61. Huft

141 27 22
                                    

Dokter dan perawat yang kini menangani Aerin dapat  dilihat dari raut wajah mereka yang kini tampak khawatir. Mereka berusaha sekeras mungkin, dan terpaksa melepas baju pasien yang Aerin kenakan pada bagian atasnya, mereka mulai menempelkan Ventilator dan Dokter mulai menekan bagian dada Aerin untuk menggembalikan detak jantung Aerin yang mendadak berhenti. Mereka kembali bingung disaat Monitor tak kunjung menunjukkan perubahan.

Dokter kembali berusaha untuk mengembalikan detak jantung Aerin yang sedari tadi berhenti, sudah dari tadi mereka berusaha sekuat tenaga, bahkan mereka menambahkan alat-alat medis untuk ditempelkan pada tubuh Aerin.

"Dokter, pasien tak kunjung menunjukkan perubahan sejak tadi, bagaimana ini ?" tanya salah satu perawat.

"Mari kita coba lagi ! Apakah saluran pernafasannya bermasalah ?" tanya sang sang Dokter dengan penuh khawatir.

"Sepertinya begitu Dok, fungsi paru-parunya cukup terganggu, yang sepertinya disebabkan oleh guyuran air dingin, saat pasien mencoba bunuh diri." jawab salah satu perawat.

"Seharusnya ini tidak terjadi, keadaannya sudah parah ditambah percobaan bunuh diri tadi menyebabkan pasien menjadi seperti ini, namun anehnya pasien tidak menunjukkan perubahan setelah begitu lama percobaan ini."

"Dok, haruskah kita menyerah untuk kali ini ?"





Diluar ruangan terdapat Yerin yang kini menangis dalam pelukan Yuju, begitu juga dengan Sinb yang turut khawatir dengan keadaan Aerin, mereka berempat sama-sama sedang diliputi rasa takut yang mendalam.

"Aerin-ah, jebal, hiks, jangan seperti ini," tangis Yerin yang sejak tadi tak dapat berhenti dari pelukan Yuju.

"Eonnie, tenanglah, kita hanya dapat berdoa dari sini," nasehat Yuju sambil mengusap-usap punggung Yerin dengan kasih sayang, ia juga tidak tega kepada Yerin atas kenyataan yang diterima. Karena keadaan Aerin tidak pernah pasti, dan selalu turun secara mendadak.

"Sinb-ah, jangan menangis, Eonnie tahu kau adalah gadis yang kuat," nasehat Eunha yang menahan tangisannya agar Sinb juga dapat menahan tangisan itu.



Ditempat lain, seorang gadis kini sedang mengagumi tempat yang baru saja ia pijak. Tempat yang seakan surga baginya, pemandangan tempat yang indah, bunga berwarna-warni dan pohon pohon rindang yang dilengkapi dengan kesejukan udara yang kini ia rasakan. Ia tak ingin pergi dari tempat ini. Ia ingin menetap saja. Ya, gadis itu yang tidak lain adalah Jung Aerin.

Aerin merasakan apa yang tak pernah ia rasakan selama ini, merasakan kedamaian tanpa ada gangguan apapun, kehidupannya sekarang merasa sangat leluasa. Ia melangkahkan kaki dengan seksama sembari menyapa tanaman bunga yang tumbuh indah didekatnya.

Aerin melihat kebelakang setelah melihat siapa yang memanggil namanya, ia kemudian terkejut dan tanpa disadari airmatanya kini berjatuhan dengan derasnya.

"NIRA ? itukah kau ?" tanya Aerin memastikan, kemudian dijawab anggukan oleh Nira, kini kebahagiaan Aerin terasa lengkap sudah. Aerin berlari kearah Nira lalu memeluknya dengan kasih sayang.

"NIRA~YA BOGOSHIPO !" ucap Aerin dengan senangnya, begitujuga dengan Nira yang membalas perlakuan Aerin dengan senangnya. Mereka sudah seperti saudara.

"Aerin-ah, apa kau mau ikut denganku ?"

"Tentu !" jawab Aerin dengan senang dan mengikuti arah kemana Nira akan membawanya. Ia terlalu senang sekarang ini.




Setelah cukup lama bermain dan bercerita bersama, Aerin terpaksa harus kembali ketempatnya, begitulah kata mereka. Aerin menemui Nira dengan ketiga orang yang lebih tua darinya, ia mulai sadar bahwa hidup harus dijalani dengan baik, bahkan mereka juga berkata bahwa dirinya masih harus menyelesaikan semua permasalahannya dibumi. Aerin hanya dapat pasrah saat itu, ia memutuskan untuk kembali dan meninggalkan keempat orang tadi, terutama Nira, Aerin melakukan semua ini karena Nira juga menginginkan Aerin melakukannya.




Dokter dan para perawat akhirnya tersenyum lega disaat detak jantung Aerin mulai menunjukkan perubahan, kini akhirnya mereka dapat keluar dari ruangan itu dengan senyuman lega setelah keringat bercucuran membasahi mereka.

Kemudian Dokter menghampiri Yerin dan ketiga member lainnya kemudian menjelaskan tentang keadaan Aerin.

"Dok, bagaimana keadaan Adik saya ?" Tanya Yerin khawatir diikuti oleh Eunha, Yuju dan Sinb.

"Adik anda sudah lebih baik, sebelumnya detak jantung pasien berhenti sangat lama hingga kami hampir menyerah dan memutuskan bahwa pasien telah tiada. Namun akhirnya setelah beberapa kami mengusahakan kini pasien sudah mulai membaik dari sebelumnya, namun keadaannya masih sangat lemah. Saya mohon agar pasien dijaga dengan baik agar tidak melakukan hak yang membahayakan nyawanya. Ini demi kesembuhan pasien, walau kini sudah memasuki 2 minggu seperti kemoterapi awal yang diharapkan, namun pasien belum diperbolehkan untuk pulang, dan lebih baik untuk dirawat dirumah sakit saja, terima kasih. Saya undur diri terlebih dahulu." jelas sang Dokter dengan lengkap dan rinci agar tidak melupakan hal apapun yang harus diperhatikan kepada Aerin.


"Baik, Dok terima kasih atas bantuannya," jawab keempat Member Gfriend  sambil membungkukkan badannya.

Sang Dokter kemudian menjawab dengan senyuman khasnya, "Tak masalah, itu adalah tugas saya."

Keempat Member Gfriend itu memasuki ruangan Aerin dengan raut wajah senang dan khawatir secara bersamaan, mereka melangkahkan kaki dengan seksama dan berusaha untuk tidak menimbulkan kebisikan barang sedikitpun.

Raut wajah mereka kian berubah saat melihat keadaan Aerin yang begitu buruk untuk dilihat. Tubuh kurus putih pucat dengan wajah yang turut memucat seakan tanpa ada darah yang mengalir ditubuhnya.

Yerin menggerakkan tangannya untuk membuka kain yang menutupi tubuh bagian atas milik Aerin, dan mereka dibuat terkejut karena banyak alat-alat medis yang menempel pada tubuh Aerin sebagai pembantu untuk kesembuhan Aerin agar dapat kembali cepat pada kondisi normal.

Yerin memeluk Aerin dengan penuh kasih sayang bahkan Air matanya sudah berjatuhan karena melihat keadaan Aerin.




























THANK YOU FOR READ, VOTE AND COMMENT AT MY STORY !!!!

BERSAMBUNG EPS 62









Eheee ada yg nungguin Update ga sih ?

Kemarin waktu itu aku ga mood sama sekali buat lanjut nih cerita, yaah terpaksa aku ga publish ni ceritaa, maaf yaa kalau semisal ad yg nunggu ehee, semoga tetep suka sama ni cerita.

Oh ya katanya Gfriend  bakal Comeback bulan Juli tanggl 13, gasabar bgt yaampun, apalagi katanya konsep ini adalah konsep yang paling berbeda dari sebelumnya, konsep yang belum pernah dipakai dan dipakai untuk menunjukkan sisi lain member Gfriend, gasabar bagett yaampunn.

Tentang Siren pokoknya, dan aku merinding denge suara Siren wkwkw, jadi ngebayangin kalau misal Yang jadi Siren ntar ada bagian renangnya di MV wkwkw.

Menurutku yg jadi siren tuh Yerin, Yuju sama Sinb, itu semua keliatan di MV Memoria. Coba deh teliti lagi wkwk. Udah yaa lanjuttt....

[2/2]  Thanks Yerin Eonnie [ Gfriend FF By.wyohana406 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang