Mungkin suatu hari nanti, entah besok atau lusa atau hari-hari kedepannya, akan banyak orang yang bingung dengan, bagaimana bisa Hangyul dan Hyewon yang selama ini hanya saling tau, sekedar mengenal nama satu sama lain tapi tidak pernah terlihat akrab sama sekali itu, tiba-tiba saja bisa menjadi dekat?
Hangyul dan Hyewon memang mengenal satu sama lain, tapi tidak sedekat itu untuk bisa dikategorikan sebagai dua orang teman. Sekedar tau nama, bukan berarti teman, kan?
Hangyul dan Hyewon memang sejak lama kenal karena tinggal di satu lingkungan perumahan yang cukup berdekatan, dan membuat keduanya terjebak di tiga sekolah yang sama berturut-turut. Sejak SD, SMP sampai SMA. Bahkan sekarang keduanya sudah masuk universitas pun, lagi-lagi keduanya ada di satu tempat yang sama. Bukan hanya di satu universitas yang sama, tapi juga di satu fakultas yang sama.
Keduanya juga sempat menjalani masa magang di tempat yang sama, tinggal di satu atap yang sama, berbagi tugas dan segala macamnya.
Tapi, semua itu tak membuat Hangyul dan Hyewon tertarik untuk menjadikan satu sama lain sebagai seorang teman.
Hangyul dengan segala tingkah laku kocak dan tak terkendalinya dan Hyewon yang cenderung diam, walaupun bisa jadi seseorang yang lebih gila jika sudah bertemu teman dengan selera humor yang sama.
Hangyul yang tak segan untuk berteman dengan siapa pun, mulai dari teman satu angkatan, kakak tingkat, adik tingkat, satpam kampus, ibu kantin sampai dosen pun pernah di ajak nongkrong sama Hangyul. Sedangkan Hyewon, Hyewon juga punya banyak teman sebenarnya, Hyewon tidak semalu itu untuk membuka diri dengan orang baru, tapi ia lebih sering bergaul dengan teman-teman terdekatnya saja, di mana ia merasa lebih nyaman.
Hangyul yang tidak pernah malu untuk menunjukkan tingkah konyolnya di depan khalayak ramai, dan Hyewon yang kata kebanyakan orang cuma punya satu ekspresi.
Dua orang yang bertolak belakang, mengapa sekarang keadaannya jadi berbanding terbalik?
Semua dimulai dari tiga bulan yang lalu, saat Hangyul yang dimintai tolong oleh Woojin, teman sekampusnya, untuk menggantikannya sekali sebagai driver ojek online, menjemput customernya, soalnya Woojin mendadak dipanggil sama dosen. Sebagai teman yang baik, ya Hangyul mau-mau aja bantu, toh kelasnya sudah selesai dan dia sekarang cuma nongkrong-nongkrong gabut di kantin.
Tak disangka, kalau ternyata si pemakai jasa ojek online ini ternyata Hyewon.
Hyewon bingung, kok tiba-tiba yang muncul pakai jaket hijau-hijau ini malah Hangyul. Hangyul sendiri juga bingung, soalnya nama yang muncul di aplikasinya Woojin ini bukan nama Hyewon, tapi 'Karung Cabe'.
Serius, itu bukannya Hyewon sengaja ganti nama, tapi gara-gara Doyeon yang iseng terus Hyewon lupa mau ganti ke nama aslinya lagi.
"Mbak karung cabe, tujuannya sesuai aplikasi?"
"Nama gue Hyewon."
"Nama gue Hangyul."
"Gak nanya."
"Gue juga gak nanya."
Sepanjang perjalanan hanya diisi dengan kehampaan. Dua-duanya diam, tidak ada yang memulai obrolan. Walaupun hanya sekedar, "baru selesai kelas ya?"
Hyewon memang tak berniat untuk membuka percakapan lebih dulu, dan Hangyul sedang menahan diri untuk tidak bertanya apa-apa. Entah mengapa rasanya canggung, padahal Hangyul paling tidak suka dengan situasi ini. Tapi, karena gadis di belakangnya ini Hyewon, yang selama ini memang tak pernah ia ajak bicara santai, jadi takut awkward aja kalau Hangyul tiba-tiba basa-basi.
Jarak yang sebenarnya tak terlalu jauh itu jadi terasa lebih lama tiga kali lipat.
Sampai pada akhirnya keduanya sudah sampai ke tempat tujuan. Hyewon turun dan mengembalikan helmnya. Hangyul juga mau langsung tancap gas setelah tugasnya selesai.
Tapi tiba-tiba, papanya Hyewon muncul dari balik pintu pagar, "Mas, boleh minta tolong? Bantuin saya nangkep tikus kebon."
Hangyul yang dimintai tolong, tapi Hyewon yang mencak-mencak menolak, "Papa apaan, sih, enggak enggak."
Tapi, sebagai sesama manusia yang baik, Hangyul menerima permintaan tolong itu. Meninggalkan Hyewon yang masih ribut sendiri, Hangyul nyelonong masuk ke dalam pekarangan rumah Hyewon.
Dan entah bagaimana ceritanya sepanjang sisa hari itu dihabiskan Hangyul berada di rumah Hyewon. Mendadak akrab dengan papanya, mamanya juga mengajak Hangyul untuk makan malam bersama, untung saja Hangyul menolak. Eh waktu Hangyul mau pulang, Hangyul ditahan lagi sama abangnya Hyewon buat nobar pertandingan bola.
Semenjak itu, Hangyul dan Hyewon yang tak pernah terlibat dalam obrolan basa-basi, tiba-tiba jadi lebih sering bertegur sapa. Entah siapa yang memulai, yang jelas kedekatan itu mulai terbangun.
Sampai keduanya masuk dalam satu organisasi yang sama. Hangyul dan Hyewon menjadi anggota inti Remaja Masjid Brokoli Ijo.
Tapi, kedekatan itu semakin terbatas, karena keadaan. Yohan dan semua teman-temannya yang ada di sana.
"Kita kaya orang yang lagi selingkuh ya, Hye, mau ngobrol aja sembunyi-sembunyi." Bisik Hangyul yang langsung dibalas sikutan pelan dari Hyewon.
Mungkin, hanya dikesempatan ini Hangyul dan Hyewon bisa berbagi kedekatan, setelah sepanjang hari mereka tak bertegur sapa.
Setiap malam, dua puluh tiga anggota remaja masjid ini selalu menghabiskan waktu mereka di taman belakang Sobat Gurun Village. Begadang sampai malam, ada yang main gitar sambil bernyanyi ala kadarnya, ada yang cuma sekedar duduk-duduk sambil menikmati angin malam, ada juga yang rebahan di atas rumput sambil menatap ke arah langit gelap di atas sana.
Hangyul dan Hyewon juga ada di sana, selalu mengambil satu spot yang sama untuk duduk berdampingan. Bertukar kisah tentang bagaimana harimu atau hanya diam menikmati malam.
Sengaja juga, dekat-dekatnya waktu ramai seperti ini , biar tidak jadi fitnah, apalagi di bulan ramadhan begini.
"Capek gak, sih, gini terus?"
Ucapan tiba-tiba Hyewon sontak membuat Hangyul menolehkan kepalanya. Hyewon masih terdiam menatap lurus ke depan.
"Nanti, pasti ada waktunya."
Hyewon cuma mengangguk dan membiarkan jari-jarinya dimainkan oleh Hangyul.
"Eh, ngapain itu gandengan, kaya orang mau nyebrang aja." Celetuk Minju yang entah kapan ada di sana, menatap ke arah Hangyul dan Hyewon.
remaja masjid
weh remaja masjid apa ini 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
remaja masjid 3― x1 ; izone ✔
Fiksi Penggemarmaaf, kita lagi puasa. | kpoplokal ©2020 syyouth- Parallel universe}