Kabar Mengejutkan

466 54 11
                                    

1 tahun kemudian

Kehidupan gue selama berada di Bandung gak ada perubahan yang cukup signifikan. Gak kerasa udah satu tahun berlalu semenjak kepergian gue dari Jakarta kemari. Rasanya waktu cukup cepat berlalu untuk seorang laki-laki yang masih menjomblo sampai sekarang, hehe.

Di Bandung gue menjalani hari-hari sebagai seorang mahasiswa di salah satu universitas ternama yang ada di kota kembang ini. Selain sebagai mahasiswa, ya keseharian gue juga sebagai seorang anak yang patuh sama nyokap.

Oh iya, kalau kalian mau tau, gue sekarang lagi kuliah di Universitas Padjajaran dan mengambil jurusan fakultas ekonomi dan bisnis. Sebenarnya ilmu bisnis ini bukan gue banget, gue masuk ke fakultas ekonomi dan bisnis karena saran dari Mama yang menginginkan gue menjadi seorang pengusaha kelak.

Awalnya agak jengah, sih. Tapi lama-kelamaan ketika Kita menerima sesuatu hal dengan lapang dada dan dijalani karena Allah Ta'ala, akhirnya gue menikmati ini semua.

Kebetulan sekarang lagi libur semester. Pengen sih balik ke Jakarta buat menghabiskan waktu liburan ini sama Papa dan duo kutu kupret yang sekarang katanya lagi sibuk kuliah di Universitas Indonesia.

Emang gak bisa terpisahkan sih itu orang bedua. Couple sehidup semati kayaknya.

Ngomong-ngomong masalah Jakarta, kabar Fatimah gimana, ya? Ah, iya gue lupa. Dia 'kan sekarang lagi di Mesir buat kuliah disana. Dan mungkin sekarang udah menemukan laki-laki sholeh yang pantas menjadi imamnya.

Mengingat-ingat hal itu bikin dada gue tiba-tiba sesak. Bisa dikatakan inilah penyebab kenapa gue sampai sekarang masih menjomblo padahal kalau pakai tampang kayak gue mah cewek juga langsung klepek-klepek, wkwk.

GUE GAGAL MOVE ON!

Itulah kenyataan yang paling gue benci tapi mau gimana lagi? Emang kayak gitu keadaannya.

Dan dengan predikat kejombloan yang gue miliki ini, Mama jadi khawatir kalau gue ini udah gak punya selera lagi sama cewek.

Gue juga heran kenapa nyokap sampai mikir kayak gitu. Gue emang gak selera sama cewek-cewek yang udah dikenalin Mama ke gue, tapi kalau Fatimah yang ditunjukin ke hadapan gue, jangan ditanya lagi punya selera atau enggaknya.

"Ray, kamu kapan sih mau nurut sama Mama sekali aja?"

"Ray selalu nurut sama Mama. Tapi gak untuk yang satu ini. Masa dijaman sekarang masih ada ngejodoh-jodohin kayak gitu?" Gue sebagai cowok yang dulunya mendapat predikat ter-gans sentero SMA Bhinneka Tinggal Ika menolak keras dengan yang namanya perjodohan. Kalau gue menyetujui perjodohan ini, orang pasti beranggapan gue gak laku!

Apa kata dunia kalau seorang Rayhan Adriwinata yang dulunya dikejar-kejar cewek SMA Bhinneka Tinggal Ika kisah cintanya berakhir dengan perjodohan? Yang pasti, gue yakin Gara sama Zainal bakal jadi orang yang paling terdepan ngetawain gue.

Mama menghela nafas beratnya sambil memijat pelan pelipisnya, "Kalau gak pakai cara itu, kamu gak dapet-dapet cewek, Rayhan! Kamu tau gak? Mama itu selama ini khawatir kalau kamu itu bener-bener gak punya selera lagi sama--"

"Astagfirullah, Mama. Rayhan itu masih waras. Rayhan masih suka sama yang namanya cewek. Tapi kriteria cewek yang Rayhan suka bukan seperti cewek-cewek yang Mama kenalin ke Rayhan."

"Terus cewek yang kayak gimana, Ray?" Mama menatap gue dengan tatapan lelahnya. "Mama udah kenalin berbagai macam cewek ke kamu, tapi kamu selalu aja bilang 'gak sreg'. Terus cewek yang kayak gimana bikin kamu sreg, Rayhan Adriwinata?!" Mama memanas ditempat sambil memijit kepalanya yang kemungkinan sekarang sedang pening karena mengurus anak yang terlalu ganteng kayak gue. Saking terlalu gantengnya sampai-sampai gak laku!

Sang Calon Makmum [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang