POV DION
"Jawabannya, I Love You 3000." Kata Andrea sambil mencubit hidung gue seperti orang gemas."Drea, loe apa-apaan lakuin ini ke gue, gue cinta sama loe, gue baper kalo diginiin sama loe." Gumam gue sambil memberhentikan mobil ke tepi jalan.
Gue sebenernya suka sama Andrea udah lama, tapi gak pernah berani untuk ngungkapin. Takut dia gak mau sama gue, dia kan anak baik, ngomong aja pake aku kamu, gak kaya gue. Jadi gue ngerasa gak pantes aja buat dia. Apalagi jadi suami dia, halu tingkat dewa. Kalaupun ditakdirkan untuk bersama, gue maunya nanti aja kalo udah mapan. Biar dia gak merasa sulit kalo hidup sama gue.
Dia itu menurut gue manis, baik, pinter, dewasa, imut, pokonya perempuan idaman di hati deh.
Kalau soal fisik dia gendut, gue gak masalah. Jaman sekarang, susah cari perempuan baik-baik apalagi kaya Andrea yang paket komplit.Gue juga gak mempermasalahkan warna kulitnya yang agak sedikit gelap. Menurut gue itu bukan gelap deh, tapi lebih tepatnya eksotis.
Kaya chef Farah Queen gitu lho, kulitnya juga mulus, bersih lagi tanpa noda. Hehe..
"Maaf Andrea, gue pernah liat loe lagi pake baju pendek. Tapi gue gak nafsu kok sama loe, Gue suka karena sikap loe, bukan fisik loe."Jadi, ketika kejadian game tebak lagu itu terjadi, maka gue harus memanfaatkan moment ini. Jarang-jarang Andrea mau deket gini sama gue.
Akhirnya gue memutuskan untuk mendekati Andrea lebih dekat lagi dengan tatapan dalam gue ke arah matanya yang cantik.Dan gue memberanikan diri untuk bilang "I Love You 10.000." Tapi Andrea malah mengalihkan pembicaraan gue dan menganggap itu Cuma bercanda. Ya sudahlah, mungkin belum saatnya.
Gue pikir, nanti setelah gue lulus dan mapan, gue akan ngungkapin sama dia dan langsung aja nikah, biar gak kelamaan dan gak akan di rebut orang.
Setelah kejadian itu, gue langsung tancap gas dan segera menuju bioskop.
POV ANDREA'S BACK
Setelah kejadian berlalu dan Dion memulai kembali perjalanan, akhirnya sampai juga di bioskop tujuan."Woy, lama amat si loe berdua. Gue sama pacar gue sampe pegel nunggunya." Kata Yanto ketika kami baru menginjakan kaki disana.
"Maklum bro, kita kan pake mobil gak pake motor, jadi gak bisa menghindar dari kemacetan. Kaya baru tinggal di ibu kota aja loe bro." Jawab Dion ngeles, padahal jalanan lacar-lancar aja.
"Macet di sebelah mana? Orang gue aja tadi lewat jalanan kosong kok, Adem ayem." Kata Gea.
"Ciehhh, abis belok kemana ni berdua? Ekhm." Kata Yanto menggoda aku dan Dion.
Tapi, dengan tenangnya Dion menjawab. "Jadi gini ceritanya, saat menit pertama di jam 19.00 atau lebih tepatnya pukul 19.01 kita masih sama-sama. Motor loe di depan mobil gue dan gue ngikutin di belakang loe. Tapi, pas masuk detik pertama di jam 19.01.01 gue kehilangan jejak loe dan kayaknya gue kejebak macet deh di jam 19.01.02 makanya gue lama."
"Ya elah broo, gue gak sebego itu kali, masa macet Cuma beda satu detik doang. Kalo gitu ceritanya, gue juga kena macet dong depan loe. Tukang ngibul." Kata Yanto sedikit kesal tapi tak benar-benar kesal.
"iya, iya maaf. Terimakasih sudah menunggu kami. Silahkan masuk, pintu teater telah dibuka." Kata Dion sambil menirukan suara yang suka muncul ketika pintu bioskop dibuka.
Aku dan Gea hanya bisa tertawa melihat kelakuan mereka berdua. Lumayan lah, penghibur dikala jenuh melanda, apalagi kalo lagi mumet di kampus. Mereka suka ada aja tingkahnya yang membuat aku dan Gea tertawa.
Kami pun masuk menuju bioskop. Kursi kami bersampingan, dimulai dari sisi kanan Dion, kemudian aku, disampingku ada Gea, di sisi paling kiri ada Yanto dan di sisi sebelah Yanto orang lain. Hehe..
Sebenarnya aku, Gea dan Yanto belum mengetahui film apa yang akan di tonton. Judulnya aneh, gak bisa ditebak, ini gendre fimnya juga gak tau. Tapi kita ayo-ayo aja diajak nonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTINESS [Tamat]
RomanceINFO!!! CERITA TETAP SAMA, HANYA DIPERBAHARUI JUDUL DAN SAMPULNYA SAJA. Judul Lama: Beautiful In My Life Judul Baru: Beautiness CANTIK? Aku Andrea, si wanita gendut berkulit hitam yang sedang berjuang untuk menjadi diri sendiri dan menumbuhkan ra...