Teman Baru Tempat Baru

30 6 0
                                    

Awal tahun ini sedikit berbeda. Kota ini semakin sepi meski penduduknya sama saja. Atau itu hanya perasaanku saja. Felix sekarang memiliki teman baru. Mereka sedang menjalani long distance relationship. Aku tidak tahu banyak setidaknya aku tahu mereka bertemu dengan bantuan aplikasi. Entah mengapa sebenarnya aku cemburu. Orang yang biasa aku perhatikan tiba tiba mengabaikan, tak peduli sekuat apa aku coba menahan, Felix lebih peduli orang yang ada di ujung telepon. Ketika di sekolah atau pun setelah tiba di rumah terus berkomunikasi dengan orang di luar sana. Aku hanya di ajak bicara kalau dia lapar. Padahal Cuma teman, tetapi jujur aku cemburu, bisa kalian bayangkan bagaimana perhatian diabaikan. Kebersamaan kami perlahan terkikis. Ke kolam kini hanya sebagai rutinitas, tak bisa aku nikmati karena Felix lebih sering duduk dan tertawa dengan gadget di tangan nya. Itu sakit tapi saya tidak punya hak untuk melarang. Cinta adalah kebebasan untuk berbahagia. Itu sebabnya aku biarkan dia bersama orang di ujung sana.

"Chris, apakah kamu lihat ada yang berubah dari aunty Tere?, sepertinya dia mulai tidak menyukai aku!"

"Apa maksud kamu?"

"saya hanya mencoba mencari suasana lebih damai. Aku mau pindah tapi tetap ingin menghargai keputusan mama ku untuk tetap tinggal di studio. Jadi saya akan tinggal di dua tempat secara random, hanya untuk menghindari perasaan kesal aunty Tere".

"Baiklah kalau itu keputusanmu, apakah kamu sudah menemukan tempat untuk di sewa?".

"Saya akan butuh bantuan mu mencarikan tempat dengan Harga sewa yang murah".

"Hai guys, sudah setengah jam kalian berendam di air, dan sangat romantis. Kalian tidak bosan saling bertemu setiap hari. Satu kamar bersama, satu kelompok bersama, di kolam pacaran".

"What the hell, apakah kamu baru saja menuduh kami pasangan. Saya bahkan tidak suka bau badan Chris".

Meifan datang membawa beberapa chips ke pinggir kolam renang. Felix dan Chris saling pandang lalu naik ke tepi kolam renang.

"Ayo Felix!. Kamu tidak akan memakai celana basah untuk melihat-lihat bukan?, ayo bersihkan diri!".

"Ehe where will you go, apakah kalian sudah selesai? "

"Yap, kami ada kegiatan lain setelah ini"

"Kemana, aku akan ikut?"

"Rahasia, perempuan tidak boleh tahu"

"Apakah kalian akan prewedding, serahasia itukah"

"Saya seperti baru mendengar asshole berbicara".

"Baiklah baiklah, mari kita pulang, kalian tidak punya selera humor".

....

"Dari mana kamu tahu tempat itu Chris"

"sebelum tinggal d rumah paman kamu aku pernah menanyakan tempat itu".

"Hmmmm, sepertinya aku akan merindukan tempat ini".

"Bukan kah kamu bilang akan kembali?"

"Aku tidak yakin Chris, tergantung keadaan kalau sudah membaik"

"Jadi Kalau kamu pergi apakah kamu akan merindukan aku?"

"Kamu bicara apa?"

"Kamu masih mampir kemari bukan?, kau tahu Felix, saya merasa nyaman tidur di samping kamu. aku rasa aku akan merindukan momen itu kalau kamu tidak di sini"

"Kamu bicara apa Chris, aku mau tidur sebentar".

"Aku juga, boleh kah aku, memeluk kamu?"

"hmm".

seperti takdir yang digariskan langit pada dau dan ranting, kita tumbuh bersama tetapi angin menjemput felix dari ku tanpa kata. aku harus bersedia menerima keputusan yang dia pilih. setelah mengenal orang baru di luar sana aku seperti bukan siapa siapa lagi.

MY REAL LOVER (Sungguh Mencintaiku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang