Sebenarnya, tidak ada hari yang paling bahagia pun begitu menyedihkan.
Sebab semuanya terjadi tanpa bisa ditebak akan bagaimana.
Selama ini juga hanya menjalani.
Beberapa plot twist yang Tuhan rancang terlalu banyak kejutannya.
Sejak awal memang hanya berusaha, dan berharap dengan penuh kebaikan.Jika memang harus dipilih, mana hari paling membahagiakan. Maka aku akan memilih setiap hariku bersama mereka yang aku sayangi.
Bapak ibu yang selalu memberi ruang rindu yang begitu lapang saat terpisah jarak.
Lalu memberi meruah kenyamanan saat pertemuan sudah memangkas rindu yang mendalam.Beban tak terlihat jadi terangkat sepenuhnya.
Sebab mereka selalu melontarkan gagasan yang membuatku tak sempat mikirkan hal buruk.Dan juga saat bersamanya.
Dia yang menjadi pelampiasan amarahku saat datang bulan.
Si mas pacar yang selalu bersedia membantu kapanpun saat dia sempat dan mampu.
Mempersiapkan sabar lebih banyak dari yang dipunya untuk menghasapi segala suasana hatiku yang berubah tanpa perencanaan.Bukankah bersama mereka sudah menjadi hari yang paling membahagiakan?
Aku tau. Kalian juga takkan mengingkari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika Cinta (30 Days Writting Challenge)
Historia CortaKuceritakan bagaimana 30 hariku berjalan. Mungkin sama biasanya dengan hari-hari kalian, atau sedikit menyedihkan. Tak menutup pula untuk bahagia. Ikuti saja. Kita sama-sama sedang mencoba bertahan, bukan? Didedikasikan untuk para teman tulis di @nu...