33. Labyrinth

159 27 9
                                    

Diperjalanan Yina mulai menghentikan langkah Aerin karena ia bingung kenapa harus berlari.

"Yakk, Aerin kenapa harus berlari ? Padahal jalan saja bisa haisa,"

"Hehe, Mian Eonnie, nanti takut sopir tadi mengejar kita,"

"Yakk, kenapa harus takut, tadi kan kita tidak berbuat salah,"

"Memang tidak,"

"Lalu?"

"Aerin, memberinya 200 ribu hehe,"

"Mwo ? Kalu memberinya 4 kali lipat?"

"Nee, waeyo ? (kenapa) Aerin hanya kasihan, lagipula berbagi itu lebih baik,"

"ahh, baiklah aku paham, lalu kenapa kau membeli ini semua ?" Tanya Yina sambil menunjuk plastik besar yang dibawa Aerin, yang tentunya tadi dibeli saat di Minimarket. Lalu Aerin menjawabnya, "Tidak tahu, Aerin hanya ingin membelinya,"

"Emm, baiklah terserahmu, habis ini kota belok kanan nah rumahku berada didekat situ," Jelas Yina kepada Aerin, sedangkan Aerin yang mendengar itu mulai bersemangat, "Kajja, Eonnie ! Aku ingin menemui halmoni !"

"Baiklah, kajja !"

Setelah beberapa menit perjalanan Aerin dan Yina sudah sampai pada tempat tujuan.

"Maaf, Aerin rumah kami tidak besar dan mungkin kurang rapi," Kata Yina dengan lirih, melihat kondisi rumah yang ia dan neneknya tempati.

"Nee, eonnie, Gwenchana !" Jawab Aerin sambil tersenyum.

Dari dalam mulai keluar seorang nenek dengan badan sehat sambil tersenyum kearah mereka. Meskipun sudah tua, namun keadaannya seperti masih muda, bahkan apabila berjalan masih lancar.

"Halmoni, Yina sudah pulang hehe,"  Kata Yina kepada Neneknya sambil memeluk sang nenek.

"Baiklah, kau ganti baju dulu, dan dia Aerin temanmu ?" Tanya Nenek Yina.

"Anyeonghaseyo, Halmoni, saya Aerin teman disekolahnya Yina Eonnie," Kata Aerin sopan sambil membungkukkan badannya. Sedangkan Neneknya Yina, atau biasa dipanggil Nenek Choi tersebut memegang lembut bahu Aerin sambil mengusap surai kecoklatan milik Aerin.

"Aerin, wah kau sangat cantik pasti Yina sangat senang memiliki teman sepertimu, emm kamu ganti baju dulu yaa, ikuti saja Yina nanti dia akan menunjukkannya," Jawab Nenek Choi dengan lembut, sedangkan Aerin tersenyum sambil menjawab," Nee, Halmoni.... emm halmoni, ini tadi Aerin membelikannya untuk halmoni dan Yina eonnie, semoga suka," Kata Aerin sambil menunjuk belanjaannya tadi, "Wah, halmoni jadi merepotkan,  apakah benar ini?" Tanya Nenek Choi seakan tidak percaya.

"Nee, halmoni ! Aerin akan ganti baju dulu !"

"Baiklah, terimakasih !" Jawab Nenek Choi dengan senang.

Yina sebelumnya sudah berganti baju, begitu juga Aerin. Namun Aerin ingin berganti sendiri, karena ia belum meminum obatnya, jadi dia meminumnya setelah ia mengganti bajunya. Ia tentunya tidak ingin oranglain mengetahui tentang penyakit yang dideritanya.

Dikeluarga Min semua sudah bersiap-siap untuk mengadakan makan bersama sore ini, sekaligus untuk mengungkapkan rahasia yang selama ini telah lama disembunyikan.

Terlihat Tuan Min sedang memanggang daging terlihat juga Yoongi sudah datang sejak pagi tadi dan kini Yoongi membantu orangtuanya menata daging dan memotongnya sedangkan Nyonya Min kini sedang didapur untuk mengambil alat-alat yang nantinya diperlukan.

Semuanya hampir siap hanya tinggal menunggu Nenek Min dan Sasa untuk keluar menuju taman belakang, karena dibelakanglah suasana yang tepat untuk memanggang daging dan makan bersama anggota keluarga.

Tak berapa lama semua daging panggangan sudah selesai dan nasi serta sayuran sudah tertata pada meja ditaman. Seketika terjadilah beberapa percakapan.

"Eomma, Appa dimana Halmoni ? Ini semua sudah hampir siap,"  Kata Yoongi memberitahu kepada orangtuanya, dan dijawab Oleh Min Sina selaku Eommanya, "Halmoni sedang didalam, mungkin sebentar lagi akan kemari,"

"Ahh, baiklah," Jawab Yoongi

"Mari kita duduk terlebih dahulu," ajak tuan Min kepada Istri serta anaknya.

Beberapa menit kemudian datanglah Nenek Min dengan anggun menuju meja tersebut lalu duduk dibagian tengah mereka. Yoongi yang bingung langsung bertanya, "Halmoni, disini masih kosong kenapa halmoni duduk disitu?" Sedangkan yang ditanyai tersenyum sambil berkata, "Yoongi-ah, masih ada satu lagi yang kurang,"

"Nugu ? (siapa)"

"Lihat saja nanti," Jawab Min Sina dengan senyuman dan berharap kedua anaknnya menerima rahasia yang akan terungkap nantinya.

Dari dalam kamar Sasa mulai berjalan menuju ke Taman belakang rumahnya, ia senang karena akan kembali berkumpul ditaman belakang untuk makan bersama. Sasa baru saja bangun tidur tadi, kalau saja tidka dibangunkan oleh Nenek Min kemungkinan Sasa akan lupa bahwa sore ini akan ada acara makan sambil memanggang daging ditaman.

Sasa tertidur karena kelelahan, siang tadi sesudah pulang sekolah ia bermain kerumah Hyemi dengan Hain dan sepulangnya Sasa langsung merebahkandirinya untuk beristirahat.

Dengan dress biasa berwarna pink soft selutut dan hiasan bunga-bunga melengkapi keindahan bagi pemakainya, sederhana memang namun terkesan indah. Jangan lupakan rambut yang dijepit dengan warna ungu soft berbentuk bintang, tentunya menghiasi rambut coklatnya.








THANK YOU FOR READ, VOTE AND COMMENT AT MY STORY !!!!

BERSAMBUNG EPS 34
➡➡➡➡

Huayoooo Dudung !!! Pritttt 💖💖💖
Ngapain coba?

[2/2]  Thanks Yerin Eonnie [ Gfriend FF By.wyohana406 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang