6. Kehidupan Baru ?

253 47 5
                                    

Aerin melangkahkan kakinya ragu untuk memasuki rumah tersebut, padahal Nyonya Leta sudah berjalan terlebih dahulu darinya. Hingga saat Nyonya Leta merasa berjalan sendirian ia langsung melihat kebelakang yang ternyata ia mendapati Aerin sedang berdiri ragu untuk memasuki rumahnya, jangan lupakan koper yang masig berada dibelakannya. Sedangkan Nyonya Leta yang melihat itu hanya dapat geleng-geleng kepala, hingga akhirnya membuyarkan lamunan Aerin yang membuatnya mulai bergegas mengikuti langkah kaki Nyonya Leta.

"Aerin, ayo jangan malu-malu !" Panggil Nyonya Leta kepada Aerin, dengan lamunan yang mulai membuyar, Aerin langsung bergegas mengikuti langkah Nyonya Leta.

"Nah, Aerin sekarang kamu istirahat dulu ya disini, tidur yang nyenyak." Kata Nyonya Leta

"N..ne, Ahju..eh...Eomma-nim." Ucap Aerin dengan ragu, pasalnya bukan seperti inilah yang ia inginkan, ia benci bila harus merepotkan orang lain apalagi dengan mereka yang baru saja Aerin kenal.

"Aerin kamu rapikan dulu barang-barang milikmu, semoga kamu nyaman tinggal disini."

"Khamshahamnida Eomma-nim, tapi besok Aerin akan mencoba mencari Apartement yang kosong. Aerin tidak ingin merepotkan nantinya." Ucap Aerin dengan sopan

"Baiklah, kita bicarakan ini semua besok, selamat malam." Ucap Nyonya Leta sambil diakhiri ciuman dipucuk kepala Aerin. Aerin yang terkejut berusaha menyembunyikan perubahan sikapnya. Pasalnya apa yang baru saja dilakukan Nyonya Leta sangat terasa sifat keibuannya kepada anak-anak.

"Selamat malam Eomma-nim." Balas Aerin diiringi dengan senyumannya.

Setelah itu Nyonya Leta segera pergi dari kamar Tamu yang akan ditempati Aerin. Begitupula Aerin yang mulai mengganti Bajunya dengan piyama tidur, ia siap memulai perjalannya di Seoul dengan dirinya yang baru.

"Aishh, apa harus seperti ini saat aku kelelahan ? Jinjaa (sungguh)aku membenci semua ini!" Kata Aerin kepada dirinya sendiri, karena merutuki keadaannya yang selalu menurun drastis disertai dengan darah yang mengalir dari hidungnya.

Setelah mengetahui itu, Aerin langsung saja membersihkan noda merah yang sempat beberapa kali terjatuh dipiyama tidurnya, walau itu hanya akan sia-sia saja, karena piyamanya berwarna biru cerah.

Setelah beberapa lama membersihkan akhirnya Aerin memilih untuk menyumbat salah satu lubang hidungnya yang tadinya mengeluarkan darah, dengan menghentikannya menggunakan Tissue yang tersedia disamping kasur yang ia pakai.

Aerin berharap kebiasaan buruknya segera pergi sejak dulu, ia benci apabila saat kelelahan maka hidungnya akan mengeluarkan cauran merah kental yang biasa disebut darah.

Ia tak ingin terlalu mempermasalahkan hal itu selama ini, toh baginya itu hanya akan membuang waktunya saja karena sudah sering terjadi baginya.


🌃
N
I
G
H
T
🌃



Pagi ini adalah pagi yang baru bagi Aerin dimana ia ada ditempat yang seharusnya tak ia tinggali.

Hari ini Aerin telah siap dengan tempat tidur yang sudah ia rapikan, barang-barang yang tersusun rapi juga dirinya yang sudah mandi dan berpakaian rapi.

Tapi ia bingung apa yang harus di lakukan hari ini. Harus dimulai dengan apa.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya, sesegera mungkin Aerin membukanya, dan ternyata adalah bibi pembantu rumah ini yang kemarin sempat membuka pintu saat Nyonya Leta dan dirinya sampai dirumah ini.

"Permisi Non, tadi Nyonya menyuruh saya untuk  memanggil Non Aerin untuk sarapan pagi." Kata Bibi tersebut

"Baik, bi." Jawab Aerin diiringi senyumannya yang canggung.

"Mari non, ikuti bibi." Kata Bibi tersebut dengan sopan, dan Aerin langsung mengikutinya. Setelah tiba diruang makan, Aerin langsung disapa oleh Nyonya Leta dan Suaminya.

"Aerin, ayo kita mulai sarapannya !" Ajak Nyonya Leta.

Aerin yang melihat itu langsung membungkukkan badannya dan menyapa kedua orang yang lebih tua tersebut.

Tak lama itu sarapan pagi telah selesai dengan baik. Dan diawali dengan perkenalan satu sama lain serta perbincangan pagi yang seakan adalah keluarga yang bahagia.

"Anyeong Aerin, perkenalkan saya Jino istri dari Nyonya Leta, kamu bisa memanggil saya Appa." Ucap Tuan Jino dengan lembut, sedangkan Aerin yang merasa kebingungan hanya menjawab dengan pertanyaan.

"Nee, Ap...pa ?"

"Ayolah santai saja, jangan canggung begitu, anggap saja kami ini orangtua kandungmu !" Ucap Tuan Jino dengan diiringi tawa kecilnya, namun hal kecil tersebut membuat Aerin kembali mengingat akan keluarganya, yang ia sendiri tidak tahu dimana keberadaannya.

"Aerin-ah, bagaimana kalau kamu tinggal disini saja, tidak usah mencari Apartement dahulu." Ucap Nyonya Leta

"Emm, tapi mengapa Eomma-nim?" Tanya Aerin kebingungan

"Temanilah eomma, dia kesepian disini." Ucap Tuan Jino dengan senyumnya yang merekah

"Lalu bagaimana dengan anak-anak Appa ?" Tanya Aerin yang lagi-lagi diiringi dengan raut wajah kebingungan.

"Anak-anak kami sudah dewasa, kami memiliki dua anak, anak pertama yaitu Jihyun  dia sudah tinggal dengan suaminya, kemudian Eunbi dia tinggal di Apartement dengan teman-teman se-grupnya. Dan dirumah hanya ada Bibi dan eomma dan Eomma juga bosan bila harus dirumah tanpa melakukan apapun, sedangkan Bibi sibuk membersihkan rumah." Kata Tuan Jino panjang lebar.

"Aerin, mengapa kamu ingin mencari  Apartement?" Tanya Nyonya Leta

"Saya telah memutuskan untuk tinggal di Seoul  dengan uang tabungan saya, karena saya tidak tahu harus tinggal dimana lagi. Saya juga berusaha untuk mencari pekerjaan disini, walau memang itu sulit." Ucap Aerin diirigi dengan hembusan nafas pasrah.

"Bukankah lebih baik kamu tinggal disini saja? Untuk pekerjaan, mungkin kamu bisa bekerja dengan menjadi penyanyi serta mengirigi lagu dengan Biola, bukankah itu adalah hobi kesukaanmu. Kamu bisa tampil di Restoran Eomma yang akan direnovasi kemarin." Tawar Nyonya Leta yang sebelumnya sudah tahu tentang latar belakang dari Aerin dan Aerin hanya mengangguk pasrah. Ia tak ingin berurusan dengan orang-orang yang dekat dengan kakaknya Jung Yerin.

Semalam Aerin sempat menyimak perbincangan Sowon dengan Nyonya Leta yang ternyata membahas tentang kegiatan Gfriend, yang tidak lain adalah Girlgrup milik kakaknya dan teman-temannya.

Bila Gfriend  adalah Girlgrup kakaknya berarti Sowon juga bagian dari Gfriend. Dan dari apa yang Aerin dengar yaitu anak bungsu Nyonya Leta juga bagian dari Gfriend yang tidak lain bernama Eunbi.

Ternyata dunia ini sungguh sempit, ia ingin pergi dan menikmati dunianya sendiri, namun tak ingin egois, seperti pemikirannnya terhadap anggota keluarganya yang pergi mementingkan urusan mereka masing-masing.

Setelah itu Tuan Jino berpamitan untuk pergi bekerja dan jangan lupakan ciuman kasih sayang di pucuk kepala Aerin yang diberikan oleh Tuan Jino,  Aerin telah dianggap seperti anak kandungnya sendiri entah apa yang membuat mereka begitu menyayangi Aerin.

Aerin yang mendapati itu tersenyum bahagia sekaligus senang walau sedikit canggung.

Setelah itu Nyonya Leta menggandeng tangan Aerin dan mengajaknya untuk masuk kerumah, untuk berbincang-bincang.




















THANK YOU FOR YOUR TIME

BERSAMBUNG EPS 7
➡➡➡➡

🌟🌟🌟🌟🌟💜

[2/2]  Thanks Yerin Eonnie [ Gfriend FF By.wyohana406 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang