti inilah yang Hain benci, dimana ia harus kembali kerumah dengan iblis-iblis bertopeng dirumahnya.

"Nee, Anyeong Hain !" Teriak Sasa, Aerin dan Hyemi bersamaan.

Hain yang mulai mendekat kearah mobil yang menjemputnya itu, turut melambaikan tangannya. Hingga suara Gyera mengganggunya.

"Yakk, kau cepatlah masuk, aku juga ingin masuk !" Ujar Gyera dengan sebal.

"Jadi orang gabis sabar, Cih !" Balas Hain dengan nada sinis.

"Yakk, kau cucu pembantu ! Bawakan tasku seperti biasa ! Dan jangan sampai rusak !" Teriak Gyera kepada gadis didepannya yang tidak lain adalah Yina, cucu dari pembantu yang bekerja dirumahnya. Dengan seenaknya Gyera menyuruh Yina untuk menjadi pelayan pribadinya entah itu dirumah ataupun disekolah, kalau Yina menolak itu maka Neneknya akan dipecat dari pekerjaannya.

Yina yang mendengar itu hanya dapat mengangguk cepat tanda menyetujui perkataan Gyera. Beberapa saat kemudian mobil keluarga Lee sudah bergerak menjauhi sekolah, dengan diisi pada bagian depan Sopir dan Yina, sedangkan bagian belakang Hain dan Gyera. Keheningan saja yang mendominasi mobil tersebut saat berada diperjalanan.

Disisi lain Aerin, Sasa dan Hyemi sedang berbicara satu sama lain, hingga akhirnya Aerin menanyakan sesuatu yang sejak tadi mengganggu fikirannya.

Mengenai Hain tadi, ia bingung akan kejadian tadi. Baru kali ini ia menyaksikan hal ini. Karena hari-hari sebelumnya Aerin selalu pulang terlebih dahulu sehingga bari kali ini melihat Hain pulang dengan 2 orang yang berseragam sama. Apakah mereka bersaudara? Kenapa sikap mereka sangat berbeda? Dan anak yang membaca buku di kantin tadi juga turut masuk kedalam mobil tersebut, dan terlihat diperintah seperti pembantu.














THANK YOU FOR READ, VOTE AND COMMENT AT MY STORY !!!!

BERSAMBUNG EPS 28
➡➡➡➡








Commet dan pendapat kalian menentukan updatenya cerita ini yaaa, jadi aku mau liat antusiasnya kalian dengan ceritaku ini. Walau ceritanya jauh dari kata sempurna, tapi aku juga manusia yang memerlukan dukungan. Aku coba memenuhi antusias kalian untuk updatenya cerita ini. Gomawo Yorobun ~ 기타 (gita)

[2/2]  Thanks Yerin Eonnie [ Gfriend FF By.wyohana406 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang