Di sebuah restoran, duduk seorang pria paruh baya sedang menunggu dengan cemas. Memakai jas musim dingin, mencoba menghangatkan tubuhnya dengan secangkir teh panas, serta mengesek telapak tangannya, sekali kali ia melirik ke arah pintu masuk restoran.
"Mr. Altur?"
Tiba tiba suara memanggil dari samping kiri, berdiri sosok Chris, di depannya masih menggunakan seragam olahraga dari sekolah, yang sedari tadi sudah memperhatikan pria itu, dari balik kaca restoran. Pria paruh baya itu, menoleh ke kiri lalu berdiri, memperhatikan Chris begitu detail, seolah kagum dengan semua yang ada pada Chris.
"Chris"
ucapnya dengan sedikit kaku, menghampiri remaja yang baru datang itu, namun Chris melangkah mundur, menjauhkan badan nya dari tangan pria paruh baya itu. Melihat reaksi Chris, Mr. Altur tidak melanjutkan langkahnya, lalu meminta Chris duduk bersebelahan di meja nomor 18 yang dipesan olehnya. Tanpa melihat wajah pria itu, Chris mengambil tempat duduk.
"tadi saya memesan teh jahe panas untuk Kamu, ibu kamu bilang kamu suka teh ini saat musim dingin", Mr. Altur memecah sikap Chris yang dingin dengan memulai pembicaraan.
"minumlah, untuk menghangatkan badan kamu"
ucapnya kembali karena Chris hanya memandangi gelas di depannya. Chris melirik ke wajah pria di depannya, lalu meraih teh hangat di depannya dengan kedua tangannya, perlahan menyeruput teh, dan sedikit lama menyeruput teh hangat itu berkali kali untuk menghangatkan perutnya, lalu mengembalikan ke meja dengan percaya diri.
"Saya tidak tahu harus mulai dari mana".
sambil mengangkat tangan memanggil pelayan, Chris masih diam, memandangi Altur dan sekali kali melirik teh hangat nya. Suasana yang sedikit canggung, Mr. Altur yang berbicara dengan sangat ramah dan senyum nya sedang Chris tiba tiba diam kaku dan masih membisu. Silahkan pak pesanan, sambil membagi buku menu, kepada Chris dan Altur, seorang pelayan pria menunggu.
"saya pesan mie ramen"
"ramen pedas" ucap Chris dan Altur hampir bersamaan.
"ya mie ramen pedas dua" tegas Altur, tanpa melihat buku menu.
"Oke pak, mie ramen pedas dua porsi, ada yang lain?"
"tidak terimakasih, ternyata kita punya banyak kesamaan"
Chris masih diam, mencoba memainkan ponsel miliknya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
"ternyata seorang Chris sudah dewasa ya" Chris menatap dalam pada mata Altur
"jadi apakah kamu sudah punya rencana setelah lulus nanti?. ke luar kota, atau melanjut pendidikan"
"Sebenarnya untuk saat ini, saya sedang tidak mau berbicara, saya mau makan".
"Kau tahu? ini sudah hampir delapan belas tahun, dan ternyata anak ayah sudah dewsa".
Chris menatap tajam mata Altur tanpa mengangkat wajahnya Altur sambil memakan mie ramen di depannya, sedang Altur masih makan dengan santai.
"saya tidak tahu kenapa kita begitu kaku, ibumu bilang kamu pribadi yang penuh semangat".
Chris, memperlambat makannya. Mencoba mengambil saus dan yang langsung di berikan ayahnya.
"ini nak"
"ayah tahu ayah salah, tapi bisakah kamu mendengarkan ayah, sekali ini? "
Lanjut Altur, yang mulai gusar Chris belum menjawab sepatah kata pun, dari semua kata yang di lontarkan olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY REAL LOVER (Sungguh Mencintaiku)
RomanceCukup bagiku menuliskan cerita tentang kamu, seorang yang nyata namun samar untuk ku dekap. kau terlalu jauh untuk bisa ku peluk. tenang saja tak akan ku habiskan kisah ini menulis tentang kesalahan mu.