58. B Side

148 27 3
                                    


Dikeluarga Hain tepatnya diruang makan terdapat canda tawa antara tiga orang itu, namun tanpa ada kehadiran Hain. Hanya Appanya, Eomma tiri dan Gyera, saudara tiri Hain.

Berbeda dengan Hain yang setiap malamnya lebih memilih untuk mengurung dirinya dikamar dan mencurahkan semua keluh kesahnya kepada Figura yang terpampang foto Eommanya yang sudah meninggal.


Hain Pov

Malam ini aku tidak tahu harus mengatakan apa, aku terlalu terpuruk dengan kebahagiaan mereka. Kamar adalah satu-satunya saksi bisu dari semua keluh kesah atas semua beban hidupku.

Hanya figura Eomma yang selalu menemaniku, aku menatapnya, memeluknya dan mengajaknya bicara, entah mengapa rasanya aku selalu merasa bahwa Eomma selalu berada disisiku. Sulit bagiku untuk melupakan sosok Eomma yang begitu menyayangiku, Eomma yang selalu menemaniku entah sedang senang ataupun susah, Eomma tidak pernah marah kepadaku sekalipun aku berbuat salah, Eomma selalu melindungiku ketika Appa marah atas kenakalanku dan mereka bertengkar karenaku. Ucap Hain dalam hati.

"Eomma andai kau masih disini, Hain merindukan Eomma, Eomma sangat baik, Eomma kau sangat penyayang, Hain ingin bermain dengan Eomma, ingin dipeluk Eomma, Hain ingin bersama Eomma. Apakah Eomma mendengar Hain diatas sana ? Kenapa Eomma tidak menjemput Hain ?"

"Eomma, rumah ini tidak sama lagi seperti dulu. Hain sendiri, Hain kesepian. Hain tidak bisa menerima Ibu baru untuk menggantikan Eomma, dia sangat jahat Eomma, bahkan Gyera dia juga anak nakal. Tapi, Appa begitu menyayangi mereka, Appa tidak sayang lagi kepada Hain hiks, Eomma mereka jahat hiks."

"Setiap Malam Hain tidak makan, Eomma tidak marah bukan ? Hain tidak tahan, Hain seperti orang asing. Appa, Istri barunya dan Gyera, mereka selalu bercanda gurau disela-sela makan, mereka tertawa bahagia dan mengabaikan Hain, itu membuat Hain sedih hiks. Eomma, maaf Hain belum bisa mengunjungi Eomma, karena mereka tidak mengijinkan Hain."

"Eomma ingat tidak ? Hain memiliki teman yang sudah Hain anggap seperti adik Hain sendiri, Aerin namanya, tapi Eomma, dia sakit parah, dia sakit Leukimia dan itu penyakit berbahaya. Hain tidak ingin kehilangan Aerin nantinya, Hain bahagia mengenalnya, walau dia sering mengejek Hain laki-laki dia lucu Eomma."

"Eomma mengapa dulu Hain tidak memiliki adik ataupun kakak ? Ahh itu pasti menyenangkan, Eomma apabila Eomma bertemu dengan Aerin ditempat itu, katakan kepadanya untuk kembali, Hain sangat menyayanginya, Hain melihat tadi siang keadaannya sangat buruk bahkan sudah Stadium 3, Hain harap Eomma selalu bahagia disana, walau Hain harus menahan kesedihan ini sendiri. Eomma Saranghaeo."

Setelah itu Hain langsung terlelap dalam tidurnya dengan mata yang sembab, hal itu terjadi tidak hanya sekali namun setiap malam ia selalu seperti ini, berbicara seolah Eommanya ada dan menangis dengan memeluk figura milik Eommanya.

Hain POV END







Diruang rawat inap milik Aerin terdapat Yerin yang tampak gelisah kini sedang ditenangkan oleh Yuju, Eunha, dan Umji, dengan perlahan Sinb menjelaskan semuanya kepada Yerin.

"Ja...jadi bagaimana tadi ? Ke...kenapa bisa terjadi ?"


"Eonnie tenanglah, aku juga tidak tau pasti tadi. Sebelumnya Umji dihubungi oleh Sasa yang mengatakan bahwa keadaan Aerin memburuk. Mereka juga tidak tahu pasti kenapa. Namun Sasa dan teman-temannya berhasil menenangkan Aerin, walau Aerin terlihat diam dan murung. Lalu aku dan Umji memutuskan untuk menuju rumah sakit untuk menemani Aerin, walau sebenarnya kami juga khawatir secara mendadak. Namun saat sampai dirumah sakit, aku dan Umji memilih untuk berpisah, aku menuju ke ruang inap dan menyuruh Umji untuk membeli makan. Saat aku sampai disini, semuanya terlihat berantakan, bahkan darah juga berceceran dilantai, lalu aku memutuskan untuk mencari Aerin didalam kamar mandi. Saat aku menemukannya ternyata Aerin sudah terbaring dikamar mandi dengan guyuran Shower yang begitu deras, ditambah lagi suhu airnya sangat dingin. Dan darah yang bercecer itu adalah Darah dari tangan Aerin, ia melepas jarum infus secara paksa dan mengakibatkan punggung tangannya robek hingga mengeluarkan banyak darah. Tadi wajahnya sangat pucat dan saat diperiksa keadaannya ternyata mulai memburuk, dia Depresi Eonnie, aku juga tidak tahu jelas apa penyebabnya."


"Ya Tuhan, sebegitu buruknya kah diriku ? Hiks, Aerin-ah Wae Gurae? Hiks," Kata Yerin sambil memukul kepalanya diiringi isakan dari mulutnya.

"Aniyaa, Eonnie hentikan !" Sahut Eunha, diikuti oleh Yuju, "Eonnie, jangan seperti itu !"

"Aku sangat tidak pantas menjadi seorang kakak, hiks, aku kakak yang sangat sangat buruk,"


"Aniya Eonnie, kau tidak bersalah, ada waktunya kau juga harus menghibur dirimu," jelas Sinb dan memeluk Yerin, sehingga kini mereka berempat berpelukan bersama.

"Sinb-ah, kenapa kau tidak memanggilku saja tadi ? Aku merasa tidak berguna hiks," kata Yerin mengutarakan isi hatinya, apa yang seharusnya dilakukan olehnya malah dilakukan oleh Sinb.

"Eonnie, kau tadi sedang bertemu temanmu, mana mungkin aku merusak waktu kalian, tenanglah Eonnie, aku sudah menganggap Aerin seperti adikku sendiri, sama seperti kau memperlakukan kami seperti adikmu, bahkan kau selalu mengutamakan kami semua walau itu diluar kemampuanmu." jelas Sinb sambil mengeratkan pelukannya kepada Yerin.

"Mianhe, telah merepotkanmu,"

"Eonnie, aku tidak merasa direpotkan sama sekali," balas Sinb didikuti anggukan oleh Eunha dan Yuju yang menyetujui perkataan Sinb.

"Eonnie janganlah merasa bersalah, kami adik-adikmu akan selalu bersamamu !" ucap Yuju dengan senyuman khasnya yang membuat hati Yerin menghangat.

"Benar Eonnie, kita adalah keluarga dan keluarga harus saling melengkapi satu sama lain." Balas Eunha dengan senyumannya.

"Eoh, barang-barang atas nakas itu apakah milik Aerin ? Dan emm....buku-buku juga ?"


"Mungkin itu dari teman sekolah nya, tadi siang mereka kemari," balas Sinb

"Eoh jadi begitu,"


Kini semuanya sedang dilanda keheningan, dengan Yerin yang sebelumnya meminta ijin untuk pergi ke taman Rumah Sakit. Yerin hanya sendiri, ia menangis dan melampiaskan semua kekesalannya, dibalik masker dan jaket yang menutupi tubuhnya.







































THANK YOU FOR READ, VOTE AND COMMENT AT MY STORY !!!!

BERSAMBUNG EPS 59

[2/2]  Thanks Yerin Eonnie [ Gfriend FF By.wyohana406 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang