Hola
Makasih buat temen-temen yang udah nunggu ceritanya, mudah-mudahan suka sama part yang ini.
Enjoy...
.
.
.
"Lo ga kawin?"
"Hah?"
"Ck lo ga kawin? Punya pasangan? Mantap-mantap trus punya anak?
Siang itu Gulf seperti biasa menjemput Win di kampus membuat teman-temannya protes karena sudah janjian main ke timezone, tapi hari itu Gulf tak sendiri. Ada Kim bersamanya, dan inilah yang terjadi ketika dua orang itu disatukan.
"Nikah Gulf, bukan kawin"
"Iyalah terserah lo, intinya lo ga kawin"
"Masih berani lo nanya kayak gitu ke gue?"
"Memangnya kenapa?"
Gulf merengut, hari itu ia memaksa Kim jadi supir.
"Ngaca dong lo! Lo ninggalin beban hidup lo ke gue seenaknya. Lo malah enak-enak ke luar negeri sampe ga inget waktu"
Gulf nyengir.
"Lo udah mau kesusul anak gue Kim, anak gue udah mau kawin lo masih jomblo aja"
"Lah siapa? Bright? Baru juga 20 taon, calonnya juga masih kecil gtu belom siap"
Kim melirik Win di kursi belakang, tidur ternyata. Pantes aja sepi.
"Win udah mau 18 Kim, makanya hari ini dia gue bawa ke sarang"
Kim menggeleng.
"Lo kata burung"
" Serah deh, protes mulu lo. Tugas lo nambah lagi ya Kim, mulai hari ini lo ngintilin dia. Lo bebas ngasih tugas ke siapa aja, tapi jangan dilepas"
"..."
"Kim?"
"Iya iya Gulf gue udah tau bakal gini jadinya"
Kim manyun menerbitkan tawa di wajah Gulf.
"Bagus Kim, Phi bangga padamu. Thank you udah jaga sarang kita ya Kim"
Gulf terus menggoda Kim dengan nadanya yang dibuat manja.
"Diem lo!!!"
"Hahaha"
"Tapi serius Gulf, kenapa Win jadi polos bin bego gini sih? Helow dia ga sadar ya dikelilingi orang-orang berbahaya"
Gulf terdiam. Matanya tak bisa menyembunyikan rasa penyesalannya yang dalam, ia sedikit terlambat.
"Itu salah kami Kim, kami menutupnya dari hal-hal yang membahayakannya. Ia sama sekali tidak tahu menahu mengenai dunia luar. Setahunya kami adalah keluarga biasa yang bahagia. Aku baru sadar ketika Bright memasuki usia dewasa, banyak sekali yang mengincarnya dan memasuki kehidupan anakku termasuk mengikuti Win yang bahkan tak tahu apa-apa"
"..."
"Trauma Bright tak bisa sembuh sepenuhnya, apalagi itu menyangkut Win. Ia menjadi luar biasa overprotective. Mungkin aku bisa sembuh, tapi Bright tidak bisa. Kejadian yang dialami seseorang ketika masih kecil akan terus membekas, sekecil apapun itu"
"Kau masih merasa bersalah?"
Gulf tersenyum pedih, mengalihkan pandangannya.
"No, sudah tidak"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Be
FanfictionWin itu innocent, sampai-sampai membuat keluarganya dan Bright overprotective. Tapi benarkah Win seinnocent itu? si polos yang membuat Bright yang sedingin kulkas bertekuk lutut. Warning!! This is a boyslove story, boyxboy.