2 : Eccedentesiast

26.2K 2.4K 222
                                    

Fear, you don't own me. There ain't no room in this story. I ain't got time for you telling me what I'm not"


Mpus lo sat! inner Mike melirik Bright

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mpus lo sat! inner Mike melirik Bright.



***

Win menutup percakapannya dengan Mike, tersenyum pedih. Selalu begini innernya.

Bahkan orang-orang selalu berpikir kalau Bright punya dua pacar.

Pacar?

Siapa?

Bahkan Win juga bukan pacarnya.

Mungkin benar apa yang dikatakan Khao, sedekat apapun hubunganmu dengan seseorang, harus ada labelnya. Pernyataan cinta, afeksi, kontak fisik, perhatian serasa tak sempurna. Manusia sangat serakah akan kesempurnaan, termasuk dirinya.

Wanita itu, Pam. Datang dalam kehidupan Bright dan Win sejak kelas XII senior high school. Murid pindahan yang ajaibnya bisa diterima Bright yang dingin dengan mudah. Pembawaan fisiknya yang cantik, supel, dan ramah membuat semua orang menyukainya. Mereka kemudian menjadi teman yang akrab.

Tak ada yang berubah pada Bright, sikapnya masih biasa pada Win. Perhatian dan penuh cinta. Hanya saja, Win pikir dunianya tidak sedamai dulu lagi.

Win tahu, Pam menyukai Bright. Terlihat dari caranya memandang dan memperlakukan laki-laki itu.

Win secara jujur mengatakan pada Bright bahwa ia tak nyaman Pam ada di sekitarnya, sikapnya yang terang-terangan pada Bright bahkan ketika ada Win sekalipun membuatnya selalu emosi.

Tapi semuanya tak pernah terselesaikan, bahkan sampai sekarang mereka berada pada hampir tingkat dua di universitas. Bright tak pernah menyuruh Pam untuk pergi, atau jangan mengganggunya lagi. Ia hanya memberi Win pengertian bahwa Bright hanya mencintai Win dan Pam hanyalah teman, sama halnya seperti Mike dan Gun.

Lamunannya terhenti, ponselnya bergetar menampilkan panggilan dari seseorang.

Mommy's calling...

"Sawaddee krab mom..."

"Sawaddee baby, mom mengganggu?"

Win menggeleng, lupa kalo itu panggilan telepon.

"Ngga mom, Win di rumah sedang libur"

"Mom mau tanya Win, liburan semesteran ini mau kemana? Mom mau siapkan liburannya"

"Emmm sebenarnya Win pengen nyusul Mom sama Daddy ke Jepang aja, tapi kayaknya Sing ga bisa pergi soalnya mau ada festival musim panas. Jadi, Phao, Mae sama Win yang pergi ke Amerika" Win menjawab antusias

"Oke sayang, mom siapin liburannya ya ke Amerika"

Win tertegun, mau menolakpun rasanya ga enak. Dia masih bad mood tentang pesannya bersama Mike tadi, liburan kali ini dia merasa hanya ingin bersama keluarganya saja

The Queen BeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang