(Chacho's PoV)
Cast: Armando Ollireum
Genre: angst***
Hari ketiga tanpa sang Letnan di sisinya, Chacho masih mengurung diri di dalam sel.
Tiga hari pula El Jefe tak mengecek anggotanya satu persatu di Penjara St. Bartholomeus seperti yang biasa ia lakukan. Sudah berulang kali, Hernandez, Enzo, serta para Mara lain di sel belakang dan depan bergantian menengok keadaan ketua mereka. Chacho selalu menghalau mereka pergi, menegaskan dirinya baik-baik saja. Bahkan di hari kedua saat Enzo mengantarkan potongan avokad dan taco, keesokan harinya Enzo menemukan makanan yang ia bawa tersebut tetap utuh di atas meja nakas, dingin tak tersentuh. Chacho hanya duduk tanpa alas di pojok ruangan, merokok ganja sambil menenggak Salva Vida dengan tatapan kosong. Ponsel dibiarkan mati di atas meja, dan sel yang ia tempati tampak lebih kotor. Kaleng dan botol bir kosong berserakan, lintingan ganja tersebar, menyisakan hawa pengap karena ia tak mengizinkan siapa pun membuka tirai.
Sore itu, Chacho membuka botol baru Salva Vida, menenggaknya dalam diam sambil menatap lesu ke arah tempat tidur Alexander. Dari pertama kali ditempatkan di ruangan ini, sahabatnya itu langsung memilih bed yang agak jauh dari pintu depan. Ia yang mengalah mendapatkan bed dua meter tepat di depan pintu, dengan kasur lebih tipis pula. Meski demikian, Alexander lebih sering mengalah darinya untuk urusan bersih-bersih. Ia tak bisa bayangkan reaksi Alexander jika melihat sel mereka sekarang. Pasti mengumpat tak ada habisnya, mengatainya jorok dan bodoh sambil menyambar alat pel dan menyemprotkan cairan disinfektan ke segala sudut. Alexander memang jarang bicara, tapi sekalinya pemuda itu ngomel marah-marah, Chacho bahkan tak bisa menghentikannya.
Untuk urusan makan, Alexander pula yang lebih sering membawakan makanan. Selain buku, Miss Walker juga selalu mengirim berbagai camilan untuk putra adopsinya, tentu Chacho otomatis kebagian jatah. Chacho sering mengeluh karena Alexander pasti memanggil para Mara lain untuk datang ke sel mereka dan ikut menikmati. Tiap pulang dari klinik, terkadang Alexander juga membawakan jatah makan siangnya dari pihak penjara untuk Chacho. Sang ketua menerimanya dengan sukacita, belum menyadari kalau pada periode itu Alexander mulai tak lagi bernafsu untuk makan apa pun kecuali harina.
Pandangan Chacho perlahan beralih ke rak buku Alexander yang tergantung di tembok samping jendela belakang sel. Sang ketua meraih lintingan rokok ganjanya yang tinggal separuh. Ia tersenyum getir sebelum mengisap rokok perlahan, menikmati bumbungan asap putih melayang di udara.
Chacho ingat, awalnya buku-buku Alexander hanya tersimpan di dalam kardus atau berserakan di atas tempat tidur. Pernah suatu ketika kran wastafel rusak, air menyembur membasahi sel dan kardus buku Alexander terkena dampak paling parah karena terletak paling dekat dari wastafel. Semua buku basah kuyup, hancur dengan kertas lepek dan menempel satu sama lain. Alexander susah payah menjemur semua buku dalam kardus, sebagian besar tak bisa diselamatkan. Chacho tak akan lupa raut sahabatnya saat itu, benar-benar seperti kehilangan sesuatu yang berharga dan tampak murung, hampir tak bicara selama dua hari berturut-turut. Chacho akhirnya tergerak membuatkannya rak buku yang sekaligus ia pasangkan di tembok. Setelah itu, Alexander selalu bersemangat menyusun buku-buku baru kiriman Miss Walker di rak kayu buatannya tiap kali mendapat paket kiriman buku. Rak itu kini tampak overloaded dengan tumpukan berbagai macam buku, dari yang berukuran kecil dan tipis hingga berbobot layaknya ganja dua kilo, tersusun berantakan di sana sini karena pemiliknya sering bolak-balik mengambil buku dan membacanya ulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chartreuse - On the Other Side
Ficção GeralIni kayak semacam... persinggahan[?]. Jadi, ketika aku stuck dengan alur utama, aku suka refreshing, tetep nulis Chartreuse meski bukan untuk 'jalur resmi'. Kupikir ini juga bisa kubagi dengan kalian, apalagi yang mulai menanyakan update part :'v Nu...