'Berhenti memprovokasiku'
'Kau sudah tau aku tidak pernah bisa membencimu'
'Biarkan aku tetap seperti ini, agar kau tak perlu melihat wajahku'
'Jika enggan melihatku, kau tak perlu melakukannya. Tetaplah disana akan kupastikan kau tak perlu melihatku'
'Maafkan aku, karena menyukaimu'
Semua ingatan tentang Seokmin membuat Jisoo sulit untuk tertidur. Dia terpaksa bangun mendudukkan dirinya di kasurnya. Berfikir apa yang harus dia lakukan.
'Kau mau masuk ke dalam? Kalau kau masuk aku tidak akan membiarkanmu pulang'
Dia beranjak diam-diam keluar dari kamarnya. Mencoba setenang mungkin agar tidak membangunkan penghuni rumah lainnya.
"Ssaem?" sial Seungkwan baru saja keluar dari kamar mandi dan melihat Jisoo. "Mau kemana malam-malam begini?"
"Ah mencari udara segar. Aku tidak bisa tidur." kata Jisoo yang kemudian berjalan cepat menghindari Seungkwan.
Sampainya di ruang tengah ada Hansol yang sedang berlatih menari dengan headphone terpasang di telinganya.
"Kenapa dia menari di sini, bukan di kamarnya?" Jisoo berjalan mengendap-endap lalu berlari saat sudah sampai didekat pintu.
Aman saat dia keluar halaman rumah tidak ada orang di sana.
Tapi sampainya dia di depan gerbang ada Seungcheol yang sedang memberi makan kucing liar di sana. "Oh Tuhan kenapa semua orang di rumah belum tidur." Jisoo tak habis pikir. Biasanya rumahnya jika tengah malam gini pasti sudah sepi. "Ini juga kenapa pak tua ini memberi makan kucing segala."
Dengan cepat Jisoo berlari dari belakang Seungcheol. Membuat Seungcheol menoleh. "Sepertinya ada yang lewat. Apa ya?"
Berhasil Jisoo berhasil keluar dengan aman. Sekarang dia tengah berlari menyusuri jalan untuk pergi ke rumah Seokmin.
Senyum Jisoo tak berhenti mengembang di bibirnya. Kali ini dia benar-benar menginginkan Seokmin.
Di waktu yang sama Seokmin sedang bekerja di bengkelnya. Tangannya dengan lincah menyusun semua kayu menjadi sebuah perabotan yang indah.
Suara bel rumah berbunyi.
Saat ini Seokmin dan Jisoo saling berhadapan di depan pintu rumah Seokmin.
"Kau tau ini jam berapa?"
"Aku tidak akan pergi. Aku tidak akan pulang. Aku akan tetap bersamamu."
"Apa?"
Jisoo menarik lengan sweater yang di kenakan Seokmin. "Mari kita tetap bersama Seokmin. Aku tak mau berpisah darimu."
Seokmin melihat Jisoo yang menunduk dengan tangannya yang menggenggam erat lengan sweaternya.
"Jisoo. Aku tak bisa menahan diri sekarang." Tangannya menarik cepat tangan Jisoo membawa Jisoo masuk ke dalam rumahnya.
Setelah masuk ke dalam rumah. Mereka tak tau harus berbuat apa. Mereka hanya berdiri sambil berpegangan tangan. Canggung tapi tangan mereka saling menggenggam erat.
"Aku harus ke kamar mandi." kata Jisoo memecah kecanggungan itu.
"Ah okay."
Jisoo pergi ke kamar mandi. Saat itu Seokmin menyiapkan semuanya. Menyiapkan gelas wine dan beberapa lilin dia taruh di atas meja. Membuat suasana malam itu terlihat romantis. Kali ini Seokmin tak lagi berfikir dengan semua masalah dirinya dengan Jisoo. Dia ingin menghapus semuanya. Membuat lembaran baru dengan Jisoo. Hanya Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate Pretty Boy ✔ (Seoksoo)
FanfictionCerita tentang Jisoo seorang perempuan yang lahir di tengah saudaranya yang tampan. Tampan tak selamanya beruntung. Ketampanan saudara Jisoo membuat Jisoo membenci lelaki tampan. Untuk Jisoo tampan adalah malapetaka. "Kau tampan aku tak suka denga...