Win itu innocent, sampai-sampai membuat keluarganya dan Bright overprotective. Tapi benarkah Win seinnocent itu? si polos yang membuat Bright yang sedingin kulkas bertekuk lutut.
Warning!!
This is a boyslove story, boyxboy.
"Pagi baby, kamu ga kuliah?" Gelengan pelan didapati maenya
"Sudah selesai, mau ujian. Mae mau buat apa, aku bantu?"
"Halo istriku, halo sayangku...."
Cup! Cup!
Tay mencium pipi istri dan anaknya bergantian. Tapi tak berapa lama fokusnya beralih hanya pada Win.
"Katanya ada yang kepergok ciuman di mobil ya?" tanya Tay jail. Sontak Win membolakan matanya
"Maeeee!!!..." iya, ibunya yang memergokinya dan Bright ciuman di mobil semalam.
New hanya mengedikkan bahunya dan tersenyum jail, kompak dengan suaminya.
"Ughh baby Phao sudah besar ya, cium-ciuman huuu" Tay merangkul bahu anaknya dan memonyong-monyongkan bibirnya.
"Maeeee!!!..." Win kesal sekaligus malu digoda kedua orangtuanya
"Baby, jangan ganggu mae. Ayo kita ke ruang keluarga"
Tay menggiring Win ke sofa. New hanya geleng-geleng kepala sudah tahu kebiasaan suaminya.
Mmuach Mmuaaaacch
Bunyi kecupan terdengar, disertai bunyi gradak gruduk dari ruang keluarga. Tay sedang mencium pipi anaknya dengan brutal sedangkan Win membalasnya dengan tak kalah brutal. Memukul, mencubit, menendang sebisanya.
"Pagi Mae, Mae sedang di dapur?"
Tablet New bergetar, ada panggilan video call dari anaknya yang lain
"Pagi sayang, iya Mae lagi bikin sarapan. Kamu baru pulang sayang?"
"Iya, baru pulang latihan band buat festival. Mana Phao sama Phi Win? Belum bangun?"
"Wah su su na son. Phao sama Phi biasa lagi gelut pagi-pagi. Tuh liat kayak anak-anak TK"
New memperlihatkan layar tabletnya ke ruang keluarga, tak lama terdengar tawa keras dari seberang telephone.