#2 INSECURE?

867 61 7
                                    

Hai, perkenalkan namaku Andrea. Usiaku akan menginjak 19 tahun di bulan Desember mendatang dan Hari ini, aku masih duduk di bangku SMA.
Di sekolah, aku hanyalah siswa biasa, tidak terkenal atau hampir tidak dikenal sama sekali. Bukan hanya adik kelas, mungkin teman seangkatanku tidak mengenal aku sama sekali.
Yang mengenalku mungkin hanya satu atau dua orang saja dengan beberapa guru yang mengajar.

Penampilanku ketika pergi sekolah selalu memenuhi aturan.
Dari mulai memakai sepatu hitam bertali, kaos kaki putih panjang, rok span di bawah lutut, pakai sabuk, kemeja lengan pendek, wajah tanpa make up dan rambut yang natural tanpa cat. Kalau kata teman-teman sekelasku, aku itu siswi cupu yang tidak tahu gaya berpenampilan.
Aku pengguna kacamata cembung, tapi tidak terlalu cembung.
Temanku dikelas hanya satu.
Ya, dia adalah teman sebangku aku dari kelas satu SMA. Namanya Dhea dan tak pernah berganti teman sebangku, selalu dia dari awal masuk sekolah SMA sampai akhirnya kami lulus.

Dhea itu orangnya baik, sopan, selalu menghargai orang dan yang paling terpenting dia tidak pernah membeda-bedakan teman.

Aku tidak memiliki teman lagi selain dia. Hidupku di sekolah sepi sekali. Apalagi jika Dhea tidak hadir sekolah. Aku sendiri dan benar-benar sendiri. Aku tahu kenapa mereka tidak ingin berteman denganku. Keadaan fisiklah yang membuat mereka menjauh dariku.

Aku terkadang kecewa dengan keadaanku saat ini, terutama keadaan fisik ini.
Aku insecure?

Search in google...
(Insecure adalah)

“Insecure adalah perasaan tidak aman, tidak tenang, gelisah, dan takut akan sesuatu kondisi. Perasaan ini bisa hadir karena banyak hal, misalnya karena merasa bersalah, malu, merasa banyak memiliki kekurangan dan tidak mampu.” 1 Mar 2020| https://www.mojok.com

Ah, sepertinya istilah itu tidak tepat bagiku. Definisinya sedikit berbeda dengan keadaanku saat ini, mungkin.
Aku bukan hanya merasa memiliki fisik yang buruk atau memiliki banyak kelemahan, tapi memang kenyataannya seperti itu, bukan hanya merasa saja. Buktinya teman-temanku menjauh dan tak suka dengan ku. Selain sikap teman sekelasku, mungkin dari diriku lebih terlihat nyata.
Akan aku beri tahu kenapa aku bisa berfikir seperti tadi.

Pertama, berat badanku diatas kata normal. Artinya badanku sekarang sedang dalam keadaan over weight.
Dimana tinggi badanku 160 cm dan berat badanku 70 kg.
Kata guru olahraga disekolahku, jika ingin menghitung berat badan normal, maka tinggi badan dalam satuan centi meter dikurangi seratus dan jika ingin menghitung berat badan ideal, maka hasil perhitungan berat badan normal dikurangi 5%. Jadi, saat ini tubuhku jauh dari kata normal, apalagi ideal.

Kedua, warna kulitku gelap. Tapi bukan gelap seperti orang yang selalu panas-panasan terkena sinar matahari langsung. Kurang lebih seperti warna gula jawa.
Ketika dikelas, aku selalu di ledek temanku karena warna kulitku yang gelap, lebih tepatnya paling gelap diantara teman yang lain di kelasku. Tapi aku biarkan saja, toh memang itu kenyatannya.

Ketiga, rambutku tidak sehalus dan sebagus teman-temanku. Tak tahu kenapa, rambutku itu agak sedikit mengembang. Jadi jika terkena sinar matahari, sehelai demi sehelai rambutku dapat terlihat. Apalagi jika tertiup angin tipis.

Aku pernah memiliki keinginan untuk berpacaran, tapi nihil. Mana ada laki-laki yang mau denganku.
Akhirnya, aku lepas jauh-jauh keinginanku itu dan berfokus pada pendidikan.

Awalnya aku tidak mempermasalahkan semua yang ada pada diriku, tetapi hari demi hari sepertinya mulut orang-orang semakin pedas daripada Samyang kesukaanku.
Keadaan mentalku semakin memburuk setelah aku mengalami body shiming dari teman-teman sekelasku.

“Eh, loe Andrea. Kagak punya cermin ya di rumah?”

“Eh, Andrea, kali-kali ke salon kek biar bagusan dikit.”

BEAUTINESS [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang