"Mau berjalan-jalan denganku Pam?
Pam terlihat terkejut disapa oleh ibu Bright, ini adalah kedua kalinya ia bertemu kedua orangtua Bright setelah keduanya bertemu di Bali. Tapi ini pertama kalinya, ibu Bright mengajaknya bicara bahkan mengajaknya jalan-jalan. Tak disangkal hatinya gugup tapi juga bahagia.
Gulf Kanawut, Pam akui adalah sosok laki-laki yang mempesona. Auranya kuat dan orang yang pertama kali bertemu dengannya pasti bisa menebak bahwa ia bukan berasal dari kalangan biasa. Pam sering melihatnya di media mendampingi suaminya pergi ke berbagai acara high class. Mereka berdua selalu mencuri perhatian media walaupun selanjutnya tak ada yang bisa mengorek keterangan lebih lanjut tentang keluarga itu. Semuanya seolah tertutup, dan kehidupan pribadi keluarganya tak pernah terekspos ke public.
"Em baik Mr. Gulf" Pam mengangguk
"Tidak usah formal begitu, kau boleh memanggilku apa saja bahkan Mommy seperti Gun dan Mike. Mereka juga anak-anakku"
Pam hanya bisa mengangguk malu, lalu mengikuti Gulf untuk berjalan-jalan di sekitar mansionnya. Mereka naik golf car untuk berjalan-jalan, Gulf mengemudikannya dengan perlahan menikmati suasana mansionnya yang sudah lama tak dikunjunginya. Mansion keluarga Bright di Amerika memang tidak sebesar mansion-mansion konglomerat lainnya tapi tanahnya yang luas membuat Pam takjub, sangat rindang dan tertata rapi. Banyak ditanami pepohonan dan bunga-bunga yang indah. Bahkan sebagian lahan dijadikan perkebunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Be
Fiksi PenggemarWin itu innocent, sampai-sampai membuat keluarganya dan Bright overprotective. Tapi benarkah Win seinnocent itu? si polos yang membuat Bright yang sedingin kulkas bertekuk lutut. Warning!! This is a boyslove story, boyxboy.