Sepulangnya dua puluh tiga anggota inti Remaja Masjid Brokoli Ijo ke rumah masing-masing, mereka semua memutuskan untuk tak mengadakan kegiatan lebih dulu selama dua hari kedepan ini. Walaupun tetap tak melarang anggotanya untuk main-main ke Masjid Tombo Ati, di mana markas mereka berada.
Tapi memang, untuk kegiatan Ramadhan di Masjid Tombo Ati, tidak dipegang oleh mereka sementara, seperti pengumpulan zakat, i'tikaf di sepuluh hari terakhir atau lomba yang diadakan saat nuzulul qur'an kemarin.
Tiga hari terakhir ini mereka putuskan untuk dihabiskan di rumah, santai-santai, menikmati waktu ramadhan yang terlewat banyak bersama keluarga.
Seperti Hitomi yang selalu punya kegiatan rutin bersama papanya, yaitu membuat roti untuk disediakan bagi para tamu yang akan datang ke rumahnya saat lebaran nanti. Papanya Hitomi memang punya usaha toko roti yang memiliki cukup banyak cabang.
Dulu Hitomi selalu bangga karena memiliki pipi chubby, mirip roti kasur kata teman-temannya. Cuma, semakin ke sini kok Hitomi jadi merasa pipinya bikin dia jadi kelihatan gendut, jadi Hitomi diet.
Tapi, kata Jaehwan, kakak laki-laki Hitomi, "Gak usah diet diet, kalo kamu kurusan, nanti kita gak mirip lagi."
Beda sama Junho, Dongpyo dan Eunsang yang akhirnya ketemu lagi sama Bu Miru, guru les privat mereka, setelah sekian lama cuma les lewat panggilan video.
Dan seperti hari-hari sebelumnya, Wooseok masih bertahan dengan agendanya, menggosok-gosok para siswa tingkat untuk memilih les berbasis online di tempat kerjanya saja. Padahal juga usahanya lagi berjaya banget, muridnya tersebar di seluruh penjuru negeri. Ya, maksudnya gak perlu lagi gitu nyulik-nyulik mirid dari bimbingan les lain.
Memang hobinya Wooseok saja bersaing sama orang lain. Kata lainnya, nyari ribut terus. Mungkin motto hidupnya, banyak musuh banyak pahala.
Minhee sama Hyeongjun, seharusnya juga ikut les sama Bu Miru, tapi katanya hari ini ijin dulu mau latihan sama anggota bandnya. Lagi sibuk, banyak dapat job setelah tujuh anggotanya, selain Minhee dan Hyeongjun, memenangkan lomba di Sobat Gurun Village kemarin. Bahkan band yang baru-baru ini terbentuk itu bisa mengalahkan grup yang sudah memiliki pengalaman dan jam terbang lebih tinggi, seperti Band Uniq bentukan Seungyoun contohnya.
Ngomong-ngomong tentang kekalahannya, Seungyoun jadi sentimen kalau dekat-dekat sama Minhee dan Hyeongjun. Padahal, kalah menang itu, kan, biasa.
Cuma, karena band Seungyoun dapat tempat nomer dua saja, jadi merasa kesempatan menangnya dirampas, padahal tinggal selangkah lagi. Tapi, setidaknya Seungyoun patut merasa bangga, karena latihannya selama ini membuat band miliknya bisa mengalahkan band Yerin.
Mungkin memang, genre religi adalah jalan ninjanya.
Katanya, Seungyoun habis ini mau belajar tilawatil Qur'an, biar waktu nyanyi pakai bahasa arab, cengkok dan tajwidnya bisa lebih 'dapet' dan masuk di hati penontonnya.
Beda lagi dengan Sakura, yang niatnya hari ini mau main game seharian, soalnya selama di Sobat Gurun Village, Sakura tidak bisa ikut memboyong PC game ke sana.
Tapi, waktu permainannya baru berjalan satu ronde, dosen pembimbing skripsinya tiba-tiba menelepon dan menanyakan bagaimana perkembangan jalannya skripsi Sakura. Sakura cuma ketawa-ketawa dipaksakan, dan bilang, "Iya bu, masih dalam proses," padahal juga hampir sebulan ini skripsinya mandek, tanpa perkembangan sama sekali.
Oke, demi wisuda di periode mendatang, Sakura harus kembali berkutat dengan jurnal dan penelitiannya.
Ya, namanya juga mereka sudah pergi untuk waktu yang cukup lama, hampir satu bulan, meninggalkan tanggung jawab mereka masing-masing ketika harus menjalankan tanggung jawab mereka sebagai anggota inti Remaja Masjid Brokoli Ijo.
Kembali ke rumah, niatnya mau rebahan sambil santai-santai, tapi nyatanya, seperti kembali ke kehidupan semula.
remaja masjid
KAMU SEDANG MEMBACA
remaja masjid 3― x1 ; izone ✔
Fanfictionmaaf, kita lagi puasa. | kpoplokal ©2020 syyouth- Parallel universe}