29. Happy Shopping

6 2 0
                                    

       "Eotteyo?" tanya Ho Seok begitu Kim turun dari lantai 2.
       Kim menghembuskan napas.
       "Yoon Gi oppa juga sibuk. Jadi aku mengajak Jungkook oppa saja," jawab Kim dengan nada sedikit kecewa seraya duduk di samping Ho Seok.
       "Keuraeyo? Kalau begitu tidak jadi masalah," jawab Ho Seok enteng.
       "Nam Joon(ah), kau juga harus ikut," ujar Seok Jin.
       "Hyung, ini pekerjaan penting. Aku tidak bisa meninggalkannya," tolak Nam Joon.
       "Jangan terlalu serius bekerja. Kami akan pulang sore ini, setidaknya lakukan sesuatu yang menyenangkan di saat saat terakhir. Kau lanjutkan pekerjaanmu nanti saja," bantah Seok Jin.
       "Tapi hyung, aku bisa keteteran kalau menumpuk."
       Ho Seok, Taehyung, dan Kim hanya bisa menonton. Penonton silent.
       "Seberapa banyak pekerjaanmu sebenarnya, hah? Apa sebanyak pekerjaanku? Berikan laptopmu. Akan kukirim pada Chan," cecar Seok Jin sambil meraih paksa laptop milik Nam Joon.
       Nam Joon bungkam. Seok Jin bersikeras menyuruhnya ikut bersama Kim. Sampai laptopnya dirampas seperti itu.
       "Kenapa kau diam saja? Cepat ganti pakaianmu," perintah Seok Jin.
       Nam Joon pasrah.
       "Keurae," ujarnya sambil beranjak ke kamar, mengganti pakaian. Apalah dayanya.
       "Kau tidak ganti pakaian?" Seok Jin beralih menatap Ho Seok.
       "Aniya. Aku begini saja," jawab Ho Seok santai.
       "Aku akan mengambil jaket di kamar," Kim juga pergi ke kamarnya mengambil jaket. Sementara suasana di ruang tamu menjadi hening. Tidak ada yang bersuara setelah Seok Jin mengomeli Nam Joon semenit yang lalu. Sampai kemudian Jimin datang bergabung dengan segelas cokelat panas di tangannya.
       "Apa ini? Cokelat panas?" tanya Taehyung.
       "Mmm," gumam Jimin lalu duduk. Sebelum Jimin meletakkan gelasnya di meja, Taehyung buru buru meraihnya kemudian ia seruput. Ah, lezat sekali.
       "Buat sendiri kalau mau," protes Jimin.
       "Aku hanya minum sedikit," Taehyung membela dirinya sendiri.
       "Oke. Ayo berangkat," Jungkook baru saja selesai mandi dan ganti pakaian. Dan sekarang siap pergi sesuai dengan kemauan Kim.
       "Jungkook(ah), penampilanmu terlalu sempurna. Kalian hanya mau pergi belanja, 'kan?" ujar Jimin.
       "Benarkah? Tapi aku merasa ini biasa saja," Jungkook melihat baju yang ia kenakan. Tampak biasa saja baginya. Padahal dia hanya menggunakan sweatshirt dan celana panjang serba hitam.
       Serba hitam. Ya, serba hitam. Sweatshirt lengan double, celana panjang dengan banyak kantong, dan sepatu boots yang semua muanya adalah hitam. Tapi Jungkook memang menawan dengan outfit yang ia kenakan saat ini. Sweatshirt lengan double terlihat cocok. Sebenarnya itu bisa dipakai saat musim dingin atau musim panas. Lengannya ada yang pendek dan ada yang panjang. Karena Jungkook memakainya sebagai lengan panjang, jadi terlihat bersusun. Seolah ia mengenakan 2 baju. Baju lengan panjang di dalam, dan lengan pendek di luar. Padahal itu hanya 1.
       "Tunggu. Nam Joon sedang ganti pakaian. Kim masih mengambil jaketnya di atas," jawab Ho Seok.
       "Nam Joon hyung akan ikut?"
       "Mmm," gumam Ho Seok.
       "Kim bilang, dia sibuk."
       "Aku memaksanya," sahut Seok Jin. Jungkook manggut manggut.
        "Nam Joon oppa belum selesai?" Kim turun sambil membawa long coat berwarna cream.
       "Ajig," jawab Jungkook lalu ia dan duduk sembari menunggu Nam Joon selesai ganti pakaian.
       "Hyung, kau benar benar mengirimnya pada Chan," Ho Seok mengintip laptop Nam Joon yang Seok Jin pegang.
       "Eung," jawab Seok Jin singkat.
       "Menurutmu dia bisa mengerjakannya dengan baik?"
       "Kau tidak mengenal Nam Joon kita. Jika skill Chan tidak mumpuni, Nam Joon tidak akan mempekerjakannya. Angeurae?"
       "Aah, benar juga," Ho Seok manggut manggut.
       "Ayo pergi," Nam Joon turun dari tangga siap berangkat.
       "Hyung, padahal kau hanya memakai baju kaos. Kenapa lama sekali?" protes Jungkook. Lama menunggu tapi rupanya Nam Joon hanya mengenakan kaus oblong, celana panjang berwarna abu abu tua, topi hitam, dan sepatu sneakers.  
       "Mianhae. Aku bingung harus memakai apa," jawab Nam Joon.
       "Khajja," Kim dan Ho Seok bangkit bersamaan.
       "Apa kau membongkar isi lemari?" tebak Ho Seok.
       "Sepertinya begitu."
       "Astaga," gumam Kim.
       "Keundae, hyung . . . Pekerjaanku," Nam Joon masih menghawatirkan pekerjaannya.
       "Geogjeongma. Aku sudah mengirimnya pada Chan. Nikmati saja jalan jalannya," jawab Seok Jin. Meyakinkan.
       "Hah, ya sudah kalau begitu," pasrah Nam Joon.
       "Ayo pergi. Cepat cepat," Ho Seok meninggalkan rumah bersama Jungkook, Nam Joon, dan Kim.
       "Nikmati harimu!" seru Jimin.

OUR HIDDEN FAMILY 2: THE THRUTH UNTOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang