Menyerah atau bertahan.
Sering kali kedua pilihan itu memburu di kepalaku.
Membuat hati yang sangsi menjadi semakin bimbang.
Awalnya sekuat tenaga untuk berdiri tegak, malah pilihan itu menawarkan rasa untuk terduduk pasrah.Meski nampak terlihat mudah,
Tapi perang batin yang mendera malah terus membuat jera.Mungkin akan ada tawaran tentang bertahan atau menyerah.
Walaupun nyatanya, bertahan tak semenarik kehidupan yang akan berjalan dengan baik.
Keputusan yang akan selalu tepat untuk jalannya pengharapan.
Seperti bertahan yang seolah menghidangkan meruah-ruah rasa bahagia tiada akhir.Tapi tidak juga memilih menyerah adalah yang terbaik.
Sebab dari menyerah, akan ada penyesalan.
Menyerah yang menyisahan sedikit kebencian.
Percikan halus api dendam yang pasti tak ingin ketinggalan.
Dan rasa terburuk seperti selalu benar tak terbantahkan.Selalu begitu.
Menyerah pun bertahan pasti punya resikonya masing-masing.Sebab memilih, adalah tugas manusia untuk melihat masa depannya.
Dan aku memilih terus bertahan.
Menapaki setiap jalan yang sudah Tuhan pilih untuk menjadi takdir paling menjaminkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika Cinta (30 Days Writting Challenge)
Short StoryKuceritakan bagaimana 30 hariku berjalan. Mungkin sama biasanya dengan hari-hari kalian, atau sedikit menyedihkan. Tak menutup pula untuk bahagia. Ikuti saja. Kita sama-sama sedang mencoba bertahan, bukan? Didedikasikan untuk para teman tulis di @nu...