°13°

478 63 3
                                    

"Sepertinya Seokmin tidak suka dengan wanita itu Ibu. Buktinya dia tidak menemuinya lagi."

"Huh." perempuan paruh baya itu menghela nafas. "Aku bingung apa yang harus aku lakukan untuk Seokmin lagi. Dia pembangkang sekali."

"Sudahlah Eomma dan Nenek berhenti mengurusi hidup Seokmin. Dia sudah besar dia sudah punya rencana hidup untuk dirinya sendiri pasti." Jeonghan lelah saat kedua wanita tua itu selalu saja sibuk mengurusi hidup Seokmin yang jelas tidak ingin di atur hidupnya itu.

"Ini demi kebaikan adikmu Hannie-ah. Lihat bukan perusahaan besar yang dia pilih. Malah hanya sekolah yang dia inginkan. Bodoh sekali." kata Nenek tua itu.

"Kan ada aku yang mengurusi semua perusahaan Nek. Tenang saja aku bisa."

"Menikahlah kalau begitu. Cari calon suami yang pintar dan suruh dia membantumu mengurusi perusahaan!"

"Tanpa suami aku bisa mengurusinya sendiri."

"Jeonghan!"

"Nenek! Hannie sudah bilang Hannie tidak ingin menikah!" dengan geram Jeonghan meninggalkan meja makan begitu saja.

Membuat sang Nenek mengelus dadanya dan sang Ibu memijat pangkal hidungnya. Kedua cucunya dan anaknya tidak ada yang bisa di andalkan.

"Lihat saja Hannie kau pasti akan menikah. Kau belum menemukan sosok lelaki yang kau cintai saja saat ini." kata sang Ayah yang sedari tadi masih sibuk dengan makanannya.



~~~



Sedari tadi muka Jeonghan hanya dia tekuk dengan tidak semangat. Tangannya sibuk menelusuri tablet nya tapi matanya tidak fokus disana.

"Kemana hari ini Nona?"

"Berapa kali aku bilang panggil aku Hannie jangan Nona!"

"Ah maaf. Kemana hari ini Hannie-ah?"
Seungcheol yang menyetir mobil Jeonghan malam itu hanya tersenyum sambil melihat Jeonghan dari kaca spion.

"Club. Otakku lelah aku ingin minum."

"Ada masalah?" tanya Seungcheol kepo. Jeonghan langsung mematikan tablet nya. Dia memejamkan mata dan menyadarkan kepalanya kebelakang.

"Seperti biasa kedua nenek sihir selalu memintaku menikah."

Seungcheol tertawa mendengarnya.

"Kau! Menepilah sekarang!"

Mendengar Jeonghan membentaknya seketika tawa Seungcheol terhenti dia menurut menepikan mobilnya. Tanpa di duga Jeonghan keluar dari sana dan berpindah tempat dari belakang ke kursi di samping kemudi di depan.

Mata Seungcheol menatap Jeonghan bingung. Jeonghan yang dengan tenang duduk dan selesai memang sabuk pengaman kini menatap Seungcheol. "Ayo jalan. Hari ini kita jadi teman bukan seorang majikan dan bodyguard nya."

Mobil kembali melaju dengan senyum yang terukir di bibir Seungcheol menciptakan cekungan indah di sisi pipinya.

Ruangan VIP di clup itu hanya berisi Seungcheol dan Jeonghan dengan beberapa botol alkohol di sana.

Mereka duduk saling berhadapan di sofa merah itu.

"Kau benar tidak ingin menikah?"

I Hate Pretty Boy ✔ (Seoksoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang