Flashback-Seokmin kirim alamat rumahmu. Ada yang ingin aku sampaikan padamu-
Setelah melihat pesan balasan Seokmin Jisoo segera berlari turun dari kamarnya.
"Eomma aku harus menemui temanku di sini." Jisoo menunjukkan pesan yang di kirim Seokmin tadi ke ibunya.
"Sekarang?" tanya Ibunya dan Jisoo hanya mengangguk semangat.
"Seperti kata kalian, aku akan menemuinya langsung untuk mengatakan aku menyesal dan tidak bersungguh-sungguh mengatakan hal buruk padanya. Maka dia akan memaafkanku kan?"
Jisoo bersemangat mengatakan itu semua."Kau tidak bisa melakukannya di sekolah besuk?" tanya Ibu Jisoo mencoba membujuk Jisoo karena saat itu sudah larut malam.
"Besuk karyawisata, aku harus segera minta maaf padanya agar bisa main dengannya besuk." Jisoo kekeh ingin pergi menemui Seokmin malam itu juga. "Ayolah, Eomma." Rengek Jisoo.
"Baiklah, Appa akan mengantarmu." Mendengar itu Jisoo kembali bersemangat. "Benarkah?"
Dengan senyum mengembang ayah Jisoo mengangguk. "Kau habis minum bir, tidak boleh menyetir." kata ibu Jisoo melarang.
"Ah benar. Maafkan ayah Jisoo-ah."
Raut wajah Jisoo kembali sedih dia kembali merengek ke ibunya. "Eommaaaa." dengan wajah imut dan menggemaskan Jisoo mana bisa ibunya menolak.
"Baiklah, Eomma antar." Senyum ibu Jisoo mirip sekali dengan senyum Jisoo.
"Baiklah Appa ikut."
"Kenapa ikut?" tanya ibu Jisoo.
"Appa ingin melihat siapa pria yang membuat anak gadisku bersemangat seperti ini. Ayo."
Mereka bertiga keluar rumah dengan wajah penuh senyuman. Betapa sayangnya kedua orang tua itu pada anaknya.
Langkah kaki Jisoo terhenti dia teringat sesuatu. "Bagaimana dengan Hansol?"
"Ah dia tertidur di kamarnya. Tidak apa-apa jika di tinggal. Kita juga tidak akan lama kan?" kata ibu Jisoo.
"Seungcheol! Appa dan Eomma akan mengatar Jisoo sebentar. Tolong jaga Hansol. Okay?" teriak ayah sebelum keluar rumah.
"Yaa!" teriak Seungcheol dari dalam kamar mandi.
Akhirnya mereka pergi bertiga. Dengan Jisoo yang bersenandung kecil di dalam mobil terlihat dia sangat antusias.
Semua sirna saat cahaya terang dan suara klakson mobil yang terdengar sangat kencang mendekati mobil mereka. Mobil mereka terpental keras hingga menghantam batu besar di sana setelah dari depan sebuat truk menabraknya.
Mobil hitam yang di kendarai ibu Jisoo itu terbalik. Samar-samar terdengar suara memanggil Jisoo.
"Jisoo-ah"
"Jisoo-ah"
Walaupun lirih itu sukses membuat kesadaran Jisoo pulih. Semua badannya sakit dia melihat ayahnya yang duduk di sampingnya. "Appa?" bahkan Jisoo hanya bisa mengeluarkan suaranya dengan sangat lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate Pretty Boy ✔ (Seoksoo)
Fiksi PenggemarCerita tentang Jisoo seorang perempuan yang lahir di tengah saudaranya yang tampan. Tampan tak selamanya beruntung. Ketampanan saudara Jisoo membuat Jisoo membenci lelaki tampan. Untuk Jisoo tampan adalah malapetaka. "Kau tampan aku tak suka denga...