Derum mesin mobil yang terhenti itu terdengar ketika berhasil menepikan diri pada halaman rumah seseorang, sesosok pria keluar dari Audi hitam tersebut sebelum membukakan pintu untuk Krist agar pria itu keluar dari sana, hingga keduanya kini berjalan pergi meninggalkan kendaraan yang sempat mereka tumpangi dan bergegas memasuki teras rumah yang terlihat cukup sepi. Tangan pria itu menekan password rumahnya dan mempersilahkan Krist untuk masuk ke dalam.
"Kau mau minum? Apa kau sudah makan malam?"
"Tidak perlu repot-repot."
"Kau ini, jangan bersikap seperti aku orang lain."
"Kau memang bukan orang lain, tapi aku tidak mau terlalu menyusahkanmu phi."
Lengan kekar itu merengkuh tubuh ringkih pria di sampingnya, hingga Krist langsung memeluknya dengan erat. Krist tak pernah seperti ini sebelumnya, tetapi kali ini Krist merasa dirinya butuh seseorang untuk melindunginya dari semua hal yang sudah terjadi padanya, karena Krist merasa ia tak punya siapapun untuk bisa berada di pihaknya.
"Katakan padaku, apa yang pria itu lakukan padamu? Jangan hanya diam dan membuatku khawatir."
"Phi apa mencintai seseorang itu salah? Aku selalu bertanya-tanya tentang ini, aku hanya mencintainya, aku ingin setidaknya dia melihatku, tapi baginya aku ini hanya sebuah kesalahan."
Berulang kali Krist mencoba untuk mengabaikan hal in, ia tak memedulikan cara Singto memperlakukannya akan tetapi semakin lama Singto selalu bertindak seenaknya dan menuduhkan hal aneh padanya. Krist tidak bisa menerima itu.
"Tidak ada yang salah dari itu, jika dia tidak menghargaimu maka pergilah. Kau boleh mencintai seseorang tapi tolong jangan bertindak bodoh, kalau pria tidak berguna itu tidak menyukaimu, ceraikan saja. Aku akan mencarikan pria yang lebih baik darinya untukmu."
"Ceraikan? Apa aku tidak salah mendengar? Jangan mengajarinya yang tidak-tidak!"
Suara lain seseorang menginterupsi apa yang keduanya ucapakan, Krist bisa melihat ada seseorang yang berlari kecil ke arahnya, bahkan jemari mungilnya kini meraih kedua tangannya meminta Krist untuk menggendongnya dan dengan senang hati pria itu melakukannya, membawa sang Anak ke atas pangkuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast [ Krist x Singto ]
FanfictionPernahkah kau tetap tersenyum dan menyembunyikan luka? memasang topeng baik-baik saja, hanya untuk bersama seseorang yang kau cintai? Bagi Krist mungkin ini karena salahnya, ini berawal darinya yang terlalu memaksa dan terobsesi pada seseorang, berh...