Siang itu ada sebuah keributan di salah satu kelas. Jisoo yang selesai mengajar itu berjalan menuju kelas yang lumayan berisik itu. Waktu menunjukkan saatnya istirahat tapi kenapa para murid malah berkumpul di ruang kelas.
Suara musik di putar dan sorakan-sorakan itu terdengar jelas di pendengar Jisoo setelah dia sudah berada di depan kelas itu.
Ternyata sedang ada sebuah konser dance dari..........Hansol.
Mata Jisoo membelalak tajam saat di lihat adiknya itu sedang menari di atas meja. Kedua kancing bajunya di buka menampilkan dadanya dan sesekali dia menyelipkan rapp di dancenya.
"Wahhhhhh Hansol!!!! Kyaaaa"
"Oppa lihat kesini notice akuu....."
Semakin semangat Hansol menari sesekali mengedipkan matanya menggoda para murid gadis di sana.
Kegiatannya terhenti saat mata hazelnya bertemu dengan mata Jisoo. Dengan buru-buru Hansol turun dari meja mengancingkan kembali bajunya.
Telat
Jisoo sudah ada di depannya sekarang. Berkacak pinggang menatap adiknya.
"Aakkkkk sakit Noona."
"Panggil aku ssaem saat di sekolah!"
"Aaakkkk sakit-sakit."
Jisoo menjewer telinga Hansol membawa adiknya keluar dari kerumunan itu.
Sorakan kecewa terdengar dari para penggemar Hansol.
Di balkon sekolah sekarang Jisoo dan Hansol berada. Jisoo duduk di kursi di tanganya ada penggaris panjang. Tepat di samping Jisoo ada Hansol yang berlutut dengan kedua tangannya terangkat.
"Maaf Noona." rengek Hansol raut wajahnya dia buat seolah sangat menyesal.
Jisoo tau Hansol akan menjadi seorang idol nanti. Jisoo juga tau Hansol menjalani trainee di salah satu agensi besar. Tapi Jisoo tak suka dengan sifat Hansol yang suka memamerkan semua itu di sekolah. Bahkan bisa di lihat tadi adiknya itu membuka kedua kancing bajunya.
"Bisa-bisanya kau menari striptis di sekolahan!" penggaris yang Jisoo pegang dia sodorkan ke pinggang Hansol.
"Mana ada!? Aku ngedace Noona itu bukan menari striptis...ayolah jangan terlalu norak begitu."
Ctakk
Satu pukulan penggaris mendarat di betis Hansol. Salahkan dia sendiri karena tadi berdiri dan mengatai Jisoo.
Hansol kembali berlutut dengan kedua tangan mengusap betisnya.
"Kau bilang Noona norak?" penggaris kayu itu kembali Jisoo ayunkan.
Derrttt derrttt derrttt
Sebelum penggaris itu menyentuh punggung Hansol ponsel di saku Jisoo bergetar. Jisoo meletakkan penggarisnya merogoh saku celananya mengambil ponselnya.
Hansol bisa bernafas lega setidaknya dia tak jadi menerima pukulan penggaris itu lagi. Dia menurunkan tangannya menunggu Jisoo yang sedang menerima telefon itu. Mata Hansol membulat saat Jisoo yang baru saja brutal itu berubah menjadi lemah lembut saat menerima telefon itu.
Gestur ingin muntah Hansol lakukan saat dia mendengar Jisoo berkata sangat manja di sana.
Telefon itu berakhir. Jisoo tersenyum lebar setelah menerima telefon itu.
"Sudah sana kembali ke kelas...adikku sayang." kata Jisoo yang menepuk-nepuk puncak kepala Hansol.
"Heol?"
Mata Hansol melihat aneh ke kakanya itu yang sekarang meninggalkan nya sendiri di balkon sekolah itu. "Apa Noona memiliki dua kepribadian? Hiii seram."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate Pretty Boy ✔ (Seoksoo)
FanfictionCerita tentang Jisoo seorang perempuan yang lahir di tengah saudaranya yang tampan. Tampan tak selamanya beruntung. Ketampanan saudara Jisoo membuat Jisoo membenci lelaki tampan. Untuk Jisoo tampan adalah malapetaka. "Kau tampan aku tak suka denga...