Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rafael masih berusaha mencari keberadaan Auriss, Rafael sangat khawatir dengan keadaan Auriss dia merasa bersalah karena tidak menjaga Auriss dengan baik. Bila Valentino tau pasti dia akan marah besar terhadap Rafael.
"Ris,dimana Lo!" Teriak Rafael
"Pak kita udah nyari ber jam jam tapi Auriss nggak ketemu juga,gimana kalau kita mencar aja pak" Ucap Rafaelj
"Iya pak gimana?" Tanya Samuel
"Yaudah tapi hati hati ya,bawa senter ni" Ucap pak Boni
Rafael memutuskan masuk kedalam hutan hanya dengan membawa senter,ini semua dia lakukan demi Auriss.
"Auriss,dimana loo" teriak Rafael
"Aduhhhh,tolong tolongggg-" teriak aurissela berharap ada yang menolongnya
"Kayak dengar suara Auriss minta tolong" gumam Rafael
"Tapi arah mana?" Ucap Rafael bingung harus kearah mana
"Auriss,Lo dimana ini gue Rafael" teriak Rafael
"Ha?kak rafael?ini mimpi bukan sih?" Tanya aurissela pada dirinya sendiri
"Auriss Lo dimana?" Teriak Rafael sekali lagi
"Kak rafaell,tolong akuuu," Teriak aurissela
"Tunggu gue kesana" Ucap Rafael
"Kak Rafael?" Ucap Aurissela kaget dan senang bisa ditemuin Rafael
"Kak hiks hiks ini bukan mimpi kan?Auriss takut kak disini" ucap aurissela pada Rafael
Rafael melihat Auriss sangat ketakutan akhirnya memeluknya untuk memberi ketenangan.
"Kak jangan tinggalin Auriss" ucap Auriss
"Iya,gue nggak akan tinggalin Lo" Ucap Rafael
"Yaudah balik ke tenda,semua pada khawatir" Ucap Rafael
"Awhhh," Rintih aurissela sambil memegang kakinya yang berdarah
"Lo nggak papa kan?gue gendong ya" Tawar Rafael
"Eh nggak usah kak,aku bisa jalan sendiri kok" Ucap aurissela
"Nggak ada penolakan"
Aurissela pasrah
"Kak aku pusing banget" Ucap aurissela
"Ris ris,jangan pingsan dulu" Ucap Rafael namun aurissela keburu pingsan
Saat perjalanan menuju tenda Auriss sudah tidak tahan lagi dia pingsan yang membuat Rafael semakin panik.
"Nah itu bukannya kak Rafael sama Auris?" ucap Zara senang
"Iya,itu mereka akhirnya Auriss ketemu" Ucap lyvia
"Rafael,bawa Auriss ke tenda dulu biar diobati" Ucap Bu beti
"Ris,Lo udah sadar?" Tanya Lyvia
"Aw" Aurissela masih menyesuaikan cahaya disekitarnya.
"Yaudah Lo tidur aja dulu, istirahat biar gue hubungin bonyok Lo" Ucap Lyvia
"Eh jangan kak,gue nggak papa kok" tolak Auriss
"Beneran Lo nggak papa?" Tanya Lyvia
"Iya"
~ditempat lain
"Ze,mana tambahan uangnya" Ucap Reno teman sekelas Aurissela
"Mana ada tambahan?Lo udah gagal ya buat dia hilang permanen" Ucap zea
"Wah emang Lo licik banget ze,yaudah nggak papa Lo nggak kasih kita" Ucap Reno lalu pergi meninggalkan Zea
******
"Raf gue curiga kalau ini ulah seseorang" ucap Gavin
"Iya juga sih,nggk mungkin Auriss tersesat,orang udah dikasih petunjuk jalan" Ucap Samuel dan dicerna oleh Rafael
"Gue tau kok siapa penyebab Auriss kayak gitu" Ucap Reno yang tiba tiba datang
"Siapa emang?" Tanya Rafael
"Jadi gini ceritanya"
Flashback On
"Eh Lo,Reno kan?" Panggil zea
"Apa?"
"Lo mau kan uang ini?" Ucap zea
"Mau,mana"
"Tapi Lo harus bantu gue,nyelesain misi gue" Ucap zea
"Iya apa,to the point bisa nggak?" Ucap Reno
"Gue mau Lo ganti petunjuk jalan arah kelompok aurissela" Ucap zea
"Oke,tapi nanti ada tambahan" Ucap Reno
"Gampang Lo selesain dulu tugas Lo" Ucap Zea
Flashback Off
"Jadi gitu ceritanya raf" Ucap Reno
"Brengsek,bugh" Rafael menonjok Reno tanpa basa basi karena dia sangat kesal
"Raf udah,ini juga bukan semua salah dia" Lerai Gavin
"Maafin gue raf,gue khilaf" Ucap Reno
Rafael pergi dan segera mencari Zea untuk memperhitungkan perbuatannya.