H a p p y R e a d i n g 💓
****
...
1 bulan kemudian.
"Selamat pagi."
Suasana kelas sudah sangat berbeda sekarang. Aku menjadi lebih akrab dengan yang lain. Semua tampak ramah sekarang.
Mereka tersenyum ke arahku dan membalas ucapanku kini. Sekarang aku kelas 12. Dan kelasku masih sama dengan dulu. Hanya saja ada satu yang berbeda. Aku kehilangan satu temanku.
Menghadiri ekskul pramuka menurutku sudah sangat asing bagiku. Sejak dia tidak ada aku jadi lebih jarang melakukan kegiatan pramuka.
"Oi, ke kantin yuk. Jangan ngelamun terus lo."
Suara itu membuyarkan lamunanku. Aku pun beranjak dari kursiku menuju kantin dengan Diat.
Tidak terlalu banyak percakapan sampai kantin. Di sana aku melihat Nana, Indy dan Asya sedang duduk di kursi paling pojok kantin tersebut."Woy, yat. Gabung sama mereka yok."
Diat pun mengangguk menyetujui ajakanku."Halo, sisturrrrrr."
"Oi, brooo. Gabung gihhh."
Kami hanya mengobrol seperti biasa. Hanya bertanya mengenai mau makan apa, minum apa, tadi kelas apa, pertanyaan yang hampir setiap hari terdengar dikupingku.
"By the way, kalian bentar sibuk ga?" Tanya Nana yang memiliki pertanyaan yang berbeda dari yang lain.
"Mm, gue si gak. Emang kenapa?" Jawab Diat mewakili kami.
"Kalian mau ga bentar kumpul di rumah gue? Gue ada acara kecil-kecilan di rumah." Ajak Nana.
"Ohhhhh, jadi hari ini syukuran rumah baru lo? Haha" Ucap Asya yang setengah mengejek Nanas yang ternyata hari ini dia pindah rumah.
"Ihhh, apaan sih Sya. Iya, jadi gue hari ini pindah rumah. Kalian datang yah." Ajak Nana lagi dengan puppy eyes yang ia buat.
Kami geli melihatnya seperti itu. Dan kami pun langsung menganggukkan kepala tanpa melihat Nana yang semakin girang kami menyetujuinya.
04.15
Bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu. Tapi aku masih di dalam kelas. Entah apa yang membuat Pak Kano betah di dalam kelas ini. Dia berbicara tentang kelahiran anaknya yang ke 7 dan 8. Iya, anaknya kembar.
Pffftttt..
Sangat lama. Padahal setelah ini aku harus ke rumah Nana. Aku tidak terlalu memperhatikan pak Kano yang berbicara sedari tadi. Aku melipat tanganku ke atas meja dan membaringkan kepalaku di atasnya.
"Maaf Pak, saya boleh KELUAR duluan tidak? Saya ada acara setelah ini." Ucap Diat yang sedikit menekankan kata keluar agar Pak Kano peka. Dan itu membuat semua warga kelas menoleh ke arah Diat.
"Astaga, kenapa tidak ada yang menyadarkan bapak? Sekarang jam 04.17. Semuanya boleh pulang sekarang." Ucap pak Kano kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
No One Knows (COMPLETE)
Teen FictionFarah Tania Putri yang kerap disapa Rara, gadis pindahan dari Cibubur ke Bandung dan bertemu dua cowok aneh yang menjadi sahabatnya. Tetapi, satu hal yang mereka tak ketahui ada pada diri masing-masing. "Kita bertiga ini sahabat, kenapa masih menyim...