26. Sungai Han

5 2 0
                                    

       Mobil Venn hitam milik Seok Jin terparkir rapi di parking area sekitaran sungai Han. Cuaca juga sangat mendukung untuk piknik. Udaranya segar, dan sedap dipandang mata. Air di sungai tampak memantulkan cahaya matahari, sehingga terlihat gemerlap. Di sana juga ada beberapa orang yang sedang piknik, bersepeda, jogging, dan sekedar jalan jalan. Pagi di sungai Han memang yang terbaik.
       Entah sudah berapa lama mereka tidak mengunjungi sungai Han. Begitu turun dari mobil, mereka langsung merasa damai menghirup udara di sana. Akhirnya mereka bisa pergi bersama walaupun hanya ke sungai Han.
       "Ya . . . . Oremanuida," gumam Jimin.
       "Di sini udaranya selalu segar," sahut Yoon Gi.
       "Rasanya menyenangkan," balas Kim.
       "Aku tidak sabar ingin berkeliling," ujar Jungkook.
       "Kalau begitu ayo pergi," Jimin menggandeng Kim dan Jungkook menuju ke jembatan, sedangkan yang lain berjalan santai.
       Mereka benar benar menikmati jalan jalan hari ini. Mereka melihat pemandangan dari atas jembatan, bermain percikan air, berfoto ria, bahkan mereka juga menyewa kereta kayuh. Kim tampak bahagia hari itu. Berkeliling sambil mengayuh kereta bersama oppa oppanya.
       Kereta itu berisi 2 kursi di tiap gerbongnya. Agar keretanya terus melaju, pedalnya harus terus dikayuh. Kim dan Jungkook berada di gerbong paling depan. Paling depan dan paling berisik. Dibelakangnya, Jimin bersama Taehyung. Lalu Seok Jin dengan Ho Seok, dan Nam Joon dengan Yoon Gi di gerbong paling belakang. Kalau biasanya Yoon Gi terlihat malas, kali ini sangat antusias dan banyak tersenyum. Semua orang benar benar merasa senang saat ini. Mengayuh keretanya memang melelahkan, tapi terasa menyenangkan saat dilakukan bersama sama.
       Asyiknya mereka bermain sampai tidak terasa sudah waktunya makan siang. Setelah main kereta, mereka baru merasa perut bergejolak minta diisi. Tubuh juga sudah lemas dan tidak sesemangat pagi tadi.
       "Ayo kita cari tempat untuk makan siang," ujar Ho Seok sembari berjalan usai naik kereta kayuh.
       "Keurae. Maljhayo," balas Jungkook dengan napas yang mulai naik turun kelelahan.
       "Aku mulai lapar," ujar Kim tertunduk lemas. Mereka benar benar lowbatt.
       "Aku akan pergi mengambil keranjang bekal," Seok Jin kemudian berlalu menuju mobil.
       "Hyung, aku ikut!" seru Nam Joon sambil berlari mencoba menyamai langkah Seok Jin.
       Sementara Nam Joon dan Seok Jin mengambil bekal, Yoon Gi, Ho Seok, Jimin, Taehyung, Jungkook, dan Kim mencoba menemukan tempat yang bagus. Pastinya harus bersih, luas, dan teduh.
       "Aku rasa di sana bagus," Yoon Gi menunjuk sebuah padang rumput dekat sungai. Teduh, bersih, dan juga luas. Dan, bisa langsung memandang sungai yang terkena pantulan sinar matahari.
       "Aku sudah lelah sekali," Kim langsung merebahkan di atas rumput. Sama sekali tidak peduli jika tubuhnya mungkin akan terasa gatal. Tapi sesaat kemudian, Jimin dan Jungkook turut berbaring juga.
       "Yang benar saja kalian berbaring di situ. Kalau punggung kalian gatal gatal bagaimana?" tegur Ho Seok seraya terduduk melepas penat bersama Yoon Gi dan Taehyung di sebuah batang pohon yang tak jauh dari tempat dimana Kim sedang tiduran sekarang.
       "Mereka tidak akan dengar," ujar Yoon Gi. Memang benar. Mereka sama sekali tidak mempedulikan teguran Ho Seok.
       "Bukankah langitnya sangat indah?" tanya Kim sambil memandang langit biru yang cerah.
       "Eung. Areumdaun jeongmal," (Ya. Sangat indah) jawab Jungkook.
       "Ayo kita ambil foto jari bersama," usul Jimin.
       "Terdengar bagus," jawab Kim setuju seraya mengeluarkan ponsel dan menyalakan kamera.
       "Aku juga mau ikut," Taehyung turut bergabung tiduran di atas rumput.
       Kim mengacungkan 2 jarinya membentuk huruf "V" ke arah langit. Diikuti Jimin, Jungkook, dan Taehyung yang juga melakukan hal serupa. Kim membidikkan kameranya ke arah langit, dan . . .
       Cekrek
       Satu foto kenangan telah mereka buat dan sekarang sudah tersimpan di galeri ponsel Kim. Jungkook terkekeh melihat hasil gambarnya. Rupanya ukuran jari mereka sangat berbeda. Jungkook merasa geli bahkan sampai tertawa saat melihat bentuk jari Kim.
       "Yak yak, coba berikan padaku," Ho Seok penasaran ingin melihat hasilnya juga.
       "Eung? Ahahahaha . . . . Hahaha . . . . Neomu kiyowonde," (benar benar menggemaskan) Ho Seok tertawa saat melihat hasil fotonya yang terlihat manis dengan langit biru cerah sebagai backgroundnya.
       "Jari Kim benar benar sangat mungil," ujar Yoon Gi seraya tersenyum geli. Jari Taehyung adalah yang paling besar dan panjang. Jari Jungkook terlihat normal, dan jari Jimin sedikit pendek juga sangat berisi. Sedangkan jari Kim sangat kecil dan mungil juga berisi. Kalau dilihat perbedaannya, sudah pasti akan terlihat lucu.
       "Apa yang kami lewatkan?" Nam Joon kembali bersama Seok Jin dengan keranjang bekal dan tikar di tangan masing masing. Kim, Jungkook, Taehyung, dan Jimin lalu bangkit dan berdiri.
       "Mereka mengambil gambar. Lihatlah," Ho Seok menunjukkan foto tersebut pada Seok Jin dan Nam Joon. Mereka berdua juga langsung tertawa saat terfokus pada jari mungil Kim.
       "Kiyowo," ujar Nam Joon.
       Seok Jin menggelar tikar di atas rerumputan lalu meletakkan keranjang bekalnya tepat di tengah karpet. Yang lain kemudian berkumpul dan mengeluarkan isi keranjang yang berupa aneka snack, onogiri, ramyeon, termos air panas, jeyuk-pokkeum, telur gulung, dan kimchi.
       "Oppa . . . . Geu ramyeoneun . . ." ujar Kim ragu ragu sambil menatap Nam Joon yang sedang menyeduh ramyeon.
       "Waeyo? Kau juga mau ramyeon? Haruskah kita makan berdua?" balas Nam Joon.
       "Apa boleh?"
       "Keureomyeo."
       "Aaa, gomawo. Saranghaeyo oppa," Kim mendekati Nam Joon dengan wajah berbinar.
       "Ani, keureojima Kim(ssi). (Jangan lakukan itu, Kim). Mana mungkin kau mengatakan itu hanya pada Nam Joon hyung," protes Jimin.
       "Ne? Aaa, mianhaeyo. Manhi saranghaeyo, yeoreobun," jawab Kim kemudian.
       "Mashikaejuseyo!" (selamat menikmati semua!) seru Nam Joon sebelum melahap ramyeon cup yang ia makan berdua dengan Kim.
       "Makan ramyeon di tepi sungai seperti ini, rasanya sangat berbeda," ucap Ho Seok sambil menjimpit kimchi dengan mulut sementara mengunyah.
       "Nuansanya jadi lebih nikmat, bukan?" balas Yoon Gi.
       "Sendainya kita bisa sering pergi ke sini," ujar Seok Jin.
       Makan siang di tempat terbuka seperti sungai Han memang terasa begitu nikmat. Angin bertiup dan cuaca yang cerah, tidak ada yang lebih baik daripada ini. Satu cup ramyeon dan juga kimchi, makin lengkap dengan daging jeyuk-pokkeum dan telur gulung. Sempurna. Semua tahu, orang Korea penyuka ramyeon. Juga harus selalu ada nasi. Onogiri dan kimbab, luar biasa lezat.
       "Keuraesseo, apa rencana untuk malam ini?" tanya Seok Jin sambil memakan snack.
       "Apa yang akan kita lakukan?" tambah Jungkook sambil makan snack. Ya, sekarang mereka sedang makan snack.
       "Maratang?" celetuk Taehyung.
       "Waaaaah," Jimin melotot sambil menaikkan alis. Seolah dia mengatakan,'itu ide yang sangat hebat.'
       "Eung, terdengar sangat lezat. Ayo kita lakukan," ujar Kim setuju.
       "Kita akan singgah di minimarket saat pulang nanti, untuk membeli bahan. Eottaeyo?"usul Seok Jin.
       "Gwaenchanhaegeogatae," (aku rasa tidak apa apa) jawab Nam Joon.
       "Eung, gwaenchanhae," timpal Yoon Gi.
       "Apa semua sudah selesai makan? Ayo kita bersihkan," ajak Ho Seok.
       "Ne!" seru Jimin, Jungkook, Taehyung, dan Kim serempak.
       Usai makan siang dan makan snack, mereka mengumpulkan cup bekas ramyeon, pembungkus onogiri dan snack, lalu membuangnya di tempat sampah. Seok Jin kembali memasukkan wadah bekas jeyuk-pokkeum, kimchi, telur gulung, dan termos ke dalam keranjang. Sisanya menggulung karpet lalu membawanya kembali ke dalam mobil.
       Piknik di sungai Han sepertinya sudah dirasa cukup untuk hari ini. Karena mereka masih harus membeli  bahan untuk membuat maratang, jadi mereka harus pulang lebih awal agar bisa beristirahat. Mereka juga benar benar tidak menyia nyiakan waktu bersama Kim. Mereka melakukan banyak hal yang menyenangkan sebelum Seok Jin, Jimin, Taehyung, Yoon Gi, dan Kim harus kembali ke Daejeon.

                                  🎈

OUR HIDDEN FAMILY 2: THE THRUTH UNTOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang