9. Terkejut

216 37 3
                                    

Hari sudah malam dan kini sudah menunjukkan pukul 20.00 dimana semua member Gfriend terlihat sedang beristirahat dengan kegiatan mereka masing-masing tepatnya dikamar  mereka.

Namun disalah satu kamar, tepatnya adalah kamar Yerin dilihat kedua manusia sedang asik berbicara, yang tidak lain adalah Yerin dan Sinb. Ya, Sinrin sedang menikmati waktu bersama. Alasan Sinb kekamar Yerin karena ia rindu sama Yerin katanya. Namun sebenarnya ia ingin menghibur Yerin yang akhir-akhir ini selalu murung dan dirundung rasa gelisah dalam hatinya.

Sinb juga cukup kasihan apabila saat diluar Asrama harus melihat Yerin yang berlindung dibalik tawa dan senyumannya, padahal hatinya sedang terluka, entah masalah apa itu, karena saat Sinb melontarkan pertanyaannya, maka Yerin terlihat mengalihkan topik pembicaraan, tentunya ingin menanggung bebannya sendiri.

Sinb terlihat pasrah akan keadaan itu mencoba menghibur Yerin dengan mengajaknya bermain game kesukaan nya Yerin, bahkan Sinb menyukai game tersebut karena Yerin, apalagi nama game tersebut kalau bukan PUBG.

Mereka bermain itu dengan kondisi yang berbeda dari biasanya, Yerin yang seringkali semangat hingga berteriak, kini ia memainkannya dengan diam bahkan sampai Sinb dibuat terheran-heran. Biasanya Yerin tidak pernah kalah dari Sinb, kalaupun pernah kalah itupun dapat dihitung dengan jari. Ini berbeda situasinya, ya, Yerin memainkannya dengan terpaksa untuk menghindari Sinb dari berbagai pertanyaan yang akan menyudutkannya.

Tak berapa lama Ponsel Yerin berdering dengan tertera panggilan tersebut dari Eommanya. Tidak biasanya Eommanya itu akan menelponnya, apalagi dengan keadaan yang tidak meyakinkan. Akhirnya Yerin memutuskan untuk menghentikan game yang tadi ia mainkan dan mengangkat panggilan tersebut dengan menuju balkon kamarnya agar Sinb tidak terlalu mendengarnya, namun tanpa disangka Sinb tetap mengikutinya dari belakang, entahlah bagi Sinb larangan itu seperti perintah baginya.

"Nee, Eomma ?"

"....."

"Ha ? Bagaimana bisa?"

"....."

"Ah i...iya, Aerin disini."

"....."

"Tentu Eomma, aku selalu menjaganya, dia tidak berbuat ulah."

"....."

"Nee, sampaikan salamku kepada Appa."

"......"

"Baik, Eomma."

Ttutttuttt....dan sambungan telepon itu terputus.


Yerin yang tak terima dan merasa bersalah, secara spontan langsung berteriak, tanpa menyadari bahwa ada Sinb dibelakangnya.

"AHHH, EOTOKKE (bagaimana ini), KENAPA HARUS SEPERTI INI HIKS ! KENAPAAA ?" tangis Yerin dengan kerasnya hingga mendapati ada yang memeluknya dari belakang.

"Sinb-ah, ke...kenapa ini terjadi? I...ini sangat rumit ! Aku benci ini semuaaa !" Ucap Yerin dengan isakannya

"Eonnie, tenanglah dulu."

"Aerin...Aerin dimana...haiss AKU KAKAK TERBURUK SEDUNIA !!!!"

"Eonnie, lebih baik masuk dulu kita bicarakan baik-baik." Usul Sinb dan ditanggapi anggukan oleh Yerin

Ya, Yerin baru memahami kebodohannya apabila masih ada orang lain dikamarnya.

"Sinb-ah, bagaimana ini? Bagaimana? Ini salahku !"

"Bagaimana apanya? Apa maksudmu Eonnie? Ceritakanlah pelan-pelan." Ucap Sinb dengan tenang

"Eomma menitipkan adikku untuk tinggal denganku sejak satu minggu yang lalu, namun aku tak menemui adikku sampai saat ini, dan aku yakin bahwa Aerin tidak tahu tentang Kota Seoul yang sebesar ini, apalagi bila harus tinggal denganku, aku rasa dia tidak akan mau apabila harus tinggal bersamaku, Sinb-ah kita harus menemukannya, harus, aku kasihan kepada Aerin."

"Ja...jadi selama ini Eonnie memiliki seorang Adik? Dan dia bernama Aerin? Sungguh, aku tak percaya ini!"

"Mian (maaf), Sinb-ah, aku sudah berjanji pada Aerin untuk tidak mengungkap identitasnya kepada siapapun, dan itulah yang membuatku semakin egois karena aku telah melupakannya selama ini, aku jadi menjalani hidupku dengan penuh kebahagiaan tanpa pernah sekalipun memikirkannya. Aku benci diriku Sinb-ah !"

"Nee, Eonnie, aku paham apa yang kau rasakan."

Setalah itupun Yerin juga memutuskan untuk menceritakan semua permasalahannya itu, toh kedua orangtuanya sudah baikan dan menyadari kesalahan mereka masing-masing, walau harus mulai kehidupannya dari awal.

Saat Yerin mendapat panggilan dari Eommanya tadi, Yerin cukup terkejut akan kenyataan itu, satu kebahagiaan namun terselip juga satu hal yang mengkhawatirkan dirinya.

Yerin cukup bersyukur karena Appanya sudah berani meminta maaf kepada Eomma atas semua kesalahan yang telah diperbuatnya. Yang membuat Tuan Jung atau Ayah Yerin sadar karena saat ia pulang kerumah, ia mendapati bahwa Rumahnya beserta Perusahaannya telah disita dan menjadi kepemilikan dari Park Company. Saat itu juga Lyn langsung meninggalkan Tuan Jung dengan mobilnya, dengan beberapa lontaran makian yang ditujukan untuk Tuan Jung karena telah jatuh miskin.

Nyonya Lyn tersenyum senang melihat bahwa rencananya selama ini berhasil. Ia berhasil membuat Tuan Jung jatuh miskin, dengan seluruh harta berada ditangannya.

Satu-satunya tujuan Tuan Jung hanyalah pergi menemui Istrinya, namun tanpa disadar waktu mempertemukan kedua orang tersebut ditaman dekat komplek tersebut.

Saat itulah taman menjadi saksi perdamaian kedua orang tersebut yang saling menyadari kesalahan mereka. Dan mereka memutuskan untuk tinggal di Apartement saja, dengan berbekal uang dari Nyonya Jung, yang sebelumnya memang sudah ia beli.

Disaat itulah rasa cinta dan kasih sayang muncul dari kedua orang yang sebelumnya sering bertengkar dirumah. Dan mengakibatkan seorang anak perempuan seperti Aerin menderita.

Kedua orang itu fikir bahwa Aerin telah bahagia bersama Kakak perempuannya Jung Yerin, namun kenyataannya tidaklah begitu.

Aerin tetap tidak mengatahui keadaan anggota keluarganya, dan ia tidak ingin bertemu dengan mereka. Silahkan saja mereka mengejar uang untuk kepentingan mereka, dan Aerin tidak ingin lagi berurusan dengan anggota keluarganya lagi. Bahkan melihat wajahnya saja tidak ingin.





















THANK YOU FOR YOUR TIME

BERSAMBUNG EPS 10
➡➡➡➡
  🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟💜

[2/2]  Thanks Yerin Eonnie [ Gfriend FF By.wyohana406 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang