#24

26 8 0
                                    

H a p p y  R e a d i n g 💓

°°°°

...

Tidak terasa, sudah sebulan kepergian Diat. Tidak mudah melewati hari-hari yang sulit ini. Hari seperti dulu saat masih bertiga masih selalu teringat di dalam memori. Yang selalu terpikir dalam benakku adalah kata-kata Diat.
Kita bertiga ini sahabat, kenapa masih menyimpan rahasia. Coba untuk terbuka.

Yah, aku rasa kata-kata dari Diat itu menyadarkanku, seharusnya tidak ada lagi rahasia di antara kami. Meskipun sekarang Diat sudah tidak berada di dunia yang sama denganku dan Mungga. Namun, hampir tiap minggu kami berkunjung ke makam mendiang sahabatku itu. Makamnya mungkin tidak terlalu sunyi. Selalu ada bunga-bunga yang indah menemaninya.

“Ra, hari ini ke makam Diat yuk.” Ajak Mungga secara tiba-tiba.

“Oke, setuju.”

...

Setelah pulang sekolah, akhirnya kami berdua menuju ke suatu pemakaman mencari sebuah nisan bertuliskan nama Diat di sana.

“Halo yat, gua sama Mungga datang lagi, hehe.” Ucapku saat baru sampai.

“Halo yat, kayaknya sekarang gue mau nuntasin semua permintaan lo. Gue rasa sekarang gue udah cukup siap buat ngadepin semuanya. Dan semoga elo rela.”

Aku tidak mengerti ucapan Mungga tersebut. Dan hanya diam, mungkin saja ada janji antara mereka.

“Ra.”

Saat Mungga menoleh ke arah ku, aku tidak mengerti tatapan itu. Tetapi, kenapa kali ini aku merasa deg-degan.
“Sepertinya gua udah cukup siap Ra. Dan gue mau nuntasin di sini di depan Diat.”

“Apaan Mung?”

“Gue sebenarnya juga suka sama lo Ra. Udah lama banget malah. Tapi, bodohnya gue, gue gak pernah berani ngungkapin semuanya. Dan gue mau lo tau sekarang di depan Diat, supaya dia bisa tenang sekarang saat gue menyelesaikan semua permintaannya. Gue sekarang mau jagain lo bukan sebagai sahabat, tapi sebagai pacar gue. Lo mau Ra?”

“Ah, a? “

“A i a i, apa dah tuh Ra haha. Andai lo bisa liat Yat, sekarang mukanya Rara merah udah kayak kepiting rebus nih Yat hahaha.”

Ah sial. Lagi dan lagi. Tapi aku juga tidak bisa menyembunyikan perasaan yang dari dulu aku rasain terhadap Mungga.

“Ya Mung, gue mau. Gue juga udah dari lama suka sama lo. Dan maaf Yat, gue sama sekali ga tau kalau kita terjebak cinta segitiga di antara persahabatan kita ini. Dan maaf, gue ga pernah terbuka sama lo. Biarkan cerita kita yang dulu membungkam. Tetapi mulai sekarang semua harus tahu. Tidak ada lagi yang tidak akan tahu.”

Mungga meraih tanganku dan membawaku ke dalam pelukannya tepat di depan makam sahabatku. Aku berharap Diat tersenyum di sana melihatku dengan Mungga.

“Udah yuk, kita pulang Ra. Kami pulang dulu yah Yat, baik-baik lo. Sekarang gue udah dapetin Rara, hehe.” Ucap Mungga lalu menoleh ke arahku melemparkan sebuah senyuman yang sangat indah.

“Ayo Ra, naik ke motor. Gue anter pulang. Ceritanya udah selesai.”

“Hah? Cerita apaan Mung?” tanyaku kebingungan.

“Cerita tentang persahabatan, cinta, dan tentang No One Knows.

“Ah? Apa sih lo Mung. Ga jelas banget.”

“Hehe, ya udah cepetan naik sayang.”
Ah, aku merasa tidak terbiasa dengan panggilan ini. Tapi, hari ini aku sangat senang. Terima kasih Tuhan. Terima kasih mama, papa, Nana, Indy, Asya, dan mamanya Diat. Dan terkhusus kepada sahabatku Munggaran yang sekarang menjadi pacarku, dan Diat yang sekarang lagi nunggu aku dan Mungga di surga terima kasih banyak-banyak untuk menemani Rara selama ini.

Diary pada lembaran buku terakhir sangat singkat kali ini. Hanya ucapan terima kasih kepada semua orang yang selalu ada dalam hidup Rara.

Dan satu pesan Rara, jangan paksakan mimpi akan selesai. Kalian ingat perihal sosok yang kecelakaan dan memberi cincin kepada Rara? Dia tidak pernah muncul sekali pun setelah itu, karena hanya mimpi. Mimpi memang begitu bukan?

...

Terima kasih.

_______

Akhirnya cerita pertamaku selesai, sorry banget part terakhir ini pendek banget, cuma 500an kata hehehe, yah emang stoknya sampai situ doang gais wkwk, maap yah kalau ceritanya lagi-lagi gak jelas.

Makasih banget buat yang mau baca terima kasih banget yah, makasih buat temen-temen yang dukung gua. Thank you so much.

Setelah ini akan ada cerita baru lagi yah, makasih💓 cerita-cerita dari gue mungkin partnya lebih sedikit, karena gue gak sanggup huaa, nulis cerita yang sama-sama terus cukup membosankan, gue mau cari tokoh baru hehe, but sorry kalau masih kurang gais💓

BIG THANKS to my Readers love💓💓💓

No One Knows (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang