°3°

839 92 14
                                    

"Bapak lihat dulu proposalnya."

"Sudah tidak! Itu tidak penting lebih penting untuk beasiswa peserta Olimpiade. Musik bukan kebutuhan pokok sekolah ini."

"Tapi Pak-

"Sudah-sudah anda Jisoo Ssaem sebentar lagi kontrak anda habis di sekolah ini jadi jangan membuat kerjaan yang rumit untuk diri anda sendiri."

Dengan berat hati Jisoo keluar ruang kepala sekolah itu. Sambil menggerutu tak jelas. Proposalnya di tolak lagi. Dia hanya ingin murid yang cinta akan musik bisa meneruskan sekolahnya tapi ternyata tak banyak orang memandang sekolah musik itu sebagai hal yang baik.

"Sialan! Dasar botak menyebalkan. Makan anggrekmu sana!"

Jisoo sudah menendang-nendang udara di depan pintu ruang kepala sekolah saat dia sudah berada di luar. Di samping ruangan kepala sekolah itu ada banyak tanaman anggrek yang menjadi kesayangan kepala sekolah nya. Dengan iseng Jisoo menendang satu pot di sana dan yaaaa satu kelopak bunga jatuh membuat Jisoo mati kutu.

Sebelum ketauan dia lebih memilih melarikan diri.

Tapi langkahnya terhenti saat ada seorang melihat ke arahnya dari ujung koridor sambil memakan coco pie.

"Eh Chan Ssaem tidak melihat kan? Ah permisi." Jisoo segera melipir pergi setelah bertemu dengan seorang dokter sekolah tadi.

Lee Chan dokter muda itu hanya menatap Jisoo dengan santai sambil terus mengunyah pie nya.

~~~


Mendengarkan kepala sekolah berbicara saat rapat adalah hal membosankan bagi Jisoo dan Jihoon. Mereka berdua asik bermain ponselnya saat rapat berlangsung.

Sampai di saat.....

"Jadi! Untuk Jisoo Ssaem kalau saya melihat anda menyentuh anggrek saya lagi! Awas saja!"

Jisoo tersentak saat kepala sekolah tau jika dia yang mematahkan bunga satu-satunya di pot anggrek itu. Pikirannya hanya satu pasti dokter itu yang bilang. Mata Jisoo bertemu dengan mata dokter muda di sana dengan gerakan membunuh Jisoo menatap Chan dengan tatapan marah.

Chan yang di tatap hanya membuang muka tak memperdulikan.

Selesai rapat itu Jisoo menemui Chan tapi dengan santai Chan memberi Jisoo sebungkus coklat lalu berlalu.

"Dia tampan tapi kenapa dia aneh?" kata Jihoon yang sedari tadi melihat Chan yang hanya terdiam tak bersuara.

"Aneh dan dia jahat! Dia pasti yang melaporkan aku."

"Salahmu sendiri sudah tau anggrek kesayangan kepala botak itu. Masih berani menyentuhnya."

"Hais...semua lelaki tampan tidak pernah punya sifat yang baik!"
Jisoo berlalu menghentakkan kakinya kasar coklat yang tadi di genggamnya dia remat begitu saja.

~~~

"Haruskah kita besuk datang Jihoon-ah?"

"Harus! Kita makan besar besuk!"

Jisoo mengangguk sembari tangannya tak berhenti memoles biola usang.

Mereka berdua sedang ada di ruang musik. Membersihkan alat musik yang jarang di jamah itu.

Setelah di rasa bersih dari debu Jisoo memainkan biolanya. Alunan pelan dan indah membuat ruang musik yang terbengkalai menjadi hidup.

~~~

"Besuk ada reuni SMA kita."

"Aku tak akan datang dan tak akan pernah datang."

Sekarang Soonyoung dan Seokmin sedang berada di ruang kerja Soonyoung. Ya Seokmin merasa bosan terus-terusan di dalam apartemennya.

I Hate Pretty Boy ✔ (Seoksoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang