#16

18 7 0
                                    

H a p p y  R e a d i n g 💞

°°°°

...

Prakkk

Sebuah tamparan mendarat di pipi Rara.

“Awhh.” Suara Rara menjerit membuat seseorang itu tertawa sekeras mungkin. Kini, air hangat mengalir di pipi Rara, ia ingin membendungnya karena merasa malu. Tetapi, percuma, air itu begitu deras.

Tolong Rara. Mung, Diat, Indah, kalian di mana. Tolong Rara. Batinnya.

Orang itu meninggalkan Rara dan kembali dalam waktu yang singkat. Ia membawa sebuah pisau, dan mendekat ke arah Rara.

"Awwwww" Sangat pedis. Itu yang dirasakan Rara saat sebuah pisau yang dipegang oleh seseorang itu tepat mengiris dan berhasil membuat goresan pada pipi Rara. Darah segar mengucur di pipi Rara kini. Rara hanya membungkam, ia semakin takut. Ia memilih diam saja karena kalau dia memberontak, orang itu akan semakin menyiksa Rara.

***

Mungga, Diat, dan Indah kini memilih menyerah. Temannya sudah hilang. Ia kembali ke posko senior untuk memberitahukan dibagian informasi, bahwa Rara hilang sejak tadi malam.

"Mung, yat, biar aku saja yang melapor." Kata Indah memberitahukan temannya.

Keduanya hanya mengangguk mereka masih panik. Tak lama setelah itu, Indah kembali dan memberitahukan kepada Mungga dan Diat, bahwa sekarang bagian informasi sudah mengetahuinya dan mereka akan mencari.

"Oke, makasih ya Ndah. Kami berdua pergi duluan." Kata Mungga yang tidak lagi sabaran untuk mencari Rara sahabatnya.

"Tunggu Mung." Tapi entah apa yang membuat Indah menahan Mungga lagi.

"Kenapa lagi?" Tanya Mungga kebingungan.

"Senior mengatakan, bahwa kita tidak perlu ikut dalam mencari Rara. Itu hanya lebih sulit jika kalian ikut hilang." Jawab Indah.

Mungga dan Diat tidak setuju dengan keputusan seniornya, dan menghampirinya terlebih dahulu karena mereka akan memaksa agar bisa ikut. Jika memang tidak diizinkan, mereka akan tetap pergi.

"Kak, kami izin ikut mencari Rara." Ucap Mungga kepada sang senior.

"Kalian ini siapa?" tanya salah seorang senior, yang sedang bersiap-siap untuk mencari Rara.

"Aku Munggaran kak, dan ini Diat, kami berdua sahabatnya Rara."

Setelah mempertimbangkan, mereka tidak ingin menunda-nunda pencarian, akhirnya ia mengizinkan Mungga dan Diat untuk mencari Rara.

Tidak semua senior ikut mencari Rara, hanya beberapa senior laki-laki saja. Senior perempuan tinggal menunggu regu lain  yang sepertinya mereka semua sudah perjalanan pulang.

Di perjalanan mencari Rara, mereka tidak terlalu sulit karena sekarang jam menunjukkan pukul 10 pagi, dan masih sangat terang. Hanya saja karena rembulan telah berganti singgasana dengan mentari sejak tadi pagi, jadi hari ini sangat panas dan menembus pori-pori kulit mereka.

Mereka tidak memilih untuk berpencar, karena mereka takut salah satu dari mereka justru ikut hilang jika mereka berpencar. Jadi, mereka memilih untuk mencari bersama.

No One Knows (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang