||Teror||

247 37 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Isi suratnya gini non Lo pasti kaget dengan isi kotak itu,suatu saat nanti Lo bakal nyesel udah buat gue sakit hati,gue pastiin nasib Lo kayak Tikus itu hahahaa.

"Astaga non" Ucap bi Inah yang melihat Auriss tidak sadarkan diri

Valentino yang baru saja datang melihat Auriss pingsan pun kaget

"BI Inah ini Auriss kenapa?" Tanya Valentino

"Non Auriss pingsan karena dapat paket tikus mati den ditambah kayak ada teror surat,itu den" Ucap bi Inah yang ketakutan sambil menunjukkan sebuah kotak misterius berwarna merah.

"Astaga!" ucap Valentino kaget saat melihat kotak yang berisi Tikus mati ditambah darah yang berlumuran.

"Biar Auriss saya bawa ke kemarnya bi,bibi buatkan Auris teh hangat" Ucap Valentino dan segera membopong tubuh Auriss.

Sudah setengah jam Auriss pingsan dia sangat ketakutan melihat peneroran itu.

"Arghhhh"

Auriss memegang kepalanya

"Ada apa dengan aku bi?" Tanya Auriss pada bi Inah

"Tadi non habis pingsan?" Ucap bi inah

"BI,kotak itu!kotak itu bi,hiks hiks hiks" Tangis Auriss pecah karena sangat takut dan Akhirnya memeluk bi Inah untuk memberi ketenangan.

"Udah non,pasti den Valentino bisa nemuin siapa pelakunya" Ucap Bi Inah

"Ini non minum dulu ya" Ucap Bu Inah menyodorkan segelas Teh hangat.

"Makasih bi" Ucap Auriss pada bi Inah

"Iya non"

Sedangkan Valentino menuju base camp untuk memberitahu apa yang terjadi.

"Woy bro!darimana aja Lo?" Tanya Gavin

"Gue tadi habis balik ke rumah,eh taunya Auriss pingsaj jadi lama" Ucap Valentino

"Pingsan?" Tanya Rafael kaget

"Dia dapat kiriman kayak semacam teror,didalamnya ada tikus mati ditambah darah yang berlumuran" Ucap Valentino.

"Bangsat siapa pelakunya!" ucap Rafael mengepalkan tangannya pertanda dia marah

"Udah bro Lo santuy dulu kita cari bareng bareng siapa pelakunya" Ucap Samuel

Drt drt drt set
Handphone auriss berbunyi pertanda ada pesan yang masuk.

+62890×××××××
Gimana paketnya?bagus nggak?

Aurissela
Sebenarnya Lo siapa?

+62890×××××××
Lo nggak perlu tau gue
read

Auriss sangat kacau bukan karena Rafael melainkan teror yang barusan terjadi.

~ditempat lain

"Bagus kerja kalian berdua,ini upah kalian" Ucap orang itu

"Yoi boss"

*****

"Kira kira siapa orang yang nggak suka Lo?" Tanya Gavin pada aurissela

"Kayaknya ya satu itu" Ucap Auriss dan pastinya semua sudah paham.

"Masa zea sih yang nglakuin ini semua?" Tanya samuel

"Tapi juga bisa jadi,dia kan nggak suka Rafael jadian sama Auriss" Ucap Valentino dan Rafael mengangguk.

"Kita jebak aja nanti pengirimnya,karena gue yakin itu orang suruhan" Ucap Valentino

"Nah benar! gue yakin nanti malam pasti ada teror lagi" Ucap Gavin

"Jaga nanti disini Auriss" Ucap Rafael dan diangguki oleh semuanya

*****

Malam telah tiba Rafael dkk berjaga dirumah Auriss karena tidak ingin peneroran terjadi lagi.

"Eh Lo dengar suara orang jalan nggak?" Tanya Gavin

"Eh iya gue denger anjir" Jawab Valentino

"Kayaknya Si peneror udah ada didepan rumah Lo,kita baku hantam sekarang aja kayaknya" Ucap Samuel
Dan disetujui oleh mereka

Dan benar mereka melihat peneror meletakkan sesuatu yang sangat misterius didepan pintu rumah Auriss

"Bugh" tanpa basa basi Rafael menonjok perut peneror itu

"Siapa yang nyuruh Lo!" Bentak Rafael

"Anu-" Jawab peneror itu gugup

"Siapa!kalau nggak Lo kasih tau gue pastiin Lo mati disini!" Bentak Rafael.

"Itu yang nyuruh Bos zea" Ucap Peneror suruhan itu

"Raf ini nggak bisa dibiarin,pergi Lo!awas aja Lo berani ganggu Auriss lagi!" Bentak valentino dan peneror suruhan itu lari terbirit-birit karena ketakutan.

"Besok Zea harus mempertanggung jawabkan apa yang dia lakukan" Ucap Samuel

Author PoV
Bayangin aja gue ada disitu,enak ya jadi Auriss dilindungi oleh semuanya,disayang pula

******

"Hai aku boleh gabung nggak?" Tanya Zea pada Rafael dkk,Auriss dkk yang sedang menyantap makanan di kantin

"Sini Lo!" Bentak Rafael

"Zea Lo harus tanggung jawab atas apa yang Lo lakukan pada Auriss!" ucap Valentino

"Emang gue nglakuin apa?" Tanya Zea masih mengelak

"Halah dasar udah terbukti salah masih ngeles!" ucap Samuel

"Lo kan yang udah neror Auriss!" Bentak Rafael

"Udah kak jangan bentak bentak kasian zea" Ucap Auriss

"Zea Lo harus dibawa ke kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan apa yang Lo lakukan!" Ucap Zara

"Nah betul" tambah Lyvia

"Tolong gue ris,gue jujur emang gue yang neror Auriss tapi gue nglakuin itu ada alasannya,gue iri sama Lo!Lo bisa milikin semuanya sedangkan gue,maafin gue ris,jangan laporin gue ke polisi" Mohon zea pada aurissela sambil menangis yang dibuat buat untuk mengelabuhi Auriss

"Iya ze,nggak papa kok." ucap Aurissela

"Makasih ris" ucap zea dan memeluk Auriss

"Yes.Bodoh juga Lo" batin zea sambil tersenyum licik.

"Gimana sih Lo ris?kok Lo maafin sih" Ucap Gavin

"Iya gimana sih Lo?" ucap Zara dan Lyvia

"Maafin Auriss,karena Auriss juga sadar setiap manusia mempunyai salah jadi Auriss maafin zea" Ucap Auriss dan semua bisa memahami.














See u next part!
Jangan lupa vote dan komen

Rafael [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang