65. Hwang Family #2

178 23 5
                                    

"Aerin-ah, ini pesananmu, eoh Sinb Eonnie kenapa kau menangis ?" tanya Hain dengan heran.

"Dia mencari adiknya ㅋㅋ" jawab Aerin dengan santai sambil memakan Chocopie yang sebelumnya Hain pesan.

"Aerin-ah, tolong katakan !" pinta Sinb sambil menghapus air matanya.

"Hwang Sinb dan Hwang Hain, kalian sangat cocok Eonnie sama-sama seperti laki-laki ㅋㅋ" celoteh Aerin.

"Aerin apa yang kau maksud ?" Tanya Hain heran

"Aerin-ah, jangan memberi teka-teki," ujar Sinb yang mulai kebinguangan atas kata-kata Aerin.

"Eonnie mendekatlah kepada Sinb Eonnie," bisik Aerin kepada Hain. Kemudian Hain berpindah tempat mendekat kepada Sinb. Dengan pasti Aerin memegang tangan Sinb dan Hain lalu menyatukannya.

"Sinb Eonnie ini Hain Eonnie, dia adik kandung Eonnie," Kata Aerin dengan senyumannya, perlahan dan pasti Sinb langsung memeluk Hain dengan penuh rasa haru bahkan pelukannya semakin mengerat dan ia menitihkan air matanya karena senang. Sedangkan Hain terkejut tanpa tahu bagaimana cara mengekspresikannya, namun ia juga membalas pelukan Sinb dengan senang. Aerin tersenyum senang saat menyaksikan hal seperti ini, ia juga bersyukur dapat membantu orang lain disaat roh dalam dirinya pergi ditempat yang tidak seharusnya.

"Eonnie, lebih baik kalian makan dahulu aku tidak tahan menjadi nyamuk disini, haissh !" kata Aerin sambil berakting seolah-olah ia benar-benar diabaikan kehadirannya, namun tetap dirinya memakan Chocopie yang kini sudah menjadi Chocopie kedua yang ia makan.

"Haish, baiklah, rupanya ada yang cemburu disini ㅋㅋ " ujar Sinb dengan tawa kecilnya sambil memeluk Aerin dan mencubit kefua pipi Aerin dengan gemas.

Kemudian mereka melanjutkan makan siang dengan baik dan juga cukup ramai. Sowon dan Umji juga sudah kembali ke rumah sakit, mereka juga turut bahagia atas kabar gembira dari Yuju dan Sinb. Sowon dan Umji lebih memilih menemui Aerin karena mereka juga sudah makan siang sebelumnya.

"Aerin-ah, bagaimana keadaanmu sekarang ?" tanya Sowon dengan lembut.

"Gwen...gwenchana Eonnie, " jawab Aerin tersendat-sendat, karena ia mulai merasakan mual ditubuhnya. Ia kemudian meminta tolong kepada Sowon dan Umji untuk mengantarkan ke kamar mandi.

"Eon...nie tolong antarkan Aerin ke...ke Kamar mandi," pinta Aerin dengan lemas. Sowon dengan siap langsung mengendong Aerin dan mengantarkannya sampai depan kamar mandi, begitujuga dengan Umji yang membantu membawa infus Aerin yang bertengger ditiang untuk tempat Infus.

Aerin memuntahkan semua yang sebelumnya ia makan, tubuhnya mendadak lemas dan hampir saja terjatuh kalau saja Umji dan Sowon terlambat masuk.

Aerin kembali menitihkan air matanya kepalanya terasa sangat pusing begitu juga dengan perutnya yang sangat nyeri berkali-kali lipat, ini adalah efek kemoterapi yang sering terjadi.

Aerin kemudian membaringkan tubuhnya diranjang dengan keadaan yang lemas, membuat semua perhatian tertuju kepadanya, keculai nenek Choi dan Yina yang sebelumnya sudah meminta ijin untuk pulang, karena hari mulai gelap. Setelah keluar dari kamar mandi, entah mengapa ide nakalnya terlintas, walau keadaannya sudah lemas, ia sekaligus memanfaatkan keadaannya saat ini, Aerin hanya ingin pulang saat ini. Aerin sudah muak berada dirumah sakit dengan makanan dan bau obat-obatan yang tidak enak untuk dicium apalagi dimakan. Ingatlah Aerin memiliki bakat Acting sejak lama, bahkan apabila itu Acting akan terlihat seperti sangat nyata seakan tanpa kebohongan. Ia akan memakai cara ini untuk pulang dari Rumah sakit, entah dimana ia akan pulang, ia tak peduli. Bahkan apapun reaksi dari Yerin ia akan tetap menerimanya, entah kecewa ataupun marah.

[2/2]  Thanks Yerin Eonnie [ Gfriend FF By.wyohana406 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang