Hola...
Seneng kan cepet update? huahaha
Gila gue! Kemarin2 lagi zoom meeting di kantor ngetiknya wattpad, makan gaji buta dong gue. Giliran presentasi kan jadi belebeb karena ga fokus. 😝
Dahlah mahasiswa paket begadang ini sih. Mau Uas woiii hahaha but i love you, really. Kalo gue stress larinya ke watty, comment kalian tuh hiburan banget. Berasa dibutuhin kalo di dunia orange, numpahin imajinasi. Sabar ya kalo lama up nya, ini udah usaha cepet kok.
Makanya followww ya sapa tau tiba-tiba update wkwkwk #vanillangemisfollower #abaikan
Btw di warning ya, kalo Queen tuh ceritanya pasti ada hubungannya sama part-part sebelumnya namanya juga cerita bersambung ya guys hehe, jadi kalo buat yang suka baca ulang terus jeli pasti ketemu atau ngeh gitu kalo ada apa2. Banyak clue2 yang bisa dilihat, kemarin di commentnya udah ada beberapa yang review, hih keren.
Yang masih nanya why Pam? Kenapa balik lagi Pam? Kayaknya emang harus baca ulang part sebelum2nya deh huhu selamat membaca dan menemukan clue2
Yuk ah cus...
Enjoy...
.
.
.
I hate getting flashback from things i don't want to remember
This is part 2 of Come Down
.
.
.
Win sedang mondar-mandir seperti setrikaan di apartemennya, ia berusaha menggerakkan tangan kanannya yang masih berbalut gips tapi sakitnya masih terasa. Win sudah tak sabar ingin segera bebas. Orangtuanya sedang ke luar negeri karena itu mereka mengirim koki rumah untuk hijrah ke apartemennya, tidak heran jam dinding baru menunjukkan jam 8 malam tapi Sing sudah tertidur di sofa kekenyangan. Padahal, ini waktu yang tepat untuk menyusun strategi yang sudah direncanakannya yaitu kabur.
Dilihatnya ponselnya. Tak ada satupun panggilan atau pesan dari keluarga Bright, mereka berhenti mengganggunya sejak keluar dari rumah sakit walaupun matanya masih bisa menangkap bayangan orang-orang Boonlai di sekitarnya, tetap mengikutinya seperti biasa. Ya apa yang bisa ia harapkan? Hidupnya tak akan bisa lepas dari Bright.
Bunyi bel membuyarkan lamunannya, Win menengok Sing sebentar tapi adiknya benar-benar lelap. Terpaksa ia yang pergi ke pintu, melihat intercom sebentar tapi tak ada orang. Dadanya berdegup kencang dengan cepat ia mengambil pisau daging di dapur untuk berjaga-jaga. Perlahan Win celingak-celinguk ketika membuka pintu, tetap saja ia tak menemukan siapa-siapa. Apa orang iseng? Pisaunya ia pegang erat bersiap menyerang kalau-kalau ada penjahat yang sedang mengincarnya.
Tap
Seseorang menyentuh pundaknya halus dari belakang, dengan refleks Win menyerangnya namun tangan itu segera menangkapnya.
"Kamu cocok sekali dengan pisau daging"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Be
FanfictionWin itu innocent, sampai-sampai membuat keluarganya dan Bright overprotective. Tapi benarkah Win seinnocent itu? si polos yang membuat Bright yang sedingin kulkas bertekuk lutut. Warning!! This is a boyslove story, boyxboy.