38. Reality

156 30 6
                                    

Aerin cukup senang atas apa yang ia peroleh hari ini begitu juga hari-hari sebelumnya, namun senyumannya perlahan luntur.

Hanya satu, keluarganya tidak mengetahui prestasi yang didapatkan Aerin.

Seharusnya mereka membanggakan Aerin didepan orang-orang terdekat mereka, karena prestasi yang dimiliki Aerin, namun kedua orangtuanya nyatanya tak pernah meliriknya lagi, itu membuatnya kembali bersedih dibalik senyumannya.

Pagi mulai berganti siang dan waktu terus berjalan hingga sore hari dimana Aerin sudah sampai dirumah nya, berharap keadaan rumahnya tidak seperti pagi tadi, namun keinginannya ternyata sirna dalam sekejap disaat ia mulai membuka pintu rumahnya.

Teriakan kembali menulikan telinganya, pecahan vas dan botol kaca banyak tersebar dimana-mana, lidahnya kelu walau hanya mengucapkan sepatah katapun.

"BERHENTILAH MEMARAHI KU !"

"AKU TIDAK MEMARAHIMU AKU HANYA MEMPERINGATKANMU !"

"TIDAK ADA YANG HARUS DIPERINGATKAN ! CAMKAN ITU !"

"APA MAKSUDMU HAH ? MENJUAL SEMUA BARANG-BARANG DIRUMAH !"

"AKU MELAKUKANNYA DEMI PERUSAHAAN ! KAU SAJA YANG TIDAK TAHU BAGAIMANA KEADAAN PERUSAHAAN SEPERTI APA !"

"PERUSAHAAN KENAPA HAH? KENAPA ? BANGKRUT ?"

"YAAA, PERUSAHAAN MULAI MENURUN PENGHASILANNYA DAN PARA INVESTOR MEMUTUSKAN KERJA SAMA MEREKA ! PARA KARYAWAN MEMINTA GAJI MEREKA ! KAU SAJA YANG TIDAK MEMAHAMINYA ! AKU YANG MENANGGUNG SEMUANYA ! ITU AKU HANYA AKU !"

"ITU SEMUA ADALAH KESALAHANMU ! KAU SIBUK MABUK DAN BERMAIN DENGAN JALANG TANPA KAU FIKIR MEREKA HANYA MENGINGINKAN UANGMU ! KATAKAN SAJA KAU YANG TERPAKSA MENJUAL SEMUANYA ITU DEMI PEREMPUAN DILUAR SANA ! BUKAN DEMI PERUSAHAAN !"

"OOH JADI BEGINI YA SETELAH BERGAUL DNEGAN LELAKI SIMPANANMU ! SEPERTINYA KAU TERLALU TERHANYUT DENGAN KATA-KATA MANISNYA !"

"MENUDUHLAH SESUKAMU ! AKU BOSAN HIDUP DENGANMU !"

Teriakan-teriakan itu kembali memenuhi telinga Aerin yang tetap berjalan santai menuju kekamarnya. Sebelumnya ia kembali melihat kedua orangtuanya itu dan sesekali air matanya turut ambil peran dalam suasana hari ini.

Ia benci orangtuanya, ia sangat membencinya, mereka tak pernah memikirkan kehadirannya dalam rumah ini. Apa ia hidup hanya untuk menyaksikan hal seperti ini ? Hatinya marah bahkan kemarahan dan kekecewaan kini berkumpul menjadi satu.

"KAU BOSAN HIDUP DENGAN KU ? AKU PUN BEGITU ! AKU SANGAT BOSAN HIDUP DENGAN ISTRI YANG TIDAK TAHU DIRI SEPERTIMU !"

"SADARLAH KAU JUGA SUAMI YANG TIDAK TAHU DIRI ! KAU MENJUAL 2 MOBIL DIRUMAH INI SEBELUMNYA ! LALU TV ! PERHIASANKU ! DASAR TAK MAU MENGAKU ! EGOIS ! SERAKAH !"

"MULAI BESOK AKU INGIN AGAR KITA SEGERA BERCERAI AKU BOSAN HIDUP DENGANMU !"

Bagaikan disambar petir, Aerin tidak ingin ini terjadi. Pernyataan tadi terucap dari bibir Appanya sendiri. Ia tak ingin keluarganya bercerai, ia tak ingin keluarganya terpecah belah.

"MEMANGNYA AKU TAK BISA HIDUP TANPA UANGMU ? CIH ! AKU SANGAT SETUJU UNTUK BERCERAI !" Ucap Nyonya Jung membalas perkataan suaminya yang tidak lain adalah Tuan Jung.

Hingga terdengarlah bunyi keras dari pintu kamar Aerin, ya, Aerin menutup pintu kamarnya dengan membantingnya keras untuk menghentikan perkelahian orangtuanya. Ia tidak tahu lagi harus berbuat seperti apa, kemarahan dan kekecewaannya sudah melebihi batas yang seharusnya.

Hingga terdengarlah suara langkah kaki tegas dari kedua orangtuanya yang menuju kearah kamar Aerin.

"YAKK KAU AERIN ! APPA TIDAK PERNAH MENGAJARKANMU SEPERTI INI ! APA KAU MAU MENJADI ANAK PEMBANGKANG ? DASAR ANAK TIDAK TAH DIUNTUNG ! CEPAT KELUAR KAU HARUS MENERIMA HUKUMAN !" teriak Tuan Jung kesal sambil mencoba mendobrak pintu kamar Aerin yang terkunci tersebut.

"AERIN BUKA PINTUNYA ! APA KAU FIKIR PERILAKUMU ITU BAIK HAH ? EOMMA TAK SUKA KAU MELAKUKAN HAL INI !" Teriak Nyonya Jung yang turut ambil alih.

"LIHATLAH ANAKMU SEPERTI INI TERNYATA ! TAK TAU LAGI BAGAIMANA SIKAPNYA DISEKOLAH ! INI PASTI KARENA DIDIKANMU !"

"YAKK KAU JANGAN MENYALAHKAN SAJA ! DIA JUGA ANAKMU !"

"CIH ! AKU TIDAK PERNAH MEMILIKI ANAK SEPERTI DIRINYA YANG TIDAK TAHU CARA MENGHORMATI ORANGTUANYA !" Teriak Tuan Jung membalas perkataan istrinya sambil sesekali mendobrak pintu kamar Aerin dengan kasar.

Aerin yang didalam sana terisak dan menangis didalam kamar mandinya.

Ia kembali mendapati hidungnya mengeluarkan darah yang begitu banyak bahkan sulit untuk dihentikan, karena mengalir dengan derasnya.

Tubuhnya tersungkur dilantai kamar mandinya, namun ia masih bertahan dan belum kehilangan kesadaran.

Ia mencoba meraup kembali oksigen yang ada, rongga dadanya terasa sulit untuk mengambil nafas kepalanya pusing dan mengeluarkan keringat.

"Kenapa Appa selalu menyalahkan Eomma, dan Eomma selalu menyalahkan Appa, hiks... Eomma Appa kalian sama-sama bersalah hiks, kalian egois hiks... kapan kalian memeperhatikan Aerin ? Hiks...A..aerin kesepian, Aerin lelah setiap hari harus menyaksikan pertengkaran yang ga ada gunanya itu. Aerin paham kok, Appa selalu mementingkan urusan pribadi, Eomma selalu sibuk dengan dirinya sendiri. Kapan memperhatikan Aerin ? Apakah Aerin bukan anak yang berharga seperti teman Aerin yang lain ?
Eomma Appa, asal kalian tahu bahwa kalian lah yang merusak semangatku hiks, tapi... buktinya Aerin tidak marah dan berusaha bersikap biasa saja, kalian yang merusak masa depan Aerin, tapi Aerin selalu berusaha untuk tetap tegar, hiks.... Eomma Appa, kalian yang merusak fikiran dan otak Aerin, Aerin tidak dendam dengan kalian hiks, begitu burukkah Aerin ? Hingga diperlakukan seperti ini ? Hiks, Aerin ingin mati saja !" Kata Aerin dalam isakannya didalam kamar mandi........






Pagi ini Aerin bagun dengan wajah yang dipenuhi keringat, ia kembali merasakan itu.

Mimpi buruk pada hari ini yang membuatnya kembali takut akan kedua orangtuanya, ia takut bertemu orangtuanya, ia mengingat kejadian sebelum-sebelumnya. Ia membenci hal itu, bahkan kali ini ia menarik rambutnya kasar, guna melampiaskan kemarahanhya hari ini.

Hingga akhirnya dia dapat tenang kembali dan melihat bahwa jam menunjukkan pukul 6 pagi, ia terlambat bangun. Aerin mulai bangkit dan menuju kamar mandi, ia tidak ingin terlambat kesekolah hari ini.






THANK YOU FOR READ, VOTE AND COMMENT AT MY STORY !!!!

BERSAMBUNG EPS 39
➡➡➡➡

💕💕💕💕💕😞😞😞😞sedih sayaa....ottokke?



[2/2]  Thanks Yerin Eonnie [ Gfriend FF By.wyohana406 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang