20. Penderitaan Baru

228 37 3
                                    

Leta yang melihat mata Aerin sembab langsung saja menanyakan suatu hal yang mengusik hatinya. Ia tahu pasti bahwa Aerin habis menangis sebelumnya, dapat dilihat dengan jelas dari raut wajahnya.

"Aerin-ah, neo Gwenchana? (kamu tidak apa-apa?)" Tanya Leta khawatir

"N...nee...eomma-nim." Jawab Aerin dengan ragu

"Apa ada masalah?" Tanyanya lagi, sambil menjalankan mobilnya menjauhi Dorm Gfriend

"Emm, Eomma-nim, besok Aerin ingin mencari Apartement sendiri." Ucap Aerin dengan gugup

"Ke...kenapa? Memangnya, apa kau tidak nyaman? Atau ada masalah lain? Eomma mohon jangan pergi !"

"Annimida (tidak/bukan begitu), Aerin hanya ingin menenangkan diri saja."

"Apa benar begitu, tolong jangan berbohong !"

"N...nee, tolong biarkan Aerin pindah besok ?"

"Apakah ada masalah tadi disana? Maaf Eomma merepotkanmu !"

"Eomma-nim bisa menanyakannya kepada Eunha Eonnie sendiri, Aerin tidak ingin mengungkit semua itu kembali."

"Emm, baiklah."

Tak lama dari itu didalam mobil terjadilah keheningan yang cukup lama. Hingga terpecahkan oleh suara rintihan dari mulut Aerin.

Sepertinya kali ini Aerin benar-benar kesakitan, kepalanya sangatlah sakit bahkan tanpa sadar hidungnya turut berreaksi mengeluarkan darah, tak lama dari itu tubuhnya juga mulai berkeringat.

"Aghhh.....ssaaa...kitt...ahgh !"

"Aerin ? Aerin ada apa?"

"Eomma-nim, ke....pala Aerin sakit...hiks, ini sang....at sak...kit auu !"

"Kita kerumah sakit yaa?" Pinta Nyonya Leta yang khawatir karena keadaan Aerin sehingga ia langsung melajukan mobil yang ia kendarai dengan kecepatan yang semakin bertambah. Sedangkan Aerin yang ditanyai hanya dapat mengangguk cepat didiringi aduan dari mulutnya karena rasa sakit yang ia keluarkan sangat luar biasa dan berbeda dari sebelumnya.

Sebelum sampai di Rumah Sakit, ternyata Aerin sudah tidak sadarkan diri. Dengan darah yang terus saja keluar dari hidungnya, belum lagi tubuhnya yang mendadak panas, padahal saat tadi ia berkeringat, ia sama sekali tidak panas bahkan dapat dikatakan bahwa suhu tubuhnya normal sebelumnya. Hal itu membuat Nyonya Leta khawatir dan segera meminta bantuan dari Rumah sakit yang telah ia datangi.
.
.
.
.

Tak lama itu Aerin sudah ditangani oleh Dokter dan perawat. Dapat dilihat dari luar bahwa raut wajah mereka sangat mengkhawatirkan saat memeriksa keadaan Aerin. Mereka merasakan tanda-tanda bahaya dari tubuh Aerin.

Aerin kini mulai tersadar dari keadaannya tadi, dengan darah yang sudah dibersihkan dan keadaan tubuh sudah mulai normal tanpa mengeluarkan keringat dari tubuhnya, bahkan kepalanya kini sudah lebih baik dari sebelumnya.

Kini dilihatnya sosok wanita yang berada disamping ranjangnya menatap khawatir keadaan Aerin dengan wajah yang terlihat habis menangis. Sungguh, Aerin ingin sekali merutuki dirinya karena telah membuat orang lain bersedih hanya karena melihat keadaannya yang menyedihkan seperti tadi. Kini ia juga paham bahwa dirinya telah ada dirumah sakit, terlihat dari warna khas dinding yang ia lihat. Ia tak akan melakukan hal seperti di Drama-drama yang dengan bodohnya bertanya dimana keberadaannya walau ia sudah tahu bahwa dirinya sedang berada dikamar rawat.

"Aerin-ah, kau sudah sadar? Apakah masih sakit? Kalau ada biar Eomma panggilkan Dokter." Tanya Nyonya Leta dengan khawatir

"Ti...tidak Eomma-nim, eem maaf membuat Eomma-nim khawatir,"

[2/2]  Thanks Yerin Eonnie [ Gfriend FF By.wyohana406 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang