#8 BERTEMU DIA. LAGI?

281 29 9
                                    

Kisah selanjutnya ada di tempat kerjaku. Dimana aku hanya memiliki teman dan tak memiliki sahabat.
Kondisi fisikku masih sama seperti dulu taka da yang berubah. Hanya rambutu saja yang sering ku ikat supaya tidak terlihat mengembang.

Sekarang, aku sudah mengenal make up. Mulai dari mencoba memakai lipstick, mascara, eye liner kemudian merembet ke paket komplit seperti wanita di luaran sana yang suka membuat make up tutorial.

Penampilanku menyesuaikan profesi yang aku emban. Aku bekerja di sebuah perusahaan ternama di ibu kota, perusahaan besar yang bergengsi dan memiliki ranting tinggi.
Aku memegang jabatan sebagai Manager Personalia, dimana tugasku melakukan proses dan prosedur rekrutmen yang mencakup searching, interview, test dan seleksi, menangani seluruh perizinan ketenagakerjaan, menangani kegiatan training dan evaluasi karyawan, serta tugas-tugas lainnya yang sesuai dengan jabatanku.

"Kumpul semua di loby sekarang." Kata seorang pegawai memberitahu semua karyawan.

Aku menuruti perintahnya untuk berkumpul di loby, sebelumnya aku tidak tahutujuan semua karyawan di kumpulkan di loby.
Ternyata setelah aku sampai disana, ada pengumuman dari pemilik perusahaan. Katanya akan ada pergantian kepemilikan perusahaan tempat aku kerja, dan dia adalah anak dari pemilik perusahaan ini yang menggantikan ayahnya yang sudah ingin pensiun dari dunia kerja dan ingin menikmati masa tuanya.

"Ok, kita bisa memulainya sekarang?" Tanya seseorang yang sepertinya tidak asing bagiku, kemudian di jawab oleh semua kayawan "Iya pak." Dengan senyuman hormatnya.

"Pertama, saya ucapkan terimakasih kalian sudah bersedia untuk berkumpul disini, dan mohon maaf jika saya engganggu waktu kerja kalian. Supaya tidak membuang waktu lama, perkenalkan nama saya Dion Adiwijaya, Saya akan menggantikan posisi ayah saya di perusahaan ini. Semoga kalian semua betah bekerja dengan saya dan semoga saya bisa bekerja sama dengan baik bersama kalian untuk memajukan perusahaan ini menjadi lebih baik dan sangat baik."

Aku terkejut mendengardia menyebutkan namanya, ternyata itu Dion sahabatku dulu. Dion yang namanya selalu ku simpan dalam hati, Dion yang membuat aku jatuh cinta dan memendam rasa selama bertahun-tahun.

Tuhan, kenapa dia hadir kembali dalam hidupku? Sepertinya akan lebih sulit melupakannya ketika sering bertemu setiap hari.

Setelah pengumuman selesai dan semua karyawan kembali ke tempat kerja masing-masing, aku menghampiri Dion yang sedang berjalan sendiri.

"Dion." Panggilku refleks dengan ucapan yang tidak seperti karyawan kepada pimpinan.

"Iya, ada yang bisa saya bantu?" Jawabnya sebelum melirikku yang berada tepat di belakangnya.
"Eh, ini...." Dion berusaha mengingat.

"Iya, ini aku Andrea. Dion sahabatku waktu kuliah kan?" Kataku.

"Drea, hai. Pangling ya kamu sekarang. Kamu kerja disini?"

"Iya, nih yon. Gak nyangka bisa ketemu lagi, aku kira ini bukan perusahaan ayah kamu."

"Iya nih, gak nyangka aku juga. Makin cantik aja kamu Drea. Gimana nih kabar pacar?"

"Haha... Aku masih setia menjomblo yon. Kamu gimana?"

"Sama aku juga, ternyata kita masih senasib ya."

"Ah, masa sih? Aku gak percaya. Seorang Dion pemilik perusahaan ternama di ibu kota masih menjomblo."

"kamu tuh ya, suka di lebih-lebihin. Aku udah ada sih perempuan. Tapi belum berani nyatain, takut ditolak."

"Aneh kamu, gak akan lah. Siapa sih yang mau nolak laki-laki mapan, tampan, sholeh kaya kamu." Kataku dengan perasaanku yang sedikit kecewa atas pernyataannya tadi.

BEAUTINESS [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang