#6 KETIKA AKU JATUH CINTA

332 33 6
                                    

Jarum jam terus berputar, detik menuju menit, menit menuju jam, jam menuju hari, kalender terus membuka lembaran yang baru dan kisah baru yang datang menghampiriku.

Muncul satu kisah diantara pertemanan aku, Gea, Dion, dan Yanto yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Gea dan Yanto resmi menjadi sepasang kekasih. Ya, mereka telah berpacaran satu minggu yang lalu dan mengaku ke aku dan Dion satu minggu kemudian karena suatu kejadian.

Kejadian itu terjadi ketika aku, Dion, Gea dan Yanto sedang makan siang di sebuah restoran langganan kami.
“uhuk, uhuk.” Yanto tersedak jus jeruk yang di minumnya.

“Pelan-pelan dong, kamu nih suka bar-bar kalo minum.” Kata Gea sambil mengusap punggung atas Yanto.

“Kamu? Sejak kapan kalian bilang aku, kamu? Biasanya juga bilang gue, elo. Wah, ngikutin gaya aku bicara ya?” Tanyaku heran.

“iya, pake elus-elus segala lagi. Idih, apaan sih?” Dion bertanya penasaran.

“Yee, sirik aja loe para jomblo akut. Makannya kalo mau kaya gue cari pacar dong.” Kata Yanto.

“HAH, Pacar?” teriak aku dan Dion bersamaan sampai orang-orang yang duduk di sekeliling tempat kita duduk melirik heran.

“Oh iya lupa, kita belum kasih tau mereka ya?” Tanya Yanto pada Gea dengan tatapan baru nya.

“Iya, kita lupa. Kamu kasih tau deh sekarang!” Pinta Gea.

Akhirnya Yanto memberi tahu aku dan Dion tentang hubungan mereka saat ini.

“Gue sama Gea udah jadian seminggu yang lalu.” Kata Yanto kepada aku dan Dion yang membuat kami terkejut dan tersedak minuman masing-masing.

“uhuk, uhuk, uhuk.”

“uhuk, uhuk, uhuk.”

Meja kami sepertinya dipenuhi dengan suara batuk karena tersedak saat ini, sedangkan Yanto dan Gea hanya bengong melihat kami tersedak.

“Ih, kenapa si ni jomblo dua. Gitu aja kok kaget. Santuy broo.” Kata Yanto.

“seriusan loe to?” Tanya Dion memastikan.

“Serius lah, nanti pas lulus gue mau lamar dia yon.” Jawab Yanto yang terlihat sungguh-sungguh.

“Gak nyangka, ternyata ada kisah Dito sama Ayu 2 nih di depan mata.” Kataku kepada mereka.

“Eh, sabtu malam kita pergi ke bioskop yuk nonton, gue punya empat tiket nih!” Ajak Dion sambil memperlihatkan tiket bioskopnya.

“Ayuk.” Jawab aku, Gea dan Yanto dengan semangat.

Esok harinya sesuai perjanjian kita sebelumnya, aku akan bersiap pergi ke bioskop. Di depan rumahku sudah ada mereka bertiga menungguku.

Aku keluar dari rumah diantar ibu sampai depan pintu. Memakai dress bawah lutut namun eleghan dengan style korea ala aku yang gendut.

“Ibu, kita pamit ya! Andrea nya dipinjem dulu. Hehe.” Pamit Dion pada ibuku.

“Iya bu, dijamin aman. Assalamualaikum.” Kata Yanto.

“IYa ibu percaya sama kalian kok. Waalaikumsalam, hati-hati ya jangan pada ngebut.”

“Siap bu.” Jawab kami serempak.

Kemudian ibuku masuk ke dalam rumah dan aku menghampiri teman-temanku di halaman rumah yang sudah siap tancap gas.

Mereka semua saking akrabnya sama aku dan sering ketemu ibuku, jadi mereka manggil ibuku dengan panggilan yang biasa aku sebut buat ibu.

BEAUTINESS [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang