“Ada manusia, tidak tahu diri, dia sering menyakiti mu. Tapi, berlagak seperti orang yang paling di sakiti.”
#sindirAlvaro
Warning! Part ini mengandung bawang🌈
Sejujurnya, Arsyana sangat terkejut dengan apa yang ia ucapkan di koridor tadi. Ia tidak pernah menyangka, kalau ia hampir mengakhiri hubungan yang telah ia jalani selama satu tahun lebih bersama Alvaro.
Perih, hati Arsyana seperti tersayat pisau melihat Bethany menggenggam tangan Alvaro, menegur perlakuan Alvaro yang tidak ingin pisah dengan nya seolah Arsyana telah jahat melukai perasaan Alvaro di depan umum.
Arsyana, benci itu. Sudah menjadi orang ketiga, tapi berlagak seperti pemeran utama, padahal ia tidak lebih dari penghancur hubungan orang. Lebih menjijikkan dari kecoak, rasanya Arsyana ingin menenggelamkan Bethany ke samudra fasifik.
“Masih sakit?” tanya Zelvin, sambil berjongkok di depan lutut Arsyana. Zelvin ternyata membawa Arsyana ke dalam UKS, tadi.
Arsyana menggeleng lemah. “I'm okay, gak usah repot repot.” Arsyana tersenyum meyakinkan Zelvin, kalau ia baik baik saja.
Sebenarnya, Arsyana sedang ingin menangis, melampiaskan rasa sesak yang ada di dada nya. Tapi, ia tidak mau kalau sampai Zelvin meng-claim nya cengeng, jadi ia menyembunyikan nya dengan seulas senyum.
Zelvin menggeleng, “Obatin dulu, 'ya?” Zelvin membuka sekotak P3K yang bersisi berbagai macam obat untuk memyembuhkan luka nya, “kalau gak di obatin, nanti infeksi,” tambah nya.
Apa benar yang sedang ada di depan nya ini, adalah seorang most wanted boy yang di idam idam kan kaum hawa di sekolah? Kalau, iya tolong yakinkan Arsyana.
Hati Arsyana menghangat, menerima perhatian kecil namun sangat besar untuk nya, “Thanks, and Sorry,” ujar Arsyana menunduk melihat tangan Zelvin yang mulai membersihkan luka nya, dengan senyum kecil nya.
Zelvin tersenyum, “Maaf, buat apa?”
“Maaf, karena bawa bawa lo, ke masalah pribadi gue, sama Alvaro,” sesal Arsyana, sambil menghela nafas pelan. “makasih udah mau obatin gue, dan cuman, 'lo yang waras tadi.” Arsyana terkekeh, Zelvin mendongak menatap Arsyana lalu ikut tertawa pelan.
“Waras? maksud lo, orang yang ada disana pada gila?” tanya Zelvin, sambil tersenyum geli menatap Arsyana.
Arsyana mengangguk, “Iya! Masa orang jatuh di ketawain? Gak ada akhlak!” cibir Arsyana, antusias.
Zelvin tertawa pelan, “Iyasih, tapi jatuh lo emang lucu,” kelakar Zelvin. Arsyana tidak pernah menyangka akan bertatap dan berkomunikasi bersama Zelvin, secara langsung seperti ini.
Arsyana cemberut, “Kok, gitu sih?” rengek Arsyana.
Zelvin tertawa lagi, “Emang kenyataannya gitu,” jawab Zelvin, sambil tersenyum.
Zelvin, menunduk. Memberi obat merah pada luka Arsyana, yang lumayan dalam.
Arsyana meringis, saat obat itu menempel di permukaan kulit nya yang terbuka, “Eh, sorry, sakit ya? gue pelanin kok, maaf... ”
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
Teen FictionWARNING! (Cerita ini banyak mengandung bawang.) Fast update! "About Us." Semua nya, tentang "Us." Tentang bagaimana kita sedekat langit dan bintang. Yang kini sejauh, bumi dan matahari. Kisah, seorang perempuan cantik bernama Arsyana Jingga Arun...