20. Snack Party

8 2 0
                                    

       Akhir pekan, akhir pekan. Ayo kita pergi liburan.
       Sore ini semua orang sibuk mengemas barang masing masing. Pakaian dan segala macam semuanya masuk ke dalam koper. Hari ini semua orang pulang ke rumah dengan cepat. Taehyung, Kim dan Jimin pulang kuliah, Seok Jin dan Yoon Gi pulang bekerja. Sekarang memang masih hari Jumat. Mereka sengaja berangkat ke Seoul hari ini, supaya Sabtu besok mereka sudah ada di sana dan akan kembali ke Daejeon Minggu sore.
       Kim sudah siap dengan setelan casual favoritnya. Memakai kaos oblong oversize warna putih, celana jeans, sneakers putih, dan rambut pendek digerai. Cuacanya saat ini benar benar bagus. Oppa oppa yang lain juga memakai sweater dan kaus tipis sekarang.
       Kim berdiri di samping mobil sambil memegang ponsel, power bank, dan earphone. Menatap oppa oppanya yang sedang memasukkan koper koper ke dalam bagasi mobil. Ponsel, power bank, dan earphone. Itu adalah 3 benda yang wajib Kim bawa kemana pun. Dia menyukai musik, dan sangat tidak suka ponselnya lowbatt.
       "Hah, selesai," desah Jimin usai memasukkan semua koper ke dalam bagasi mobil.
       "Apa itu melelahkan?" tanya Kim.
       "Ya, sedikit. Aku berkeringat," Jimin mengibas kibaskan tangannya.
       "Keuraeyo? Kemarilah," pinta Kim.
       Jimin lalu menunduk dan Kim mengusap peluhnya dengan tangan.
       "Gumawo," Jimin tersenyum.
       "Padahal kita hanya pergi selama 2 hari. Kenapa membawa banyak sekali barang?" omel Taehyung dengan napas yang masih naik turun.
       "Semua yang kubawa itu penting," sahut Jimin.
       "Aku juga membawa barang secukupnya. Lagipula kita pergi ke rumah kita sendiri, kan?" sambung Kim.
       "Sepertinya Jin hyung yang membawa barang paling banyak," ujar Yoon Gi.
       "Yedeura, kkeutnasseo?!" (semuanya, apa sudah selesai?) Seok Jin setengah berteriak.
       "Neee!" jawab semua serempak.
       "Khajja!" teriak Seok Jin semangat sembari masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi.
       "Khajja!" seru yang lain sambil menyusul masuk ke dalam mobil. Yoon Gi duduk di depan, sedangkan Taehyung, Kim, dan Jimin di belakang.
       Ini akan sangat menyenangkan. Akhir pekan besok juga akan menyenangkan. Rasanya rindu sekali pada rumah. Karena itu, mereka merasa sangat senang akhirnya bisa pulang ke rumah setelah hampir 2 bulan. Mobil mulai melaju membelah jalanan. Waktu menunjukkan pukul 16:00 KST. Kurang lebih 1 jam perjalanan dari Daejeon ke Seoul. Mungkin mereka akan tiba di sana saat gelap.
       "Apa ada yang membawa camilan?" tanya Taehyung.
       "Aku membawanya di belakang," jawab Kim.
       "Aah, juhaeyo," (bagus sekali) sahut Jimin.
       "Haruskah aku mengambilnya sekarang?" tanya Kim lagi.
       "Dimana kau menyimpannya?" Taehyung mencoba mencari snack di belakang kursi.
       "Aku memasukkannya dalam kantong kertas," ujar Kim.
       "Apa yang ini?" Taehyung mengambil paper bag yang menggembung. Kelihatannya penuh dengan camilan.
       "Kau juga bawa air minum?" Jimin memastikan sambil ikut mengais camilan apa saja yang Kim bawa.
       "Aku juga membawa cola," jawab Kim. Kantong paper bag benar benar penuh dengan camilan. Mulai dari snack, aneka roti, permen, air mineral, bahkan Kim juga membawa beberapa kaleng cola. Kim memang tidak suka cola. Tapi karena oppa oppanya suka, jadi Kim membawanya saja.
       "Kim(ssi), kau membawa permen?" tanya Seok Jin sambil fokus mengemudi.
       "Ya, aku membawanya. Oppa mau satu?"
       "Eung."
       Kim membuka bungkus kemasan permen rasa kopi. Sengaja Kim memilih rasa kopi dari sekian banyak permen aneka rasa yang ia bawa. Mungkin Seok Jin ingin makan permen untuk mengusir kantuk. Jadi Kim memberinya permen rasa kopi.
       Kim langsung menyuapkan permen tersebut ke mulut Seok Jin. Tidak perlu Seok Jin sendiri yang membuka pembungkus permennya. Kadang kadang ia berpikir, Kim sangat tahu apa yang mereka butuhkan. Meskipun rasa permennya tidak begitu manis (karena rasa kopi), tapi bagi Seok Jin Kim itu lebih manis dari pada permen.
       "Gumawo," ujar Seok Jin.
       "Ne," Kim kembali meng-unboxing segala macam camilan yang ia bawa. Setelah Jimin dan Taehyung masing masing memilih satu, barulah kantong camilan tersebut diletakkan kembali. Jadilah, mereka makan camilan hampir setengah perjalanan.
       Di kursi depan, Yoon Gi sama sekali tidak bersuara. Kira kira sedang apa dia? Yoon Gi itu saat berdiri, ia ingin duduk. Saat duduk, ingin berbaring. Dan saat berbaring, dia ingin tidur. Karena di dalam mobil tidak bisa berbaring, jadi Yoon Gi hanya perlu menyandarkan kepalanya saja dan ia tertidur. Benar benar tertidur. Dia bahkan tidak terpengaruh dan tidak terganggu dengan suara Jimin, Taehyung, dan Kim yang sangat antusias sambil makan camilan ria di kursi belakang.

Tet tet teret tet tet tere rererere re
Tet tet teret tet tet tere rererere re
You can call me artist (artist)
You can call me idol (idol)
Anim eotteon dareun
Mwora haedo I don't care

       "Eung, yeobeoseyo. Oppa?" Kim menjawab telepon yang berdering di tengah acara makan snack.

       "Kim(ssi), jjaljinaesseoyo? Bogoshipda."

       "Nugu?" Jimin ingin tahu.
       "Jungkook oppa."
       "Oppa, aku mengaktifkan lodspeaker. Bicaralah," lanjut Kim.
      
       "Hyung, kalian di situ?"
 
       "Eung, kami di sini. Kau bagaimana?" sahut Jimin.
 
       "Nae? Nae jjaljinaeyo. Aku juga menyalakan lodspeaker. Di sini ada Nam Joon hyung, dan Ho Seok hyung juga."
       "Kalian sudah sampai dimana?" suara Nam Joon.
      
       "Kami tiba setengah jam lagi," sahut Seok Jin.

       "Hyung, mengemudilah dengan aman," ujar Ho Seok.

       "Eung, algaesseo."

       "Jungkook(ssi), sedang apa?" tanya Taehyung.

       "Aniya. Kami sedang duduk menunggu kalian."
       "Lee Ahjumma sedang memasak sekarang," tambah Ho Seok.

       "Aa, aku langsung lapar," Kim memegangi perutnya.
       "Hyung, bogoshipeoyo," ujar Jimin.

       "Uri bogoshipeodo," (kami juga rindu) jawab Ho Seok.
       "Yoon Gi hyung eodieyo?" (Yoon Gi hyung ada dimana?) tanya Jungkook.

       "Menurutmu dia sedang apa sekarang?" Seok Jin balik bertanya.

       "Canieyo?" (tidur?) tebak Ho Seok.

       "Maljhayo," jawab Kim sambil tertawa kecil.

       "Eollae keureongeogunha," (dia kan memang begitu) ujar Nam Joon.

       "Dia pasti kelelahan," jawab Jimin.
       "Setelah pulang bekerja Yoon Gi hyung langsung bersiap pergi. Jadi tidak sempat istirahat," tambah Taehyung.
       "Kita juga langsung bersiap," bantah Kim.
       "Kami semua sama sama tidak istirahat," Jimin menengahi.

       "Kalau begitu istirahatlah di mobil," jawab Ho Seok.

       "Aniya. Kami sedang makan camilan," sahut Taehyung.

       "Aih, anak itu . . . " Nam Joon menghela napas.
       "Jin hyung, berkendaralah dengan aman," ujar Ho Seok.

       "Ne."

       "Cheoncheonihage, gwaenchanhaeyo," (pelan pelan saja, tidak apa apa) pesan Nam Joon.

       "Eung, keurae," Seok Jin mengiyakan.

       "Kami tunggu, ya. Sampai jumpa," ujar Jungkook.

       "Eung, sampai jumpa oppa. Saranghae," jawab Kim.
       "Saranghae, Jungkook(ah)," sambung Jimin.

       "Saranghae."

       Kim memutus sambungan telepon dan kembali makan camilan. Setelah habis beberapa bungkus, ia kemudian menonton film di ponsel Jimin bersama Taehyung juga. Sesekali mereka tertawa sambil makan camilan tadi. Sampai mereka lelah, bosan, mengantuk, lalu tertidur.

                                🎈

OUR HIDDEN FAMILY 2: THE THRUTH UNTOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang